Trusted

Gudang Worldcoin di Ibu Kota Nairobi Digerebek Polisi Kenya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tim polisi Kenya dilaporkan menggerebek sebuah gudang yang dioperasikan oleh proyek Worldcoin di ibu kota Nairobi.
  • Menurut laporan kantor berita lokal pada hari Senin (7/8), para petugas yang didukung oleh pejabat multi-lembaga pergi ke gudang itu dan membawa surat perintah penggeledahan.
  • Terlepas dari tindakan keras yang mereka hadapi, pihak Worldcoin mengeklaim bahwa mereka mematuhi peraturan di Kenya.
  • promo

Tim polisi Kenya dilaporkan menggerebek sebuah gudang yang dioperasikan oleh proyek Worldcoin di ibu kota Nairobi.

Menurut laporan kantor berita lokal pada hari Senin (7/8), para petugas yang didukung oleh pejabat multi-lembaga pergi ke gudang itu dan membawa surat perintah penggeledahan.

Pada hari Sabtu (5/8), pihak berwenang menerobos ke dalam gudang itu sebelum pergi dengan mesin yang diyakini menyimpan data yang dikumpulkan oleh Worldcoin. Mereka juga membawa pergi sejumlah dokumen.

Adapun mesin penyimpan data itu diyakini adalah Orb, alat pemindai iris mata untuk memverifikasi pengguna baru Worldcoin. Tim tersebut lalu membawa data itu itu ke kantor Direktorat Reserse Kriminal untuk dianalisis.

Berdasarkan data CoinGecko, harga native token Worldcoin, yaitu WLD, turun sekitar 0,5% dalam 1 jam terakhir dan turun sekitar 11,2% dalam 7 hari terakhir.

Penasaran dengan cara kerja proyek Worldcoin dan prospek token WLD ke depannya? Baca ulasan lengkapnya di Mengenal Proyek Worldcoin (WLD) Buatan Bos ChatGPT, Benarkah Scan Mata Dapat Crypto Gratis?

Pemerintah Kenya Tidak Suka dengan Operasi Worldcoin

Kantor Komisaris Perlindungan Data (ODPC) Kenya, yang dipimpin nona Immaculate Kassait, membela instansinya dengan mengatakan bahwa Tools for Humanity, perusahaan yang menggagas proyek Worldcoin, gagal mengungkapkan maksud sebenarnya selama pendaftaran di Kenya.

Otoritas Pasar Modal (CMA) Kenya menyatakan prihatin dengan registrasi yang sedang berlangsung terkait Worldcoin, dan memberi tahu warga Kenya bahwa Worldcoin tidak diatur di Kenya.

Di bawah hukum Kenya, individu memiliki hak untuk tidak memiliki informasi pribadi apa pun yang tidak perlu atau tidak perlu diungkapkan. Di sisi lain, Worldcoin memiliki tujuan membangun identitas digital di seluruh dunia.

Adapun pemerintah Kenya sejak 2 Agustus lalu menangguhkan operasi Worldcoin di wilayah mereka dengan alasan masalah keamanan. Ini membuka jalan bagi penyelidikan atas aktivitas Tools of Humanity.

Sementara itu, pihak Worldcoin bersikeras bahwa tidak ada data yang disimpan. Namun, pakar privasi khawatir bahwa data sensitif yang dikumpulkan dari alat pemindaian iris mata mereka mungkin jatuh ke tangan yang salah.

Pada 3 Agustus kemarin, Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Kenya, bapak Kithure Kindiki, muncul di hadapan parlemen negara itu. Dia membagikan langkah-langkah pencegahan yang diambil pemerintah Kenya pada data yang sudah ditambang oleh Worldcoin.

“Entitas tersebut [Worldcoin atau Tools of Humanity] tidak terdaftar sebagai badan hukum di Kenya,” kata Kithure Kindiki.

Ingin Bekerja Sama dengan Regulator

Masih pada 3 Agustus lalu, Worldcoin menyebut bahwa mereka berencana menerapkan langkah-langkah pengendalian massa yang berpartisipasi dalam pemindaian iris mata untuk memiliki identitas digital World ID.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, para partisipan antusias dengan pemindaian iris mata oleh Orb karena mereka akan menerima imbalan berupa sekitar 25 token WLD.

Selain itu, pihak Worldcoin mengatakan ingin berkolaborasi dengan regulator dan pemangku kepentingan lainnya sebelum melanjutkan pekerjaan mereka di Kenya. Proyek yang didirikan oleh Sam Altman, co-founder dan CEO OpenAI, ini mengeklaim bahwa mereka mematuhi peraturan di Kenya.

Worldcoin memilih Kenya sebagai negara Afrika pertama tempat mereka meluncurkan upaya identifikasi identitas digital karena ruang teknologi yang sudah berkembang pesat, dan lebih dari 4 juta warga Kenya sudah melakukan trading aset kripto.

Dalam presentasi kepada para investornya, pihak Worldcoin menyoroti ibu kota Kenya, Nairobi, sebagai tempat yang memiliki permintaan signifikan. Pada Desember 2022, Worldcoin membanggakan lebih dari seperempat (1/4) juta pendaftar di Nairobi dengan 45 Orb pemindai iris mata beredar di sana.

Dalam pernyataan terbarunya, pihak Worldcoin mengaku ada puluhan ribu orang mengantre selama 2 hari untuk mendapatkan World ID. Saat ini, sudah ada sekitar 2,19 juta World ID di seluruh dunia.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori