Rencana pemulihan dana peretasan Horizon Bridge milik Harmony Protocol masih berlanjut. Setelah sempat mengajukan proposal untuk mencetak token baru guna membayar kompensasi atas peretasan yang mencapai hampir US$100 juta pada Juli lalu, kini tim Harmony Protocol mengaku bakal mengajukan opsi untuk membatalkan opsi pencetakan token. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan dana yayasan untuk membiayai dana kompensasi.
Tim Harmony Protocol mengungkapkan bahwa keinginan validator dan komunitas bersikukuh untuk tetap melestarikan fondasi blockchain Harmony dengan menganulir rencana pencetakan token. Sebelumnya, jika memang disepakati, mereka sudah mengajukan beberapa opsi, yakni membayar kompensasi sebanyak 100% dan 50%.
Dalam proposal sebelumnya, dijelaskan bahwa dengan skema penggantian 100%,tim Harmony akan menambah pasokan token ONE baru sebanyak 4,97 miliar token. Nilai tersebut setara dengan emisi bulanan selama 3 tahun dari 138 juta token.
Token yang dicetak akan diberikan ke korban peretasan secara bertahap selama 3 tahun. Dengan asumsi salah satu korban peretasan mengalami kehilangan aset kripto sebesar US$1.000, maka pengguna akan menerima 1.388,8 token ONE setiap bulannya. Secara total, pengguna akan mendapatkan 50.000 token ONE dalam kurun waktu 3 tahun.
Sedangkan untuk opsi penggantian 50%, Harmony bakal mencetak 2,48 miliar token ONE. Jumlah tersebut setara dengan emisi bulanan selama 3 tahun dari 69 juta token. Periode distribusinya sama dengan opsi pertama, yakni selama 3 tahun.
“Kami mengusulkan untuk tidak mencetak lebih banyak token atau mengubah token dengan mekanisme hard fork,” jelas tim Harmony Protocol.
Pencuri Tidak Mengindahkan Tawaran dari Tim Harmony
Meskipun tidak memberikan detail pengembalian dana yang diberikan, tetapi sepertinya terlihat bahwa pencuri tidak mengindahkan tawaran Harmony sebesar US$1 juta untuk mengembalikan dana curian tersebut.
Sebagai gantinya, Harmony berniat untuk menggunakan dana yang ada di dalam perbendaharaan yayasan untuk pemulihan dan pengembangan. mereka juga megaku akan tetap pada komitmennya membangun protokol Harmony untuk memanfaatkan keunggulan skala unik rantai mereka dari sharding.
Untuk diketahui, selain mengganti kompensasi atas dana peretasan, Tim Harmony juga berupaya untuk menyelesaikan pinjaman tidak tertagih dalam blockchain mereka. Pasalnya, insiden di Horizon Bridge ternyata juga menyebabkan timbulnya pinjaman yang tidak dapat ditagih di beberapa protokol pinjaman DeFi yang berpartisipasi dalam ekosistem mereka.
Dalam beberapa hari kedepan, Harmony bakal memberikan pembaruan terkait informasi detail dan mekanisme penyebaran dana dalam rangka pemulihan.
Peretasan Masih Terjadi di Dunia Kripto
Peretasan masih menjadi momok menakutkan bagi perusahaan dan investor kripto. Belum lama ini, market maker algoritmik aset digital, Wintermute, menjadi korban para penjahat dunia maya. Mereka diketahui mengalami eksploitasi sebesar US$160 juta atau senilai lebih dari Rp2 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Wintermute, Evgeny Gaevoy, mengatakan bahwa peretasan terjadi pada operasi keuangan mereka yang terdesentralisasi. Sementara untuk sistem keuangan terpusat dan juga mekanisme over-the-counter (OTC) diklaim tidak terpengaruh.
“Sembilang puluh aset telah diretas, tetapi hanya 2 aset yang bernilai lebih dari US$1 juta,” jelas Evgeny Gaevoy.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa para penyedia pinjaman masih bisa menarik dananya kembali jika itu dirasa adalah opsi terbaik. Meski begitu, CEO Wintermute percaya diri bahwa peretasan yang terjadi merupakan serangan white hat yang sengaja mengeksploitasi sistem untuk memperlihatkan celah yang ada.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
