Harga Bitcoin telah bergerak dalam kisaran sempit selama beberapa hari terakhir, terkonsolidasi antara US$117.261 – US$120.000. Namun, kondisi pasar terbaru serta pengaruh eksternal, seperti rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari Rabu (30/7), menyebabkan penurunan sesaat.
Saat ini, Bitcoin berdiri di US$118.419, pulih tipis setelah sempat merosot ke US$115.700. Meski ada pemulihan, arah harga Bitcoin masih belum pasti, terutama karena tekanan jual yang meningkat.
Bitcoin Pancarkan Tanda-tanda Koreksi ke Depan
Indikator Relative Unrealized Profit (RUP) baru-baru ini menembus di atas pita +2σ, level yang kerap dikaitkan dengan fase euforia pasar. Secara historis, kondisi ini biasanya mendahului puncak pasar, yang menandakan adanya tekanan jual laten yang pada akhirnya bisa menyeret harga lebih rendah.
Kondisi RUP terkini mengungkap bahwa koreksi mungkin bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan, berpotensi mendorong harga Bitcoin keluar dari zona konsolidasinya. Berdasarkan pola sebelumnya, pergeseran menuju aksi jual bisa mengakibatkan tekanan turun lebih lanjut.

Indikator Squeeze Momentum Indicator (SMI) memberi sinyal bahwa Bitcoin memasuki fase konsolidasi. Secara historis, periode konsolidasi — ketika pergerakan harga menjadi lebih terbatas — biasanya mendahului pergerakan harga besar setelah tekanan dilepaskan.
Seiring squeeze terus membangun, harga Bitcoin berada di ambang pergerakan tajam ke satu arah. Jika pasar yang lebih luas tetap bearish, Bitcoin bisa mengalami penurunan signifikan, khususnya jika SMI mengonfirmasi tren negatif ini dalam beberapa hari mendatang.

Harga BTC Perlu Naik
Bitcoin saat ini diperdagangkan seharga US$118.410, setelah ambruk ke US$115.700 pada hari Rabu saat laporan FOMC dirilis. Respons pasar atas keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap tidak berubah menyebabkan BTC pulih, namun kondisi pasar yang mendasari masih penuh risiko.
Harga Bitcoin rentan akan koreksi lanjutan apabila investor mulai menarik profit, yang berpotensi menyeret aset kripto ini di bawah level support US$117.261. Adapun aksi turun melewati support ini bisa membawa harga Bitcoin ke US$115.000 atau bahkan lebih rendah.

Satu-satunya cara untuk membatalkan prospek bearish ini adalah jika Bitcoin mampu bertahan di atas US$120.000 dan merebut kembali US$122.000 sebagai support. Lonjakan di atas level tersebut kemungkinan akan memberikan momentum yang dibutuhkan untuk mendongkrak Bitcoin menuju level tertinggi baru. Namun, sampai itu terjadi, harga Bitcoin tetap rentan akan fluktuasi dan tekanan pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang imbas laporan FOMC ke harga Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
