Kemarin (14/4), harga MANTRA (OM) anjlok 90%—dan hari ini, kemerosotannya belum juga usai. Lebih mengejutkan lagi, grafik serta indikator OM terlihat seterpuruk kehancuran Terra LUNA pada tahun 2022 silam—bahkan mungkin lebih parah.
RSI OM terus melayang di zona jenuh jual (oversold) ekstrem, dan indikator lainnya mengonfirmasi minimnya minat beli. Kala LUNA kolaps, banyak trader mencoba menangkap pemantulan jangka pendek dengan membeli saat harga jatuh. Namun, bahkan skenario semacam itu kelihatannya mustahil bagi MANTRA, jika menilik grafik saat ini.
RSI OM Menukik ke Bawah Angka 10
Setelah ambruk lebih dari 90% hanya dalam hitungan jam, sebagian trader mungkin mulai melirik token OM milik MANTRA sebagai peluang “buy the crash” (beli saat crash).
Namun, kisah berbeda dituturkan oleh Relative Strength Index (RSI)—indikator tersebut jatuh dari 45 ke 4 saat anjlok, dan sejauh ini baru pulih tipis ke angka 10,85.
RSI sendiri adalah indikator momentum yang mengukur laju serta skala perubahan harga dalam rentang 0 hingga 100. Biasanya, nilai di bawah 30 menandakan kondisi jenuh jual (oversold), sementara angka di atas 70 menunjukkan aset berada di zona jenuh beli (overbought).
Meski telah bangkit dari titik terendah ekstrem, RSI OM masih berkutat di kisaran 10,85 selama berjam-jam—menunjukkan bahwa hanya segelintir pembeli yang berani menopang harga.
Minimnya tekanan beli lanjutan ini mempertegas bahwa sentimen pasar masih cenderung muram, dan para pelaku belum cukup yakin untuk melakukan akumulasi—bahkan pada harga diskon sekalipun.
Baru-baru ini, kepada BeInCrypto, analis menyampaikan peringatan tentang potensi nihilnya nilai on-chain sejati dari Mantra.
OM nampaknya bersiap menuju pelemahan lanjutan, atau mungkin stagnasi berkepanjangan—sampai pasar menemukan katalis atau sinyal pemulihan yang lebih jelas.
DMI Mantra: Aktivitas Beli Nyaris Tak Terlihat
Grafik DMI (Directional Movement Index) Mantra menunjukkan gelombang bearish yang begitu kentara. ADX—pengukur kekuatan tren tanpa melihat arahnya—saat ini berada di angka 47,23, jauh di atas ambang 25, dan belum menunjukkan gejala pelemahan.
Sementara itu, -DI yang melacak tekanan jual, telah menurun dari puncaknya di 85,29 menjadi 69,69. Ini mengisyaratkan bahwa meski kepanikan mungkin mulai mereda, tekanan jual masih mendominasi.
Di sisi lain, +DI—indikator tekanan beli—jatuh dari 3,12 ke hanya 2,42, menandakan tidak adanya respons bullish yang berarti terhadap kejatuhan harga.
Ketimpangan ini mengungkap bahwa meskipun fase terburuk dari tekanan jual mungkin sudah lewat, hampir tak ada daya beli berarti yang muncul untuk menopang harga OM.
Fakta bahwa +DI tetap sangat rendah mengindikasikan bahwa para trader masih menjauhi token ini, enggan masuk meski diskon sudah begitu dalam.
Selama dinamika ini bertahan—yakni kekuatan tren yang tinggi, tekanan jual tetap besar, dan tekanan beli nyaris nihil—OM kemungkinan akan tetap berada dalam cengkeraman bearish yang kuat. Pun, peluang pemulihan nampak nyaris mustahil tanpa hadirnya perubahan sentimen pasar secara signifikan.
Bagaimana pendapat Anda tentang nasib MANTRA (OM) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
