Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menekankan bahwa stablecoin memiliki potensi untuk “mempertahankan dan memperluas” peran internasional US dollar.
Dia bergabung dengan daftar eksekutif kripto yang semakin banyak yang menyatakan optimisme tentang potensi stablecoin untuk mendorong ledakan pasar keuangan.
Kapitalisasi Pasar Stablecoin yang Meningkat
Di sebuah konferensi di San Francisco, Waller menyoroti perlunya kerangka regulasi AS yang komprehensif. Secara khusus, dia ingin risiko yang terkait dengan stablecoin ditangani sambil memastikan mereka tetap menjadi bagian kuat dari sistem keuangan.
“Pasar stablecoin akan mendapat manfaat dari kerangka regulasi dan pengawasan AS yang menangani risiko stablecoin secara langsung, penuh, dan sempit,” lapor Bloomberg, mengutip Waller. lapor Bloomberg, mengutip Waller.
Dia menambahkan bahwa kerangka tersebut harus memungkinkan bank dan non-bank untuk menerbitkan stablecoin yang diatur, dengan pedoman yang jelas tentang kepatuhan dan persyaratan cadangan.
Pasar stablecoin terus meningkat, mencapai rekor baru US$224,5 miliar pada bulan Februari. Pertumbuhan ini mencerminkan semakin pentingnya stablecoin dalam ekonomi digital dan menyoroti peran mereka dalam memperluas jangkauan US dollar di luar institusi keuangan tradisional (TradFi).
![Stablecoin Market Cap](https://id.beincrypto.com/wp-content/uploads/2025/02/btc-46.png)
Namun, Waller mencatat bahwa stablecoin masih rentan terhadap risiko likuiditas dan penarikan, menyoroti pentingnya pengawasan ketat.
Stablecoin adalah aset digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang stabil, sering kali dipatok ke mata uang tertentu seperti US dollar. Penerbitnya biasanya memegang cadangan dalam aset likuid seperti uang tunai atau obligasi US Treasury untuk mendukung token, memastikan stabilitas.
Meskipun penggunaan mereka telah berkembang pesat, Waller memperingatkan bahwa regulasi yang terfragmentasi di tingkat negara bagian dan internasional dapat menghambat skalabilitas global mereka.
“Munculnya rezim regulasi stablecoin global yang berbeda menciptakan potensi untuk regulasi yang bertentangan secara domestik dan internasional. Fragmentasi regulasi ini dapat menyulitkan penerbit stablecoin US dollar untuk beroperasi dalam skala global,” ujar Waller.
Seruan untuk Regulasi Stablecoin Semakin Menguat
Regulator negara bagian juga memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan stablecoin, dengan beberapa negara bagian sudah menerapkan atau menyelesaikan undang-undang baru. Senator Bill Hagerty baru-baru ini memperkenalkan GENIUS Act. Seperti yang dilaporkan BeInCrypto, undang-undang ini menciptakan kerangka regulasi untuk stablecoin pembayaran dan meningkatkan dominasi US dollar.
“Undang-undang saya menetapkan kerangka regulasi yang aman dan pro-pertumbuhan yang akan mendorong inovasi dan memajukan misi Presiden untuk menjadikan Amerika sebagai ibu kota kripto dunia,” ucapnya.
RUU yang diusulkan mencakup ketentuan yang mengharuskan penerbit stablecoin untuk mempertahankan cadangan satu banding satu dan mematuhi undang-undang anti pencucian uang. Komite Jasa Keuangan DPR juga telah merilis draf diskusi dari sebuah RUU yang bertujuan untuk memberikan kejelasan regulasi lebih lanjut.
Namun, regulasi negara bagian yang bertentangan dapat membatasi penggunaan luas dari stablecoin tertentu di berbagai yurisdiksi.
Seiring diskusi regulasi berlanjut di tingkat negara bagian, tokoh-tokoh kunci dalam industri kripto telah memberikan pandangan mereka tentang peran stablecoin dalam ruang keuangan yang lebih luas. Czar kripto Trump, David Sacks, baru-baru ini mengadakan konferensi pers di mana stablecoin menjadi titik fokus. Dia menekankan potensi mereka untuk merevolusi pembayaran global dan inklusi keuangan.
“Stablecoin berpotensi menghasilkan permintaan triliunan US dollar untuk obligasi US Treasury, yang dapat menurunkan suku bunga jangka panjang,” ujar Sacks.
Sementara itu, Chief Business Officer Circle Kash Razzaghi menyoroti dampak transformatif stablecoin pada ekonomi dengan inflasi tinggi. Berbicara kepada BeInCrypto, Razzaghi mengatakan stablecoin menyediakan alternatif yang andal bagi individu dan bisnis di negara-negara di mana mata uang fiat tradisional mengalami volatilitas dan depresiasi.
Relevansi stablecoin yang semakin meningkat juga menarik perhatian para pemimpin industri kripto besar. CEO Binance Richard Teng baru-baru ini memprediksi ledakan kripto besar pada tahun 2025, dengan stablecoin memainkan peran penting dalam mendorong adopsi dan likuiditas dalam sektor ini.
Demikian pula, CEO Hashed Simon Kim menggemakan sentimen ini, menyatakan bahwa stablecoin akan mendorong pertumbuhan kripto di tahun-tahun mendatang.
“Stablecoin mewakili peluang signifikan untuk dominasi US dollar. Meskipun US dollar hanya memiliki bagian terbatas dari cadangan mata uang global, US dollar mendominasi hampir 99% pasar stablecoin. Ini pada dasarnya memperluas wilayah USD di ruang digital. Dari perspektif AS, tidak ada alasan untuk menolak tren ini — perusahaan swasta secara efektif memperluas dominasi dollar di ruang digital tanpa intervensi pemerintah,” ujar Kim kepada BeInCrypto.
Dengan meningkatnya minat institusional dan diskusi regulasi yang semakin banyak, masa depan stablecoin nampaknya siap untuk berkembang. Namun, potensi mereka untuk memperluas peran internasional US dollar sangat bergantung pada penerapan kerangka regulasi yang seimbang dan efektif.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
![lockridge-okoth.png](https://id.beincrypto.com/wp-content/uploads/2024/06/lockridge-okoth.png)