Bitcoin (BTC) hampir menjebol pola korektif yang telah bertahan sejak tanggal 18 Juni. Jika ini terjadi, maka diperkirakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini akan membentuk level terendah barunya.
Bitcoin terus bergerak di bawah garis descending resistance sejak akhir bulan Maret lalu. Garis tersebut menyebabkan gerakan penolakan pada tanggal 7 Juni, yang kemudian mengarah ke titik bottom lokal; tepatnya di area US$17.622 pada tanggal 18 Juni.
Lalu, harganya mulai mengalami sedikit peningkatan sejak saat itu dan membentuk dua level terendah yang lebih tinggi. Namun, ternyata BTC gagal mencapai garis descending resistance. Alih-alih Bitcoin mendapat aksi penolakan dari area resisten horizontal di level US$21.700.
Indikator RSI harian masih bertengger di bawah level 50 dan mendapat aksi penolakan dari garis tersebut. Hal itu terjadi pada saat yang sama ketika harganya mendapat penolakan dari oleh level horizontal di area US$21.700. Di sisi lain, indikator RSI masih mampu bertahan di atas ascending trendline (hijau). Sebuah aksi penjebolan di bawah garis tersebut berpotensi akan mengonfirmasi bahwa harga sedang bergerak menuju titik yang lebih rendah.
Aksi Penurunan Jangka Pendek
Jika kita amati lebih dekat pada grafik dengan timeframe enam jam. Maka, secara garis besar, kita akan melihat adanya pembentukan perspektif bearish.
Pertama, BTC telah diperdagangkan di dalam ascending parallel channel sejak 18 Juni lalu. Channel seperti itu biasanya berisi struktur korektif. Sehingga, kondisi keruntuhan pada harga akhirnya akan diantisipasi.
Kedua, indikator RSI dengan timeframe enam jam ini telah berhasil jebol dari garis tren naik dan sekarang berada di bawah titik 50.
Indikator Wave Count BTC
Indikator wave count menunjukkan bahwa harga BTC telah diperdagangkan dalam aksi pergerakan turun lima gelombang (kuning) sejak bulan Maret akhir. Terbentuknya struktur ini kemudian memungkinkannya berada di gelombang empat saat ini.
Jika area tersebut berhasil ditembus, maka kemungkinan target untuk titik bottom akan kita temukan di area US$16.725. Target ini bisa kita lihat dengan menggunakan panjang 0,382 dari gelombang 1-3.
Selanjutnya, indikator wave count jangka panjang menunjukkan bahwa BTC berada dalam gelombang C dari struktur korektif A-B-C (merah), yang mana telah mengalami perkembangan sejak capaian Bitcoin di harga tertinggi sepanjang masanya sebesar US$69.000. ATH itu tepatnya terbentuk pada bulan November 2021 lalu.
Katakanlah jika Bitcoin gagal menjebol area US$16.726; maka, rasio 1:1 dari wave A dan C akan menghasilkan level terendah jangka panjang di level US$12.100.
Mau baca analisis Bitcoin (BTC) terbaru dari Be[In]Crypto? Klik di sini!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.