Laju hash rate jaringan Bitcoin telah melonjak ke rekor tertinggi baru selama akhir pekan. Sebagai dampaknya, tekanan yang dialami kalangan Bitcoin miner semakin meningkat karena harga perangkat keras mining juga mulai naik. Namun sayangnya, profitabilitas para miner tetap stagnan.
Menurut Hash Rate Index, hash rate rata-rata Bitcoin selama 7 hari dan 3 hari melesat ke level tertinggi sepanjang masa (ATH) selama akhir pekan.
Miner Bitcoin Hadapi Tekanan
Pada tanggal 9 Juli, sebuah outlet industri mining Bitcoin Hash Rate Index melaporkan tentang peningkatan yang luar biasa pada horse power jaringan Bitcoin selama akhir pekan.
Mereka mencatat bahwa laju hash rate rata-rata Bitcoin selama 7 hari mencapai 401 EH/s pada hari Sabtu, 8 Juli. Selain itu, laju rata-rata selama 3 hari tercatat meningkat lebih dari 18% menjadi 444 EH/s (exahash per detik).
“Hal yang menakjubkan adalah, sebagian besar pertumbuhan ini (nyaris semuanya) terjadi pada akhir pekan ini.”
Terlebih, BitInfoCharts juga membenarkan bahwa lonjakan hash rate mencetak rekor tertinggi sebesar 465 EH/s pada tanggal 8 Juli lalu, tetapi kemudian turun lagi menjadi 428 EH/s pada hari berikutnya.
Laporan ini juga mencatat bahwa gelombang panas yang terjadi di Texas, Amerika Serikat (AS) pada minggu lalu tidak cukup kuat untuk menyebabkan masalah substansial pada jaringan listrik Texas. Di samping itu, meskipun Bitcoin miner mengurangi aktivitas mereka selama cuaca ekstrem, saat ini mereka kembali beroperasi nyaris dengan kapasitas penuh, sehingga laju hash rate pun meningkat.
Lebih lanjut, mereka juga menambahkan bahwa hal ini dapat menyebabkan penyesuaian mining difficulty yang besar, melebihi 7,5%. Mining difficulty sendiri saat ini berada pada angka 50,64 T, sedikit di bawah titik puncaknya pada bulan lalu. Namun, penyesuaian berikutnya kemungkinan akan membawanya ke rekor tertinggi baru.
Hash Price BTC Tergelincir
Selain itu, faktor-faktor ini semakin memberikan tekanan pada para Bitcoin miner karena hash price terus turun. Dalam hal ini, hash price, atau profitabilitas mining saat ini adalah US$0,075 per TH/s per hari. Di sisi lain, pada awal Mei, saat terjadi ledakan pencetakan Ordinals yang membanjiri jaringan, hash price melonjak menjadi US$0,127.
“Semoga Anda semua menikmati bayaran US$70-80/PH/hari tersebut, karena kecuali jika harga Bitcoin terus melonjak lebih tinggi di minggu mendatang, miner mungkin akan menghadapi hash price di bawah US$70/PH/hari saat penyesuaian berikutnya tiba”
Pada nyatanya, penderitaan para Bitcoin miner tidak berhenti sampai di situ. Laporan tersebut mencatat adanya perbedaan yang semakin besar dalam harga premi ASIC generasi berikutnya seperti S19 XP dengan perangkat keras generasi baru dan menengah.
“Ketika para miner bersiap menghadapi halving dan [lebih] memprioritaskan rig-rig [generasi terbaru] ini, harganya naik, sedangkan model-model lainnya akan turun atau stagnan,” lapornya.
Di sisi lain, harga Bitcoin sendiri cenderung stagnan selama akhir pekan, bertengger sedikit di atas US$30.000. Namun, pada jam-jam awal tanggal 10 Juli, harga aset ini turun lagi sedikit ke level US$30.190.
Di samping itu, seiring dengan meredupnya sentimen pasar dan percepatan koreksi yang terjadi, peluang harga Bitcoin untuk turun di bawah US$30.000 pun semakin besar. Sebagai akibatnya, hal ini berpotensi menjadi kabar buruk lebih lanjut bagi para miner.
Bagaimana pendapat Anda tentang peningkatan hash rate Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.