Harga Bitcoin masih kesulitan memulihkan momentumnya sejak akhir Oktober. Beberapa upaya rebound yang gagal walhasil memperpanjang tren pelemahan.
Aset kripto nomor wahid dunia ini terus berfluktuasi di dekat level support krusial, sementara indikator on-chain memancarkan tanda-tanda awal pelemahan. Volatilitas yang meningkat serta absennya arah pasar yang jelas masih mendominasi perilaku para pelaku pasar.
SponsoredBitcoin Berpotensi Hadapi Resistance
Rasio pasokan Short-Term Holder terhadap Long-Term Holder (STH/LTH) baru-baru ini naik ke 18,3%, melampaui batas atas 17,9%. Kondisi ini menandakan meningkatnya aktivitas spekulatif di mana trader jangka pendek mendominasi pergerakan pasar. Peningkatan volume transaksi tanpa arah harga yang jelas telah memicu volatilitas tinggi dalam lingkungan trading Bitcoin.
Kenaikan rasio ini juga menunjukkan bahwa para trader tengah bergantian antara fase profit-taking dan akumulasi, yang pada akhirnya memperparah dinamika pergantian posisi (market churn). Akibatnya, Bitcoin menjadi lebih rentan terhadap lonjakan harga singkat yang diikuti dengan koreksi cepat.
Menurut model Supply Quantiles Cost Basis, Bitcoin telah rebound dari level cost basis kuantil ke-75 di sekitar US$100.000 dan kini terkonsolidasi di kisaran US$106.200. Area ini merupakan zona psikologis dan teknikal penting bagi para trader, yang mencerminkan fase stabilisasi sementara setelah tekanan jual selama beberapa pekan.
Adapun resistance berikutnya berada di level cost basis kuantil ke-85, sekitar US$108.500, yang secara historis menjadi batas atas setiap upaya pemulihan di fase serupa. Berdasarkan data model tersebut, ruang kenaikan harga Bitcoin dalam jangka pendek kemungkinan masih terbatas.
SponsoredBreakout Harga Bitcoin Masih Dinantikan
Harga Bitcoin saat ini bertengger di kisaran US$103.922, masih terseok-seok untuk menembus tren turun yang telah berlangsung hampir dua setengah pekan. Aset ini tercatat sudah dua kali gagal menaklukkan resistance, memperkuat dominasi sentimen bearish di pasar.
Untuk saat ini, Bitcoin nangkring di bawah US$105.000 namun masih bertahan di atas zona support US$101.477. Area ini kemungkinan akan menjadi basis konsolidasi di tengah volatilitas yang berkelanjutan dan sikap hati-hati dari investor.
Andaikata momentum bullish menguat, Bitcoin berpotensi menembus US$105.000 dan menentang resistance di sekitar US$108.000. Keberhasilan menembus level tersebut akan menjadi sinyal pemulihan signifikan pertama sejak Oktober, sekaligus menandakan kembalinya optimisme di pasar kripto secara luas.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!