Trusted

Hasil Audit Ungkap LFG Habiskan US$2,8 M untuk Selamatkan TerraUSD (UST), Alih-alih Memberi Ganti Rugi pada Investornya

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Luna Foundation Guard (LFG) menghabiskan US$2,8 miliar setelah peristiwa de-pegging yang dialami oleh TerraUSD (UST) di bulan Mei.
  • Sebuah laporan audit pihak ketiga yang dirilis pada 16 November kemarin menyatakan bahwa tuduhan LFG menyelewengkan dana tidak terbukti.
  • Seorang influencer kripto di Twitter menyambut baik langkah ini. Namun, ia mempertanyakan absennya trade logs dalam laporan tersebut.
  • promo

JS Held merilis sebuah laporan audit pihak ketiga atas Luna Foundation Guard (LFG) pada tanggal 16 November kemarin. Dalam laporan tersebut, terungkap LFG menghabiskan US$2,8 miliar (sekitar Rp43,88 triliun) setelah TerraUSD (UST) kehilangan paritasnya (de-pegging) terhadap dolar AS. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pihak LFG tidak menggunakan cadangan dana tersebut untuk memberi ganti rugi kepada investor.

Selain itu, laporan tersebut menyebutkan, “TFL melangkah jauh dan menghabiskan US$613 juta dari modalnya sendiri untuk mempertahankan paritas UST…Demi mempertahankan patokan harga UST, LFG, TFL, dan Jump pada awalnya membeli UST dan LUNA.”

Laporan Audit LFG Nyatakan Tak Ada Penyelewengan Dana

Masih berbekas di ingatan, ketika Mei lalu, algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) kehilangan paritasnya terhadap dolar AS. Peristiwa itu terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara mekanisme burning dan minting dalam ekosistem Terra.

Setelah kehancuran yang mereka alami, LFG sempat menuliskan cuitan berisi rincian saldo cadangan dana perusahaan. Laporan audit tersebut menyatakan bahwa data dalam cuitan LFG ini akurat.

Pihak LFG nampaknya merasa puas melihat kesesuaian antara pernyataan dan hasil audit. Pasalnya, hal ini berarti bahwa tuduhan atas penggelapan, penyalahgunaan dana, dan pencucian uang oleh orang dalam menjadi terbantahkan.

Auditor LFG Dituding “Tebang Pilih Data”

FatMan, salah seorang pengguna Twitter yang cukup vokal di kalangan komunitas kripto, menyambut baik langkah perilisan laporan audit tersebut. Akan tetapi, ia mempertanyakan trade log yang tidak tercantum. Terkait hal itu, Fatman mengklaim bahwa pihak auditor melakukan “tebang pilih terhadap data, alih-alih menyajikan cerita selengkapnya.”

Lebih lanjut, FatMan berpendapat, “TFL mengirimkan Jump BTC, dan Jump mengirimkan TFL UST… Hanya itu. Tidak ada trade log untuk tranche ini! Ada sejumlah masalah di sini, karena Jump benar-benar terlibat dalam ekosistem Terra dan bisa saja merapikan laporan mereka. Terlepas dari klaim transparansi penuh, bagian ini dihilangkan.”

Kemudian, FatMan juga nampak kebingungan dengan proses dumping 440 juta UST dan LUNA bernilai US$700 juta yang sedang berlangsung.

“Hal kedua yang aneh menurut saya adalah — TFL menjual UST pada saat yang sama seperti mereka membeli UST!” Seru Fatman.

Tak berhenti di sana, FatMan kemudian melanjutkan pertanyaannya mengenai dumping UST dan mekanisme pertahanan platform tersebut terhadap de-pegging.

“Jika patokan dijaga dengan bersih, akan ada aliran buy order pada interval yang bisa diprediksi. Fakta bahwa pembelian acakadut [dan] tidak menentu, ditambah dengan fakta bahwa TFL *menjual* UST pada waktu yang sama, menimbulkan pertanyaan. Dan ini hanya rekening mereka yang diketahui,” paparnya.

Menariknya, pada saat kegaduhan Terra dulu, FatMan merupakan salah satu orang yang kerap mengungkap dokumen internal terkait masalah tersebut. Ia menggambarkan dirinya sebagai ‘orang dalam’ proyek Terra.

Do Kwon Sampaikan Permintaan Maaf

Setelah laporan audit tersebut rilis, Do Kwon, co-founder Terra, pun buka suara. “Bagi kalian yang pikirannya belum bisa saya ubah, saya menerima penilaian Anda,” ujar Kwon.

Dalam utas Twitter itu, Do Kwon juga menyampaikan permintaan maaf, karena tidak menyampaikan risiko proyek buatannya dengan lebih baik.

Selain itu, Do Kwon menyebutkan bahwa butuh lebih dari sekadar kemarahan dan pelarangan total terhadap protokol sejenis untuk mencari cara menghentikan kegagalan seperti yang proyeknya alami di kemudian hari.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori