Ethereum (ETH) telah turun lebih dari 8% dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 22% dalam 30 hari terakhir. Mencerminkan sentimen pasar yang bearish. Harga token tersebut sudah mulai turun sebelum peretasan Bybit, yang semakin memengaruhi sentimen pasar.
Walaupun Bybit telah memulihkan 84% dari cadangannya, harga ETH tetap tertekan. Dengan resistance kunci di US$2.850 dan belum ada breakout di atas US$2.900 sejak 2 Februari, prospek Ethereum tetap tidak pasti karena indikator bearish terus mendominasi.
- Baca Juga: Komunitas Ethereum Terpecah Karena Seruan untuk Rollback Blockchain Setelah Peretasan Bybit
Bybit Pulihkan Cadangan ETH Setelah Peretasan
Pasokan Ethereum di Bybit mengalami penurunan dramatis setelah peretasan, jatuh dari 443.000 ETH menjadi hanya 20.250 ETH dalam satu hari.
Penurunan yang terjadi secara mendadak ini memicu panic selling pada ETH, Bitcoin (BTC) serta koin lainnya. Ketika itu pasar merasa khawatir akan potensi terjadinya krisis likuiditas.

Penurunan tajam dalam cadangan meningkatkan ketidakpastian, memicu spekulasi luas tentang dampaknya. Beberapa pengguna menyarankan bahwa Bybit mungkin harus membeli kembali ETH untuk memulihkan cadangan, yang berpotensi menciptakan tekanan beli yang kuat.
Nah sejak 22 Februari, cadangan ETH Bybit menunjukkan pemulihan secara signifikan. Cadangannya melonjak dari 29.000 ETH menjadi 372.000 ETH pada 24 Februari, yang mencakup 84% dari cadangan sebelum peretasan.
Panic selling yang terjadi di pasar nampaknya bersifat sementara, dan pulihnya cadangan bisa memicu minat beli baru pada ETH. Namun nyatanya, harga Ethereum belum pulih ke level sebelum peretasan.
Indikator Tidak Menunjukkan Tanda Momentum Bullish
Relative Strength Index (RSI) untuk Ethereum pulih setelah peretasan Bybit, mencapai 63,2 kemarin. Menunjukkan momentum beli yang kuat.
Namun, sejak saat itu angkanya turun tajam dan sekarang berada di 43. Menandakan perubahan signifikan dalam sentimen pasar. RSI merupakan osilator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga, berkisar dari 0 hingga 100.
Biasanya, RSI di atas 70 menunjukkan bahwa aset overbought, menandakan potensi tekanan jual. Sementara RSI di bawah 30 menunjukkan bahwa aset oversold, yang berpotensi menandakan peluang beli.
RSI antara 30 dan 70 umumnya dianggap netral, dengan pergerakan dalam rentang ini mencerminkan fluktuasi pasar normal.

RSI Ethereum yang turun dari 63,2 ke 43 dalam satu hari menunjukkan perubahan cepat dari sentimen bullish ke bearish. Penurunan signifikan ini bisa menunjukkan peningkatan tekanan jual atau berkurangnya minat beli, mungkin karena kekhawatiran yang tersisa tentang dampak peretasan Bybit.
Penurunan ke 43 juga membawa RSI lebih dekat ke wilayah oversold, yang, jika berlanjut, bisa menunjukkan tren bearish lebih lanjut. Namun, jika minat beli kembali, RSI bisa stabil atau bahkan rebound, menunjukkan potensi pemulihan.
Grafik DMI Ethereum menunjukkan ADX di 18,3, turun dari 21,4 kemarin, menunjukkan kekuatan tren yang melemah. ADX di bawah 20 menunjukkan kurangnya momentum yang jelas, sejalan dengan tren penurunan Ethereum yang sedang berlangsung.

Sementara itu, +DI turun dari 30,4 ke 20, menunjukkan berkurangnya minat beli, sementara -DI naik dari 12,3 ke 22,9, menandakan peningkatan tekanan jual.
Persilangan -DI di atas +DI mengonfirmasi dominasi bearish, menunjukkan tekanan turun yang berkelanjutan pada harga Ethereum.
ADX yang melemah, dikombinasikan dengan -DI yang meningkat, menunjukkan tren menurun yang mungkin berlanjut kecuali momentum beli kembali. Ini bisa mengakibatkan penurunan harga lebih lanjut atau pergerakan sideways dalam jangka pendek.
Harga Ethereum Di Bawah US$2.900 Selama Tiga Minggu
Ethereum kesulitan untuk breakout di atas resistance US$2.850, yang telah diuji berulang kali dalam beberapa minggu terakhir. Jika tren penurunan saat ini berlanjut, ETH bisa menguji support di US$2.551, dan jika level itu gagal, mungkin turun lebih jauh ke US$2.159.
Sebagai catatan, sejak 2 Februari kemarin, Ethereum belum juga breakout di atas US$2.900. Menyoroti resistance kuat dalam rentang ini.

Namun, jika Bybit berhasil memulihkan cadangannya ke tingkat sebelum peretasan, ini bisa meningkatkan sentimen positif untuk ETH. Dalam skenario ini, tren naik mungkin akan retest resistance US$2.850, dan jika berhasil ditembus, harga Ethereum bisa naik ke US$3.020.
Jika momentum berlanjut, target berikutnya adalah US$3.442. Breakout di atas US$2.900 akan signifikan, karena ETH telah kesulitan dengan level ini sejak awal Februari, yang berpotensi menandakan pembalikan bullish.
Bagaimana pendapat Anda tentang belum pulihnya harga Ethereum pasca peretasan Bybit? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
