Trusted

Digempur Aksi Profit Taking, Harga Bitcoin (BTC) Kesulitan Jaga Level US$90.000

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin drop 6% ke level US$87.757 setelah sempat cetak rekor ATH US$93.265, tertekan aksi ambil untung holder jangka pendek.
  • Spent Output Age Bands gambarkan aksi jual dari holder jangka pendek, akibatnya pacu volatilitas; sementara holder jangka panjang tetap stabil.
  • BTC berisiko turun ke US$83.792 atau lebih rendah lagi jika aksi jual berlanjut, namun bisa kembali ke US$93.265 selama momentum beli menguat.
  • promo

Bitcoin (BTC) berhasil menerjang batas psikologis US$90.000 pada 12 November. Pada hari itu, BTC sempat diperdagangkan di rekor harga ATH baru US$93.265. Namun, pada waktu publikasi, raja aset kripto ini berada di US$87.757, atau turun 6% dalam dua hari terakhir.

Data on-chain mengungkap bahwa Bitcoin mengalami koreksi akibat ledakan aksi ambil untung, terutama oleh holder jangka pendek. Seiring dengan investor berorientasi jangka pendek yang berlomba mengamankan profit, peluang harga Bitcoin untuk kembali ke area US$90.000 dalam waktu dekat terlihat semakin kecil.

Holder Jangka Pendek Bitcoin Jadi Penggerak Pasar

Analisis BeInCrypto pada Spent Output Age Bands (SOAB) Bitcoin memberikan wawasan tentang aktivitas para holder aset ini. Metrik ini mengategorikan Unspent Transaction Output (UTXO) Bitcoin berdasarkan usia dan melacak aktivitas pengeluaran mereka. UTXO Bitcoin merepresentasikan jumlah koin yang dapat digunakan pemiliknya untuk transaksi baru dan dilacak di seluruh jaringan.

Dengan menganalisis SOAB BTC, kita dapat memahami sentimen pasar dan potensi aksi harga. Sebagai contoh, lonjakan pada age band yang lebih muda seringkali menunjukkan lonjakan aktivitas perdagangan serta aksi ambil untung oleh holder jangka pendek (mereka yang memegang koin selama kurang dari 30 hari). Yang menarik, fenomena ini terjadi pula di pasar BTC sejak harga pertama kali berhasil menembus level US$90.000 pada Rabu (13/11) lalu.

Menurut data CryptoQuant, holder Bitcoin yang baru memegang koin mereka selama satu hari saja terekam telah memindahkan 1.146.151 BTC pada hari itu—angka tertinggi dalam dua bulan terakhir. Sementara, holder dengan periode kepemilikan antara satu hingga tujuh hari memindahkan 135.950 BTC; dan, mereka yang memegang antara tujuh hingga 30 hari memindahkan 32.021 BTC.

Bitcoin Spent Output Age Bands.
Spent Output Age Bands Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Lonjakan output koin yang dipegang oleh holder dengan durasi kepemilikan kurang dari sebulan biasanya menunjukkan bahwa investor baru atau holder jangka pendek tengah menjual atau mentransfer BTC mereka. Hal ini seringkali mencerminkan aksi ambil untung alias profit taking yang menjulang atau menurunnya kepercayaan di kalangan pembeli baru. Fenomena semacam ini pada ujungnya bakal menambah deras aksi jual sekaligus meningkatkan volatilitas harga dalam jangka pendek.

Holder Jangka Panjang Tetap Tenang

Holder jangka panjang Bitcoin, yang telah menyimpan koin mereka selama lebih dari 12 bulan, terlihat mengambil pendekatan berbeda. Walaupun terdapat sejumlah pergerakan koin, aktivitas mereka relatif minim.

Bitcoin Spent Output Age Bands.
Spent Output Age Bands Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Dengan demikian, situasi ini memberi tahu bahwa sejak reli Bitcoin mencapai US$90.000, fluktuasi harga sebagian besar didorong oleh holder jangka pendek yang ingin segera mengamankan profit.

Prediksi Harga BTC: Hal yang Perlu Trader Waspadai

Holder jangka pendek memegang sebagian besar pasokan Bitcoin yang beredar. Oleh karenanya, lonjakan aktivitas jual yang konsisten dari kelompok investor ini tentunya bisa memberikan tekanan turun pada harga koin. BTC bukan mustahil tergelincir lebih jauh dari level US$90.000 jika aksi jual ini berlanjut.

Menurut temuan pada alat Fibonacci Retracement, jika skenario ini terjadi, target harga BTC berikutnya adalah US$83.792. Jika level ini terbukti gagal bertahan sebagai support, BTC berisiko terpelanting turun ke bawah angka US$80.000 dan diperdagangkan di kisaran US$76.356.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Akan tetapi, seumpama holder jangka pendek memutuskan untuk tidak menjual aset mereka, proyeksi bearish ini akan sirna. Selanjutnya, ini akan memperbesar peluang harga Bitcoin untuk melewati angka US$90.000. BTC berpotensi kembali mengunjungi rekor ATH-nya di US$93.256 dan bahkan berupaya reli menuju milestone US$100.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

untitled-1.png
Abiodun Oladokun
Abiodun Oladokun adalah analis teknis dan on-chain di BeInCrypto, di mana ia berspesialisasi dalam laporan pasar tentang cryptocurrency dari berbagai sektor, termasuk keuangan terdesentralisasi (DeFi), aset dunia nyata (RWA), kecerdasan buatan (AI), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), Layer 2, dan koin meme. Sebelumnya, ia melakukan analisis pasar dan penilaian teknis berbagai altcoin di AMBCrypto, memanfaatkan platform analitik on-chain seperti Messari, Santiment...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori