Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah memicu penurunan tajam di pasar aset kripto pada hari Selasa. Volatilitas ini mengakibatkan likuidasi lebih dari US$500 juta dalam berbagai posisi. Altcoin terkemuka Ethereum (ETH), menjadi aset yang ikut terpengaruh, dimana para trader jangka panjang mengalami kerugian signifikan.
Indikator teknis menunjukkan bahwa penurunan ini telah mendorong para bear untuk mengambil kendali pasar, dan mereka mungkin berhasil. Apakah Oktober dimulai dengan awal yang sulit?
Trader Long Ethereum Menghitung Kerugian Mereka
Pada hari Senin, harga Ethereum turun ke US$2.447, dan menjadi level terendah yang tercatat dalam sepuluh hari ke belakang. Penurunan tiba-tiba ini mengakibatkan likuidasi banyak perdagangan long yang telah dibuka demi kenaikan harga berkelanjutan.
Ketika nilai aset bergerak berlawanan dengan posisi trader, bursa akan menutup posisi tersebut secara paksa karena dana yang ada tidak cukup untuk mempertahankannya, yang mengakibatkan terjadinya likuidasi.
Nah likuidasi jangka panjang terjadi ketika trader dengan posisi long harus menjual aset dengan harga lebih rendah untuk menutupi kerugian mereka saat harga turun.
Hal ini biasanya terjadi ketika harga aset jatuh di bawah level tertentu, yang memaksa para trader yang bertaruh pada kenaikan harga, untuk keluar dari pasar. Menurut data Coinglass, trader long ETH mengalami likuidasi sebesar US$96 juta pada hari Senin, yang menandai likuidasi tertinggi yang terjadi di satu hari dalam 57 hari terakhir.
Terlepas dari kerugian yang ada, trader futures ETH terus membuka lebih banyak posisi long. Tingkat pendanaan koin, biaya periodik yang dibayarkan untuk menjaga harga kontraknya sejalan dengan harga spot-nya, tetap positif, menandakan permintaan yang lebih kuat untuk posisi long ketimbang short.
Saat ini, tingkat pendanaan berada pada 0,0052%, mencerminkan optimisme yang berkelanjutan di antara trader futures ETH.
Prediksi Harga ETH: Kekhawatiran Trader Spot
Pengaturan teknis Ethereum menunjukkan bahwa trader spot telah mengadopsi pendekatan yang berbeda, karena pembacaan dari grafik harian token menunjukkan bahwa para bear telah mendapatkan kembali kendali pasar.
Indeks Elder-Ray misalnya. Indikator yang mengukur hubungan antara kekuatan pembeli dan penjual, telah berubah negatif untuk pertama kalinya sejak 11 September. Ketika indikator ini negatif, artinya kekuatan bear sedang mendominasi pasar.
Lebih lanjut, menurut indikator moving average convergence/divergence (MACD) ETH, garis MACD (biru) telah melintasi di bawah garis sinyal (oranye) dan siap untuk turun lebih lanjut. Kondisi ini menunjukkan prospek bearish, yang menandakan bahwa momentum sedang bergeser ke bawah dan penurunan harga lebih lanjut berpeluang terjadi.
Jika tekanan jual meningkat, harga Ethereum bisa menguji kembali level terendahnya di 5 Agustus yang sebesar US$2.112. Situasi ini akan menjadi penurunan 15% dari level saat ini.
Namun, jika tren pasar yang lebih luas membaik, para bull mungkin akan mendapatkan kembali kendalinya dan mendorong harga Ethereum menuju level resistensi di US$3.101.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum di tengah gejolak geopolitik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.