XRP melonjak 13% dalam 24 jam terakhir. Harga token tersebut kembali bangkit bersama pasar aset kripto yang lebih luas setelah beberapa hari mengalami koreksi. Pemulihan ini terjadi saat mata uang kripto utama, yang sebelumnya jatuh ke level terendah dalam beberapa bulan, pulih dari kerugian baru-baru ini, Memberikan reli sementara kepada investor.
Namun, meskipun terdapat kenaikan harga sebanyak 13%, data on-chain dan indikator teknis menunjukkan bahwa lonjakan XRP ini mungkin tidak bertahan lama.
XRP Reli, Namun Ada Kendala
Harga XRP melonjak 13% dalam 24 jam terakhir, bangkit bersama pasar aset kripto secara umum setelah beberapa hari turun. Kondisi ini terjadi imbas dari kekhawatiran pasar atas tarif Donald Trump pada Kanada, Meksiko, dan Cina, yang pertama kali tersiar pada 1 Februari.
Namun belakangan, Trump sepakat untuk menunda tarif 25% pada Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Hal itu membuat sentimen pasar membaik, mendorong trader untuk melanjutkan akumulasi.
Menariknya, meskipun terdapat pemulihan, reli XRP mungkin tidak bertahan lama. Data menunjukkan bahwa lonjakan ini tidak mendapatkan dorongan kuat dari permintaan untuk altcoin itu sendiri. Menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutannya.
Salah satu indikatornya adalah volume perdagangan token yang menurun tajam dalam 24 jam terakhir. Totalnya mencapai US$22,39 miliar pada saat penulisan, turun 22% selama periode tersebut.
Ketika harga aset naik sementara volume perdagangan menurun, kondisi ini menunjukkan momentum beli yang lemah. Karena artinya lebih sedikit trader yang secara aktif mendorong harga lebih tinggi. Situasi ini juga menunjukkan kurangnya permintaan kuat, membuat reli tidak berkelanjutan dan meningkatkan risiko pembalikan harga.
Selain itu, Balance of Power (BoP) XRP negatif, mengonfirmasi bahwa tekanan bearish tetap dominan. Pada saat publikasi, nilainya -0,57, mencerminkan bias bearish yang terus berlanjut terhadap XRP meskipun ada kenaikan harga.
Indikator BoP mengukur kekuatan pembeli versus penjual dengan menganalisis pergerakan harga dalam periode tertentu. Seperti pada XRP, ketika BoP negatif, ini menunjukkan bahwa tekanan jual dominan, menunjukkan tren bearish dan kemungkinan pembalikan tren yang lebih tinggi.
Prediksi Harga XRP: Bisakah Menahan Keuntungan Terbaru atau Turun ke US$2,13?
Pada saat publikasi, XRP bergerak pada US$2,57. Angka ini mewakili kenaikan 45% dari level terendah intraday Senin sebesar US$1,77.
Setelah reli pasar secara umum mereda, XRP bisa kehilangan keuntungan terbarunya jika permintaan tetap rendah. Dalam skenario itu, nilainya bisa turun ke US$2,13.
Jika para bull tidak dapat mempertahankan support di level ini, harga XRP bisa turun di bawah zona harga US$2 untuk bergerak pada US$1,48. Level terendah yang terakhir dicapai pada bulan November.
Di sisi lain, kebangkitan permintaan XRP akan membatalkan pandangan bearish ini. Dalam kasus itu, harga token bisa naik menuju US$2,94.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek kenaikan harga XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.