Trusted

Goldman Sachs Berpotensi Terlibat dalam ETF Bitcoin Spot BlackRock dan Grayscale

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Goldman Sachs berpotensi akan memainkan peran kunci untuk produk ETF Bitcoin spot yang ditawarkan BlackRock dan Grayscale.
  • Pekan lalu, terungkap bahwa JPMorgan Chase, Jane Street, Virtu Financial, dan Cantor Fitzgerald, akan turut mengambil peran sebagai AP untuk sejumlah ETF Bitcoin spot.
  • Pertemuan SEC dengan sejumlah bursa terkait ETF Bitcoin spot sempat mengerek harga Bitcoin yang semula berada di sekitar US$42.000 menuju level US$43.000.
  • promo

Goldman Sachs, bank investasi terkenal di Wall Street, berpotensi akan memainkan peran kunci untuk produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang ditawarkan BlackRock dan Grayscale.

Menurut sumber yang mengetahui persoalan ini, perusahaan itu sedang dalam pembicaraan untuk menjadi peserta resmi (AP) bagi ETF Bitcoin spot yang diusung BlackRock dan Grayscale.

Adapun peserta resmi merupakan peran yang melibatkan pembuatan dan penukaran saham ETF untuk memastikan produk itu diperdagangkan sejalan dengan aset dasarnya.

Goldman Sachs akan bergabung dengan raksasa keuangan lainnya untuk mengambil peran tersebut.

Pekan lalu, terungkap bahwa JPMorgan Chase, Jane Street, Virtu Financial, dan Cantor Fitzgerald, akan turut mengambil peran sebagai AP untuk sejumlah ETF Bitcoin spot.

Diperkirakan, masing-masing ETF Bitcoin spot akan memiliki sekitar 5 hingga 10 AP.

CBOE Digital: ETF Bitcoin Spot Akan Tarik Minat Investor Institusional Baru

Dalam kesempatan lain, Presiden CBOE Digital, John Palmer, mengatakan bahwa sejumlah investor institusional baru, termasuk dana pensiun dan penasihat investasi terdaftar (RIA), akan berbondong-bondong beralih ke aset Bitcoin jika regulator Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui ETF Bitcoin spot.

“Melihat persetujuan tersebut akan membuka jalan bagi dana pensiun dan dana berbasis RIA untuk dapat berinvestasi dalam aset di ETF Bitcoin spot,” kata John Palmer kepada Bloomberg TV.

Selain itu, dia memperkirakan produk derivatif Bitcoin akan berkembang dengan potensi hadirnya ETF Bitcoin spot.

Para pemain institusional akan semakin bersandar pada produk derivatif tersebut untuk melakukan hedging atau lindung nilai terhadap risiko Bitcoin.

CBOE Digital berencana meluncurkan produk Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) futures pada 11 Januari mendatang.

SEC Bertemu Nasdaq, NYSE, dan CBOE

Pada hari Rabu (3/1), Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS dilaporkan melakukan serangkaian pertemuan dengan bursa Nasdaq, New York Stock Exchange (NYSE), dan Chicago Board Options Exchange (CBOE).

Pertemuan ini dipandang sebagai tanda positif bahwa SEC hampir menyetujui sejumlah berkas ETF Bitcoin spot.

Secara khusus, SEC meminta para bursa untuk merevisi dan menyelesaikan berkas pengajuan 19b-4, yang diajukan oleh para bursa atas nama sejumlah penerbit ETF Bitcoin spot. Setelah itu, berkas ini perlu mendapat izin dari SEC sebelum akhirnya dapat ditawarkan ke publik.

Sumber FOX Business mengatakan SEC dapat mulai memberi tahu para calon penerbit mengenai persetujuan itu pada hari Jumat (5/1) mendatang, dengan perdagangan dimulai paling cepat minggu depan.

Sejumlah analis memperkirakan ETF Bitcoin spot akan disetujui pada 8 atau 10 Januari 2024.

Market Kripto Ambrol Setelah Laporan Bearish Matrixport

Pertemuan SEC dengan sejumlah bursa terkait ETF Bitcoin spot sempat mengerek harga Bitcoin yang semula berada di sekitar US$42.000 menuju level US$43.000.

Kabar ini menarik karena harga Bitcoin dan mayoritas aset kripto mengalami penurunan tajam setelah muncul analisis bearish dari Matrixport pada pukul 17:32 WIB yang mengatakan ETF Bitcoin spot tidak akan disetujui pada bulan Januari ini.

Dalam laporannya, Matrixport yakin bahwa SEC akan menolak semua ETF Bitcoin spot pada bulan Januari ini. Mereka menilai persetujuan akan dapat dicapai pada kuartal II/2024.  Perusahaan yang menyediakan layanan keuangan aset digital ini bahkan memprediksi harga Bitcoin akan turun ke kisaran US$36.000 – US$38.000.

Merespon hal ini, Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, meragukan sumber informasi Matrixport apakah itu hanya sekadar opini mereka atau berasal dari sumber orang dalam.

Setelah laporan Matrixport beredar luas, menurut data CoinGecko, harga Bitcoin mulai turun dari level US$45.000 setelah pukul 18:00 WIB.

Harga Bitcoin spot market sempat tergelincir hingga ke level US$41.804 pada pukul 19:15 WIB. Sementara itu, harga Bitcoin di market derivatif bahkan sempat ambrol ke sekitar level US$40.000.

Berdasarkan data CoinGlass, penurunan drastis market kripto membuat open interest (OI) yang bernilai hampir US$3 miliar akhirnya terhapus. Sementara itu, data Coinalyze menunjukkan terdapat OI senilai US$5 miliar yang terhapus dari market kripto.

Sebagai informasi, OI adalah alat untuk melacak jumlah total posisi terbuka dalam kontrak derivatif di market kripto, baik itu posisi long atau short.

CoinGlass mencatat total likuidasi dalam 4 jam terakhir adalah sekitar US$95 juta dan dalam 12 jam terakhir adalah sekitar US$614 juta. Mayoritas likuidasi dialami oleh para trader yang memasang posisi long.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori