Setelah belum lama ini sukses menembus angka US$65.000, harga Bitcoin (BTC) sepertinya menemui hambatan. Walau reli ini menunjukkan momentum bullish yang kuat, pola historis memberi tahu bahwa BTC mungkin bakal menjalani koreksi sebelum reli berlanjut.
Analisis on-chain ini mengkaji indikator-indikator yang mendukung prediksi ini serta hal yang bisa investor antisipasi dalam waktu dekat.
Metrik On-chain Ungkap Waktunya Istirahat Sejenak
Lonjakan harga Bitcoin ke US$65.497 jelas berlawanan dengan prediksi bearish di awal September. Yakni, ketika mayoritas investor memproyeksikan bulan tersebut akan lesu. Adapun data divergensi Daily Active Addresses (DAA) Bitcoin mengisyaratkan adanya potensi koreksi sebelum BTC bisa mencoba menembus level US$70.000 lagi.
Indikator DAA sendiri membantu mengevaluasi apakah interaksi pengguna meningkat sejalan dengan nilai koin. Ketika harga dan alamat aktif naik bersama-sama, ini dianggap sebagai sinyal beli, yang berarti nilai suatu crypto kemungkinan akan terus naik.
Saat publikasi, DAA Bitcoin telah merosot hingga -54,89%. Angka ini menunjukkan bahwa partisipasi pasar mulai melandai, dan tren naik baru-baru ini mungkin lemah. Alhasil, ini menyajikan sinyal jual.
Di samping itu, performa Bitcoin juga berdampak pada profitabilitas holder. Pada 16 September, sekitar 79,92% holder Bitcoin berada di zona profit. Namun, data dari indikator Historical In/Out of Money (HIOM), yang membandingkan keuntungan alamat pada rentang harga tertentu, kini menunjukkan 91,97% holder berada dalam zona hijau.
Secara historis, ketika persentase profitabilitas mencapai level ini, holder cenderung merealisasikan profit. Ini kemudian berujung pada koreksi harga Bitcoin. Sebagai contoh, kejadian serupa terjadi pada Juli ketika 93% holder menikmati keuntungan.
Namun, beberapa hari kemudian, angkanya turun menjadi 78%. Hal yang sama terjadi pada 25 Agustus, di mana persentase profit menyentuh 88,35%, sebelum koreksi harga Bitcoin membawa angka tersebut turun menjadi 76,23%. Jika pola ini berulang, maka BTC berpeluang besar menghadapi koreksi dalam waktu dekat.
Prediksi Harga BTC: US$60.000 Segera Datang
Meskipun ada potensi imbal hasil positif, grafik harian Bitcoin mengungkapkan hambatan signifikan dalam upayanya mencapai US$69.000. Ini menandakan bahwa komplotan bear sedang berusaha menggoyahkan dominasi bull yang ada.
Jika harga terperosok ke bawah US$65.000, maka area US$65.838 akan menjadi zona resistance krusial. Di sisi lain, pembeli mungkin mencoba menjaga BTC agar tidak terjatuh lebih dalam dari support di level US$63.093. Namun, data grafik mengungkap bahwa upaya pertahanan ini bisa jadi gagal.
Jika skenario ini terjadi, harga Bitcoin terancam amblas ke US$60.348 dalam beberapa hari mendatang. Namun, jika BTC mampu menutup di atas US$65.838, tren bullish akan mendapatkan momentum. Dalam skenario ini, Bitcoin bisa melesat naik hingga US$68.236.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.