Bitcoin, yang sempat mengalami reli kecil selama periode Natal, kini mengalami penurunan. Para pelaku pasar nampaknya mulai merealisasikan profit mereka. Hal inilah yang memberikan tekanan turun pada harga aset kripto nomor wahid dunia ini.
Dengan aktivitas beli yang kian melemah, harga BTC kemungkinan akan segera terjatuh ke bawah level kritis US$90.000. Analisis ini mengungkap beberapa alasan di balik proyeksi ini.
Tekanan Bearish Bitcoin Semakin Menguat
Depresiasi harga BTC dalam beberapa hari terakhir telah menyeretnya turun ke bawah Leading Span A (garis hijau) dari indikator Ichimoku Cloud, di mana harga saat ini berada. Indikator ini bertugas melacak momentum tren pasar suatu aset dan mengidentifikasi potensi level support atau resistance.
Ketika harga suatu aset jatuh ke bawah Leading Span A pada indikator Ichimoku Cloud, ini menunjukkan momentum yang melemah dan potensi pergeseran ke tren bearish. Leading Span A berfungsi sebagai level support jangka pendek, sehingga terjatuh dari level ini mengindikasikan menurunnya kekuatan tren naik aset tersebut.
Selanjutnya, indikator Chaikin Money Flow (CMF) Bitcoin yang negatif mengonfirmasi permintaan yang melemah untuk BTC. Pada waktu publikasi, indikator ini berada di bawah garis nol, tepatnya di -0,02.
Berdasarkan harga dan volume, indikator CMF mengukur kekuatan arus masuk atau keluar uang dari suatu aset dalam periode tertentu. Seperti yang terlihat pada BTC, ketika nilainya jatuh di bawah nol, ini mengindikasikan tekanan jual yang mendominasi, yang berarti arus uang keluar lebih besar daripada arus masuknya. Sinyal bearish semacam ini adalah pertanda dari melemahnya permintaan dan juga potensi momentum harga yang melandai.
Prediksi Harga BTC: Akankah Support US$91.000 Tetap Utuh?
Adapun level support krusial berikutnya untuk Bitcoin, yang berada di US$91.488, bukan mustahil gagal bertahan seumpama permintaan terus melemah. Dalam skenario tersebut, harga BTC terancam amblas ke bawah US$90.000 untuk pertama kalinya sejak awal November dan diperkirakan akan diperdagangkan di US$86.697.
Akan tetapi, jika BTC akhirnya mencatat lonjakan aktivitas beli, ini dapat mengerek harganya naik melewati resistance dinamis di US$97.675 yang ditawarkan oleh Leading Span A pada Ichimoku Cloud-nya. Jika berhasil menembus level ini, harga BTC bisa terdorong untuk mengunjungi kembali rekor all-time high di US$108.230.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.