Bitcoin (BTC) mencatat penurunan harga yang drastis hari ini (16/4), menyusul reli harga yang menjanjikan sehari sebelumnya. Pada saat publikasi artikel, BTC diperdagangkan seharga US$63.118, mewakili penurunan sebesar 3,9% dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Tak ayal, penurunan mendadak ini telah mengejutkan banyak investor dan trader. Akibatnya, pasar kripto pun terus memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.
Ketidakpastian Pasar Jelang Halving
Volatilitas yang menerpa pasar faktanya telah mengakibatkan likuidasi yang signifikan bagi para trader. Selama sehari terakhir saja, volatilitas pasar telah mengakibatkan likuidasi posisi milik lebih dari 96.000 trader, totalnya mencapai US$276,17 juta.
Jumlah ini meliputi US$202,35 juta untuk posisi long dan US$73,82 juta untuk posisi short, menurut data dari CoinGlass.
Di samping itu, Bitcoin Fear and Greed Index juga telah turun, bergeser dari level ‘Greed’ atau ‘Keserakahan’ di 74 menjadi 65.
Adapun fluktuasi yang terjadi baru-baru ini sejalan dengan koreksi pasar yang lebih luas menyusul kemerosotan pasar yang terpicu oleh konflik geopolitik akhir pekan lalu. Beruntung, kabar baik seputar persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong telah berhasil mendongkrak pasar, yang sempat menyeret harga Bitcoin naik ke atas US$66.000.
Menariknya, volatilitas Bitcoin saat ini datang bertepatan dengan kian dekatnya agenda halving yang akan terlaksana pada 20 April 2024 mendatang. Sebagai informasi, Bitcoin halving akan memangkas reward untuk aktivitas mining blok Bitcoin yang baru menjadi setengahnya. Selain itu, ini juga merupakan suatu peristiwa yang memiliki implikasi historis pada pergerakan harga aset kripto yang bersangkutan.
Rekt Capital Amati Pola Koreksi Pra-Halving
Di sisi lain, analis kripto Rekt Capital mengamati pola berulang dalam perilaku Bitcoin menjelang peristiwa halving. Sang analis menjulukinya sebagai “Pre-Halving Retrace”. Pola ini menunjukkan fenomena koreksi sementara sebelum potensi lonjakan harga. Selain itu, Rekt Capital menekankan bahwa perilaku siklikal (cyclical) ini muncul secara konsisten di seluruh siklus Bitcoin sebelumnya.
“[Pre-Halving Retrace] telah muncul di semua siklus Bitcoin. Kali ini tak ada bedanya,” tulis Rekt Capital lewat akun X miliknya (sebelumnya Twitter).
Lebih lanjut, Rekt Capital menunjukkan bahwa meski terjadi fluktuasi harga yang seketika, BTC terpantau masih berada di atas kisaran akumulasi ulangnya (re-accumulation range) selama minggu halving.
Pengamatan ini juga sejalan dengan analisis terkini dari BeInCrypto yang menyoroti pengujian berulang Bitcoin terhadap level US$71.800 dan US$63.700. Tak dimungkiri, upaya untuk menembus level-level ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, berita seputar ETF di Hong Kong dan Bitcoin halving mendatang bisa menjadi katalis untuk tercapainya rekor tertinggi sepanjang masa yang baru.
Namun perlu diingat, kompleksitas dan volatilitas pasar kripto membuatnya sulit untuk diprediksi. Fluktuasi harga pun sering terjadi. Terakhir, kegagalan Bitcoin untuk mempertahankan level support US$63.700 dapat menggugurkan prospek bullish yang ada. Sekaligus, kondisi ini berpotensi menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.
Bagaimana pendapat Anda tentang fenomena merosotnya harga Bitcoin jelang agenda halving ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.