Meskipun tengah mengalami koreksi tipis, banyak pihak masih optimistis terhadap prospek harga Bitcoin. Setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH) di kisaran US$123.218 atau sekitar Rp2 miliar, harga sang jawara kripto itu pada saat penulisan berada di level US$119.872, mengalami penurunan 2,71% dari level ATH yang pernah tercatat. Dengan berbagai sentimen makro dan derasnya arus masuk institusional, Bitcoin masih memiliki peluang untuk menembus target harga berikutnya di kisaran US$135.000 hingga US$150.000 dalam beberapa bulan.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur melalui keterangan resminya menuturkan, kenaikan harga Bitcoin secara konsisten sudah terjadi sejak awal Juli kemarin. Hal itu menjadi sinyal bahwa pasar kripto mulai memasuki fase pertumbuhan baru yang mendapatkan dorongan kuat dari investor institusional dan perubahan dinamika pasar.
Jika melihat secara teknikal dan data on-chain, sejumlah indikator memperkuat narasi bullish BTC. Terlihat dari menyusutnya cadangan Bitcoin di exchange dan kini berada di level terendah sejak 2015. :aporan Glassnode mengungkap bahwa hanya sekitar 1,25% dari total pasokan Bitcoin yang saat ini tersedia di bursa.
“Tipisnya likuiditas di exchange, akan menciptakan tekanan beli yang besar dan mendongkrak harga. Ini adalah sinyal sehat bahwa reli yang terbangun bukan berdasarkan spekulasi,” jelasnya.
Pelonggaran Kebijakan The Fed Akan Jadi Katalis Bagi Bitcoin
Selain itu, kondisi makroekonomi juga turut berkontribusi pada kenaikan harga Bitcoin. Meskipun inflasi AS masih di atas target, data terbaru menunjukkan tren moderasi, sehingga meningkatkan harapan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada kuartal ketiga tahun ini.
Para pelaku pasar lanjut Fahmi, saat ini memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga pertama pada pertemuan FOMC bulan September, dengan probabilitas sekitar 65% menurut CME FedWatch Tool.
“Jika The Fed benar-benar mulai melonggarkan kebijakan moneternya, maka itu akan menjadi pemicu utama pergerakan aset berisiko, termasuk kripto. Biaya pinjaman yang lebih rendah akan membuka ruang lebih besar bagi investor institusional dan ritel untuk masuk ke pasar,” jelas Fyqieh.
Arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat tambah Fahmi akan sangat bergantung pada sejumlah katalis utama, seperti perkembangan pemungutan suara di Kongres AS terkait rancangan undang-undang kripto, data penjualan ritel AS, serta tren aliran dana ke ETF Bitcoin spot.
Pembahasan Regulasi Mundur, BTC Berisiko Terkoreksi ke US$115.000
Fyqieh mengungkap, jika terjadi kemunduran dalam pembahasan regulasi di Kongres. Kemudian penjualan ritel AS menunjukkan pelemahan dan The Fed kembali menyuarakan kebijakan bernada hawkish. Ditambah dengan arus keluar dari ETF meningkat, maka harga Bitcoin berpotensi mengalami koreksi menuju level US$115.000 atau sekitar Rp1,87 miliar.
Koreksi ini juga dapat mendorong harga menguji level support teknikal penting di 50-day Exponential Moving Average (EMA). Sebaliknya, apabila muncul dukungan bipartisan terhadap regulasi kripto, data ekonomi AS menunjukkan penguatan, dan The Fed menyampaikan retorika harga tertinggi sebelumnya di US$122.057, bahkan melampauinya.
“Pasar sangat reaktif terhadap perkembangan makro dan kebijakan. Kombinasi arus dana besar dan momentum regulasi yang positif bisa menjadi bahan bakar bagi Bitcoin untuk terus menanjak. Namun sebaliknya, sinyal negatif bisa memicu koreksi cepat dalam waktu singkat,” ungkap Fyqieh.
Dengan melihat kombinasi arus masuk institusional, kelangkaan pasokan, dan sentimen makro yang positif. Banyak analis memperkirakan bahwa Bitcoin berpeluang menembus target harga berikutnya. Yakni di kisaran US$135.000 (Rp2,2 miliar) hingga US$150.000 (Rp2,4 miliar) dalam beberapa bulan ke depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang target harga Bitcoin yang bisa mencapai US$135.000 dalam waktu dekat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
