Kembali

“Saya Sia-siakan 8 Tahun di Aset Kripto”: Catatan Perpisahan Seorang Builder Jadi Viral di Asia

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Oihyun Kim

10 Desember 2025 09.39 WIB
Tepercaya
  • Thread mantan co-founder Aevo, Ken Chan, yang menyebut aset kripto sebagai "giant casino" memicu perdebatan di komunitas kripto Asia.
  • Chan keluar dari Aevo pada bulan Mei, dan pengakuannya datang saat token AEVO diperdagangkan 99% di bawah harga tertingginya sepanjang masa.
  • Kritikus menyebutnya sebagai kemunafikan dari seseorang yang sudah mendapatkan untung, sementara pendukung melihatnya sebagai pengakuan jujur yang langka dari seorang builder.
Promo

“Saya BUKAN sedang membangun sistem keuangan baru. Saya membangun kasino.”
Pengakuan blak-blakan dari Ken Chan, mantan co-founder protokol derivatif Aevo, ini tengah ramai dibicarakan komunitas aset kripto Asia pekan ini.

Apa yang awalnya diposting di X kini sudah menembus batas bahasa, diperkenalkan ke komunitas Cina lewat media lokal, dan banyak dibagikan di kalangan trader Korea, dengan jutaan orang sudah menontonnya.

Sponsored
Sponsored

Dari Ayn Rand hingga Kekecewaan: Perjalanan Seorang Libertarian di Dunia Kripto

Pengakuan Chan bukan hanya kritik, melainkan juga pembongkaran ideologinya sendiri. Ia menggambarkan dirinya sebagai “libertarian bermata bintang” yang mendukung kampanye presiden Gary Johnson pada 2016 setelah terpengaruh oleh novel-novel Ayn Rand. Semangat cypherpunk Bitcoin secara langsung berbicara ke pandangan dunianya. “Bisa menyeberang perbatasan sambil membawa uang miliaran di kepala selalu menjadi ide yang kuat bagiku,” tulisnya.

Namun, delapan tahun pengalaman di industri ini mengikis idealismenya. Chan mengenang bagaimana perang layer-1, banjir modal ke Aptos, Sui, Sei, ICP, serta banyak proyek lainnya, tidak menghasilkan kemajuan berarti ke arah sistem keuangan baru. Justru, ia berkata, hal itu “benar-benar membakar uang semua orang” demi berlomba jadi Solana berikutnya. Penilaiannya pun sangat tajam: “Kita tidak perlu membangun Kasino di Mars.”

Berdasarkan profil LinkedIn miliknya, Chan meninggalkan Aevo pada Mei tahun ini. Melalui situs pribadinya, kini Chan sedang mengerjakan proyek satelit pribadi bernama KENSAT, yang dijadwalkan ikut peluncuran Falcon 9 pada Juni 2026. Pengakuannya datang enam bulan setelah ia angkat kaki dari Aevo. Pada saat itu, token AEVO diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar fully diluted sekitar US$45.000.000—turun sekitar 99% dari puncaknya.

Metafora “Casino” Muncul di Tengah Kelelahan Pasar

Metafora utama Chan—bahwa aset kripto telah menjadi “kasino online multi-player terbesar yang pernah ada sepanjang waktu, 24 jam sehari,”—menyampaikan pesan sederhana di tengah kerumitan teknis.

Sponsored
Sponsored

Waktunya memperkuat pesan tersebut. Setelah gejolak pasar pada Oktober dan volatilitas yang terus berlangsung, para pelaku pasar di kawasan ini sedang dilanda kelelahan. Media Cina menyoroti penyebaran pengakuan ini sebagai cerminan “kecemasan kolektif di tengah kekeringan likuiditas dan hampa narasi.”

Respon berbahasa Mandarin pun terpecah. Ada yang menentang dengan tegas: “Sama-sama delapan tahun—ada yang sampai puncak, ada juga yang keluar panggung. Jika buang waktu, itu salahmu sendiri.” Beberapa ada yang lebih pedas dari Chan sendiri, salah satunya menulis: “Seluruh lingkaran kripto itu bodoh, tanpa pengecualian. Setelah lebih dari satu dekade, produk blockchain apa yang benar-benar pernah dipakai orang awam?”

Respon dari Korea juga menunjukkan lelah yang serupa. “Selain stablecoin, tidak ada use case nyata,” tutur salah satu trader. Lainnya lebih lugas lagi: “Di level paling dasar, tidak ada yang menciptakan nilai baru bagi masyarakat dalam dunia kripto—hanya penipu yang berkerumun untuk menguras uang investor ritel.”

Kegelisahan Generasi Mendapat Suara di Lintas Batas

Mungkin yang paling menarik adalah peringatan dari Chan, bahwa mentalitas beracun di industri ini “akan membuat mobilitas sosial generasi muda ambruk dalam jangka panjang.” Kekhawatiran ini sangat terasa di masyarakat Asia Timur. Jalan konvensional menuju kekayaan—seperti properti dan pekerjaan stabil—kini makin sulit dijangkau. Kripto menjanjikan alternatif, tapi Chan menilai justru bisa mempercepat permasalahan tersebut.

Analis Korea KKD Whale pun membagikan renungan serupa tanpa langsung menanggapi unggahan Chan. “Era berdiri sendiri dengan satu keahlian inti saja sudah lewat,” tulisnya, sambil mengenang rekan berbakat yang bisa menyelesaikan pekerjaan delapan jam hanya dalam satu jam, namun tak pernah mau memperdalam keahliannya. Saat keahlian itu tak lagi dibutuhkan, orang tersebut pun berpindah arah.

Saat Chan mempertanyakan apa yang sudah dibangun industri ini, KKD Whale bertanya apa yang sudah individu kumpulkan di dalamnya. Namun keduanya akhirnya sampai pada satu titik kegelisahan yang sama.

Chan menutup renungannya dengan kutipan dari CMS Holdings: “Kamu mau cari untung, atau mau jadi benar?” Jawaban Chan: “Kali ini aku memilih untuk benar.”

Enam bulan setelah meninggalkan proyek yang dia bangun, dengan token AEVO kini hanya tersisa sebagian kecil nilainya dulu, muncul pertanyaan: Apakah ini hanya kejernihan setelah lewat waktu, atau sekadar kenyamanan setelah keluar? Perjalanan viral dari pengakuan Chan ini pun menandakan banyak orang lain menanyakan hal yang sama pada diri mereka sendiri.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori