Raksasa teknologi Google baru-baru ini menjalin sinergisitas dengan salah satu startup yang berfokus pada augmented reality (AR), Magic Leap. Reuters melaporkan, kerja sama ini bertujuan menyajikan pengalaman mendalam yang mampu memadukan dunia fisik dan digital, alias metaverse.
Wakil Presiden dan General Manager AR/XR Google, Shahram Izadi, mengatakan bahwa kolaborasi ini akan menggabungkan kemampuan Magic Leap di bidang optik dan manufaktur dengan teknologi Google untuk menghadirkan pengalaman imersif ke pasar.
Langkah terbaru Google ini menandakan bahwa perusahaan akan kembali menggenjot sektor metaverse, meskipun tidak dijelaskan lebih detail. Sebelumnya, pada Januari lalu, entitas yang dipimpin oleh Sundar Pichai tersebut sempat melakukan perampingan untuk divisi AR-nya.
Pada Januari lalu, Divisi AR Google menjadi korban kebijakan perusahaan yang mengakibatkan ratusan pekerja di unit tersebut harus dirumahkan sepenuhnya.
Tidak hanya itu, upaya perusahaan untuk menavigasi lanskap dunia virtual juga sempat dipertanyakan lantaran Kepala Teknologi Google, Clay Bavor, mengumumkan pengunduran dirinya untuk berfokus pada ruang artificial intelligence (AI). Hal ini dilanjutkan dengan dihentikannya proyek Iris untuk kacamata AR beberapa bulan setelahnya.
Chief Technology Officer Magic Leap, Julie Larson-Green, mengungkapkan pihaknya telah mengirimkan beberapa versi dari perangkat AR. Ia juga menambahkan, Google memiliki sejarah panjang dalam pengembangan platform AR.
“Dengan menyatukan keahlian kami dan mereka (Google), ada banyak hal yang bisa kami lakukan,” jelas Green.
Sejumlah Token Metaverse Memantul
Inisiatif yang dijalankan Google membawa optimisme tersendiri dalam pengembangan metaverse ke depannya. Sejumlah token metaverse nampak bergerak positif, yang pada akhirnya turut mendorong kapitalisasi pasar aset kripto yang berkutat di ruang virtual tersebut.
Menurut pantauan CoinGecko, pada perdagangan hari ini (3/6), kapitalisasi pasar untuk token metaverse naik 0,7% ke level US$13,91 miliar. Beberapa token metaverse terlihat sumringah, termasuk My Neighbor Alice (ALICE) dan Yield Guild Games (YGG), yang masing-masing mencatatkan kenaikan 51,9% dan 5,9% dalam 24 jam terakhir.
Sebagai catatan, jika rencana Google dan Magic Leap berjalan lancar, maka persaingan di bisnis kacamata pintar akan semakin ketat. Pasalnya saat ini, beberapa perusahaan teknologi lainnya seperti Meta Platforms, Apple, dan Samsung sudah memulainya lebih dulu dan terus melakukan pembaruan untuk mendongkrak pengalaman pengguna.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.