Industri aset kripto ramai dengan spekulasi tentang penunjukan “Crypto-Czar” potensial di Gedung Putih. Ini muncul ketika Presiden terpilih Donald Trump mempertimbangkan untuk menciptakan peran penasihat untuk membimbing kebijakan federal tentang blockchain dan aset digital.
Charles Hoskinson, co-founder Ethereum dan pendiri Cardano, mengusulkan CEO Coinbase Brian Armstrong sebagai kandidat ideal untuk posisi tersebut. Usulan ini memicu perdebatan sengit dalam komunitas kripto.
Brian Armstrong: Visi Hoskinson untuk Seorang Crypto-Czar
Dalam sebuah posting di X (sebelumnya Twitter), Hoskinson menekankan pentingnya menunjuk individu yang netral dan berpengetahuan luas untuk peran tersebut. Dia menyoroti kepemimpinan Armstrong di Coinbase, exchange aset kripto terbesar di AS. Ini, antara lain, adalah bukti kemampuannya untuk menghadapi tantangan regulasi dan mendorong inovasi.
“Terkait ide Crypto-Czar di Gedung Putih, saya merasa peran ini perlu diisi oleh seseorang yang netral, bekerja dengan semua protokol, dan memiliki pemahaman mendalam tentang mengapa kripto itu istimewa,” tulis Hoskinson menulis.
Eksekutif Cardano mengkritik pemerintahan saat ini di bawah Presiden Joe Biden atas sikap regulasinya. Dia menuduh mereka menggunakan “taktik tidak adil” dan “regulasi melalui penegakan.”
Hoskinson berpendapat bahwa Armstrong bisa menyatukan industri kripto dan memimpin upaya legislatif untuk memodernisasi kerangka regulasi AS untuk aset digital.
Dia juga berbagi rencananya untuk membantu pembuat undang-undang secara langsung, memanfaatkan pengalamannya dalam membantu Wyoming mengesahkan 31 undang-undang yang ramah kripto. Hoskinson mengumumkan “Operation Baseline,” sebuah inisiatif oleh divisi kebijakan IOHK yang bertujuan mengidentifikasi ketidakefisienan dan peluang dalam industri aset kripto Amerika.
Reaksi Komunitas: Dukungan dan Kritik
Dukungan Hoskinson terhadap Armstrong menarik reaksi beragam. Seorang pengguna X, Maxime, menyuarakan kekhawatiran tentang asosiasi Armstrong dengan entitas terpusat.
“Saya pribadi tidak suka perubahan ini karena Brian membawa sentralisasi secara penuh dalam kripto. Baik secara teknis melalui Base atau dengan memfasilitasi dana pensiun seperti BlackRock dengan kustodi,” Maxime berpendapat.
Kritik ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang pengaruh Coinbase yang semakin besar. Beberapa khawatir tentang keselarasan model bisnisnya dengan institusi keuangan tradisional (TradFi).
Namun, suara lain dalam komunitas kripto melihat Armstrong sebagai pilihan yang pragmatis. Ed n’ Stuff, komentator lain di X, mendukung ide tersebut.
“Penting agar crypto czar tidak terlihat partisan, sehingga semua orang mendukung (tidak memihak chain/ekosistem mana pun). Pendiri CEX besar yang terlibat dalam berbagai hal masuk akal,” pengguna tersebut berkomentar.
Sentimen ini menyoroti potensi Armstrong untuk menarik berbagai pemangku kepentingan di ruang kripto. Selain Armstrong dari Coinbase, kandidat potensial lainnya mungkin adalah Brian Brooks, mantan CEO Binance.US. Brooks juga memiliki sejarah sebagai CLO Coinbase.
Brooks memiliki pengalaman luas bekerja dengan tumpang tindih antara aset kripto dan TradFi, menjadikannya pesaing kuat. Masa jabatannya di Office of the Comptroller of the Currency (OCC) AS ditandai dengan inisiatif untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem perbankan. Ini, di antara pencapaian lainnya, membuatnya dihormati di seluruh industri.
Baik Armstrong maupun Brooks membawa kekuatan yang berbeda ke meja. Pengalaman Armstrong sebagai pelopor di ruang exchange kripto memberinya pemahaman mendalam tentang pasar. Sementara itu, keahlian regulasi Brooks memposisikannya sebagai jembatan antara pembuat kebijakan dan industri kripto.
Namun demikian, pertimbangan Trump untuk penasihat kripto khusus mencerminkan pentingnya aset digital yang semakin meningkat dalam ekonomi global. Hoskinson percaya langkah ini menghadirkan peluang unik bagi AS untuk memposisikan diri sebagai pemimpin global dalam inovasi blockchain. Dia mengajak industri untuk bersatu di belakang visi bersama.
“Tujuan presiden adalah menjadikan Amerika tempat terbaik di dunia untuk memulai dan menjalankan bisnis aset kripto dan blockchain,” ujar Hoskinson.
Masih harus dilihat apakah lebih banyak kandidat akan bergabung dalam persaingan untuk menjadi Crypto-Czar Gedung Putih. Namun, perdebatan ini mencerminkan tantangan dalam menyeimbangkan inovasi dengan regulasi. Sementara pemilihan Armstrong akan menandakan komitmen terhadap pertumbuhan industri, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang peran sentralisasi dalam ruang yang berakar pada desentralisasi.
Penunjukan akhirnya diharapkan dapat membantu membentuk arah kebijakan kripto AS untuk tahun-tahun mendatang. Apakah itu Armstrong, Brooks, atau kandidat lain, keputusan ini akan mencerminkan bagaimana pemerintahan berikutnya berencana untuk menangani kompleksitas ekonomi kripto sambil mendorong inovasi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.