Pergerakan harga Bitcoin (BTC) pada perdagangan hari ini kembali mencetak rekor baru. Harga BTC pada awal perdagangan sempat menembus US$107.000 atau lebih dari Rp1,7 miliar. Kondisi itu dikatakan banyak pihak masih belum final, karena tren bullish pasar kripto masih memperlihatkan sentimen kuat untuk melanjutkan kenaikan.
Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan melalui keterangan resmi mengatakan, aktivitas harga Bitcoin mendapatkan dorongan dari masuknya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 dan juga pergerakan whale.
Sebagai salah satu pelopor institusi di ruang aset digital, bergabungnya MicroStrategy ke jajaran 100 entitas non-finansial di indeks saham ternama global, memberikan sentimen tersendiri terhadap prospek aset digital ke depannya.
“Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Selain itu, positifnya data makroekonomi AS, seperti inflasi yang sesuai dengan harapan makin memperkuat sentimen baik tersebut. Kondisi itu membuat cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun, yang mencerminkan rendahnya tekanan jual dan minat yang meningkat terhadap aset kripto.
Menurut Oscar, berkurangnya Bitcoin di bursa menandakan bahwa banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini.
Bitcoin Menunggu Perintah Eksekutif Pertama Trump
Ke depan, prospek Bitcoin kuat dugaan masih akan melanjutkan kenaikannya. Apalagi terdapat pandangan yang menyebutkan bahwa saat hari pertama menjabat sebagai Presiden AS di 20 Januari 2025, Donald Trump akan langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan nasional.
Dengan kondisi makroekonomi yang mendukung dan partisipasi institusional yang semakin meningkat, kenaikan harga Bitcoin dapat berlanjut dalam waktu dekat.
Di sisi lain, kenaikan harga Bitcoin juga mendapatkan sokongan dari Fear and Greed Index yang mencapai 80 dari 100. Metrik tersebut mencerminkan dominasi sentimen “greed” untuk jangka pendek.
Sentimen ini mendorong aksi beli spekulatif dan meningkatkan volatilitas pasar. Namun, investor perlu berhati-hati dan mempertimbangkan risiko volatilitas sebelum berinvestasi.
“Sentimen ini harus seimbang dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor,” tambah Oscar.
Untuk itu, Oscar mengingatkan agar investor tidak terbawa euforia semata. Karena meskipun tren makroekonomi mendukung, prinsip kehati-hatian dan pertimbangan risiko dalam pengambilan keputusan investasi tetap harus tegak berdiri.
Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis bahwa tren bullish ini akan terus berlanjut, meskipun ia tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan Bitcoin yang kembali mencetak ATH baru dan potensi harga ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.