Harga Bitcoin (BTC) melesat di atas level US$23.000 untuk pertama kalinya dari sejak Agustus 2022. Aksi ini merupakan lanjutan dari pergerakan Bitcoin di awal tahun 2023 ini yang memang sudah bersifat bullish. Namun, data dari Coinglass menunjukkan bahwa reli Bitcoin membuat sekumpulan posisi short bernilai US$112,2 juta terlikuidasi selama 24 jam terakhir.
Menurut data dari CoinMarketCap, harga BTC melambung sekitar 9% selama 24 jam terakhir, dari US$20.919 hingga ke level US$23.000. Memasuki tahun 2023, memang harga Bitcoin terus bergerak naik, karena adanya berbagai sentimen positif terhadap pasar yang akhirnya membuat para trader pun kembali bullish.
Data dari IntoTheBlock juga menunjukkan bahwa hubungan antara aset kripto dan saham kembali sejalan. Data tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara Nasdaq dan Bitcoin adalah 0.86.
BTC Masuki Tahun 2023 dengan Bullish
Di tahun 2023 ini, Bitcoin menjadi salah satu aset dengan performa terbaik. Dari sejak awal tahun, harga BTC sudah terpantau naik lebih dari 30% ke level harganya saat ini.
Terlepas dari performa Bitcoin yang cemerlang, harus diakui bahwa masih ada pemberitaan bernuansa negatif di pasar kripto. Misalnya, seperti crypto lender Genesis yang mengajukan kebangkrutannya di minggu ini. Lalu, ada pula kabar kurang baik dari sejumlah crypto exchange global; seperti Coinbase dan Kraken yang menutup bisnisnya di beberapa negara, serta Huobi yang memangkas jumlah karyawannya.
Kembali ke pembahasan seputar performa Bitcoin, Director of Research di Kaiko, Clara Medalie, menyoroti kinerja Bitcoin dan Ethereum yang telah melampaui seluruh aset tradisional dengan selisih yang besar di tahun ini. Medalie menambahkan pula bahwa volume perdagangan dari aset kripto tersebut berada di titik puncaknya dari sejak keruntuhan FTX pada bulan November 2022.
Blockchain analytical firm Santiment said BTC’s rally had been pushed by whale accumulation. Per the firm, whales holding between 1,000 to 10,000 units of the asset have collectively accumulated 64,638 ($1.46 billion) BTC in the past 15 days.
Selain itu, perusahaan analitik blockchain Santimen mengatakan bahwa reli BTC didorong oleh akumulasi dari para whale. Menurut mereka, whale yang menyimpan 1.000 hingga 10.000 unit dari aset tersebut telah mengakumulasi 64.638 BTC (sekitar US$1,46 miliar) secara kolektif selama 15 hari terakhir.
Kabar Baik bagi Bitcoin Miner
Reli Bitcoin ini juga menjadi kabar baik bagi para miner setelah crypto winter di tahun 2022 memberikan pukulan hebat bagi margin keuntungan mereka.
Merujuk pada data dari Hashrate Index, hashprice BTC telah melonjak lebih dari 20% dari sejak awal 2023. Per 1 Januari kemarin, hashprice BTC bertengger di angka US$0,059 per terra hash per day (TH/d). Kemudian, angkanya meningkat menjadi US$0,077 TH/d di tanggal 21 Januari. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa hashprice BTC memperoleh keuntungan dari kenaikan harga Bitcoin.
Selama periode ini, hashrate dan mining difficulty Bitcoin pun telah mencapai level tertinggi barunya. Hal tersebut menunjukkan bahwa sejumlah miner telah kembali mengoperasikan mesin mining mereka dan ikut mencari keuntungan dari kenaikan aset kripto unggulan ini. Sebagai contoh, seorang miner tunggal dengan 10TH saja mampu mendapatkan block reward senilai 6,25 BTC (lebih dari US$130.000) pada 20 Januari lalu.
Di samping itu, harga saham sejumlah perusahaan miner Bitcoin publik juga mulai menghijau sejak awal 2023. Artinya, minat terhadap aset investasi yang memiliki eksposur terhadap Bitcoin sudah kembali muncul.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.