Kembali

Harapan Reli Santa Bertemu Kenyataan AI

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Oihyun Kim

15 Desember 2025 11.06 WIB
Tepercaya
  • Para skeptis memperingatkan reli Santa kini jadi "transaksi penuh," dan ketika semua orang mengharapkan pola yang sama, pasar biasanya menghukum konsensus.
  • Reli AI mulai diragukan karena kurang dari setengah proyek saat ini telah menghasilkan lebih dari biaya yang dikeluarkan.
  • Namun valuasi aset masih jauh di bawah level dot-com, dan dorongan musiman telah memberikan keuntungan sebanyak 79% dari waktu sejak 1929.
Promo

Menjelang akhir tahun 2025, Wall Street sedang terjepit antara dua kekuatan: meningkatnya keraguan terhadap perdagangan AI yang mendorong kenaikan tahun ini serta pola musiman yang terbukti secara historis hampir selalu mengangkat pasar di bulan Desember selama hampir satu abad.

Kondisi ini membuat investor bingung, harus mengejar reli atau justru bersiap menghadapi koreksi.

Sponsored
Sponsored

“Crowded trades tidak memberikan uang mudah”

Santai Claus rally, yaitu lima hari perdagangan terakhir di bulan Desember sampai dua hari pertama bulan Januari, memberikan kenaikan di pasar sebanyak 79% sejak tahun 1929, dengan rata-rata kenaikan sebesar 1,6%. Dalam delapan tahun terakhir, penurunan hanya terjadi satu kali.

Tetapi ada skeptisisme yang mengatakan pola ini sudah terlalu dikenal sampai jadi terlalu mudah diprediksi. “Seasonality works until everyone believes it does — this is the most obvious trade of the year, and that’s the problem,” tulis salah satu investor di X. Inti pendapat mereka sederhana: pasar akan menghukum konsensus, bukan memberikan hadiah untuk itu.

Aset berisiko di luar saham juga mulai menunjukkan kelemahan. Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar US$89.460, turun 6,9% dalam sebulan terakhir setelah gagal bertahan di atas US$95.000 pada akhir November. Kapitalisasi pasar aset kripto ini kini sekitar US$1,78 triliun.

Saat Kebenaran AI

Kekhawatiran yang lebih mendasar berasal dari sektor AI yang telah mendorong reli bullish S&P 500 sebesar US$30 triliun selama tiga tahun terakhir.

Sponsored
Sponsored

Menurut Bloomberg, tanda-tanda keraguan semakin terlihat — mulai dari aksi jual Nvidia baru-baru ini, penurunan tajam saham Oracle setelah membukukan pengeluaran AI yang lebih tinggi dari perkiraan, hingga sentimen negatif terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait OpenAI. “We’re in the phase of the cycle where the rubber meets the road,” ujar Jim Morrow, CEO Callodine Capital Management. “It’s been a good story, but we’re sort of anteing up at this point to see whether the returns on investment are going to be good.”

Beban biaya yang ditanggung sangat besar. Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Meta diperkirakan akan menghabiskan lebih dari US$400 miliar untuk data center dalam 12 bulan ke depan. Akumulasi biaya depresiasi mereka juga diprediksi bakal melonjak tiga kali lipat, dari sekitar US$10 miliar di akhir 2023 sampai US$30 miliar di akhir 2026.

Survei Teneo yang dikutip Wall Street Journal menemukan bahwa kurang dari separuh proyek AI yang ada saat ini mampu memberikan hasil (return) yang lebih besar daripada biayanya. Meski begitu, 68% CEO tetap berencana menaikkan belanja AI pada 2026. Survei ini menunjukkan penggunaan AI paling produktif di ranah pemasaran dan customer service, sementara di bidang keamanan, hukum, dan sumber daya manusia masih tertinggal.

Selain itu, ada perbedaan ekspektasi: 53% investor institusi berharap imbal hasil dalam waktu enam bulan, sedangkan 84% CEO perusahaan besar merasa jangka waktunya akan lebih lama lagi.

Alasan untuk optimisme

Meski demikian, membandingkan situasi saat ini dengan gelembung dot-com terasa berlebihan. Saat ini Nasdaq 100 diperdagangkan pada 26 kali proyeksi laba, jauh di bawah kelipatan lebih dari 80 kali saat puncak gelembung tahun 2000. Nvidia, Alphabet, dan Microsoft diperdagangkan di bawah 30 kali pendapatan.

Sejarah juga masih berpihak kepada pasar bullish. Menurut newsletter keuangan The Kobeissi Letter, dua minggu terakhir bulan Desember merupakan periode terbaik untuk saham dalam 75 tahun terakhir, dan S&P 500 bahkan bisa saja tembus ke 7.000 di akhir tahun.

Dalam jangka pendek, kekuatan musiman dan FOMO sepertinya tetap akan menopang pasar. Tapi memasuki 2026, apakah investasi AI dapat memberi imbal hasil nyata akan menjadi faktor penentu arah pasar berikutnya.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori