Trusted

Indeks Dolar AS Ambruk di 2025: Apa Efeknya untuk Aksi Bitcoin Selanjutnya?

3 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Indeks Dolar AS (DXY) telah merosot lebih dari 10 poin sepanjang tahun berjalan, mencatat drop tajam yang bisa menjadi pemantik reli Bitcoin terhadap dolar yang melemah.
  • Standard Chartered wanti-wanti soal risiko depresiasi besar dolar akibat utang AS yang membengkak dan kebijakan era Trump, yang berpotensi mendorong Bitcoin sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi.
  • Reli Bitcoin sebagian besar digerakkan oleh pelemahan dolar, tetapi inflasi yang meningkat serta sentimen risk-off dapat memicu volatilitas meski harga BTC kini melampaui US$108.000.
  • promo

Indeks Dolar AS (DXY) telah anjlok lebih dari 10 poin sejak Januari. Ini menjadi salah satu penurunan year-to-date (YTD) paling tajam sejak gejolak pada September 2022.

Analis menilai tren pelemahan dolar yang terus-menerus ini bisa menjadi angin segar bagi Bitcoin (BTC). Kondisi ini berpotensi mendorong sang aset kripto pionir ke rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) baru, terutama jika dihitung terhadap greenback.

DXY Terjun Bebas, Akankah Bitcoin Cetak Rekor Baru?

Data dari TradingView menunjukkan DXY terus merosot sejak awal tahun, turun nyaris 10% secara YTD. Setelah menyentuh titik tertinggi intraday di 110,176 pada 13 Januari, kini nilainya telah terkoreksi lebih dari 10 poin menjadi 100,011 pada waktu publikasi.

US DXY drops
DXY AS turun | Sumber: TradingView

Menurut Bloomberg, pelemahan dolar belakangan ini mungkin baru permulaan. Bank Standard Chartered mewanti-wanti bahwa dolar AS menghadapi risiko “besar” depresiasi pada 2026. Hal ini bisa terjadi jika kebijakan Presiden Donald Trump menambah utang nasional tanpa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sepadan.

Steve Englander, Kepala Riset FX G10 di Standard Chartered, menyebut bahwa AS kini berada di titik rawan. Kombinasi utang pemerintah yang membengkak dan meningkatnya kewajiban atas kreditur asing menciptakan tekanan ganda.

“Jika ekonomi atau pasar keuangan goyah, risiko penurunan terhadap USD akan semakin besar, seiring akumulasi liabilitas eksternal,” terang Englander kepada Bloomberg.

Ia menambahkan, kreditur asing mungkin mulai menuntut premi risiko lewat imbal hasil Treasury yang lebih tinggi atau dolar yang lebih lemah. Ini bisa terjadi jika mereka kehilangan kepercayaan terhadap keberlanjutan jalur utang AS.

“Jika lintasan utang tak dikendalikan, biaya pinjaman publik maupun swasta bisa menjadi makin mahal seiring premi risiko menaikkan biaya pembiayaan,” tambah Englander.

Pernyataan ini sejalan dengan peringatan terbaru dari pelopor Bitcoin, Max Keiser. Ia menyoroti meningkatnya risiko utang AS, sembari menyebut bahwa “stablecoin mempercepat kehancuran dolar AS”.

Lebih lanjut, Keiser memperingatkan bahwa lonjakan imbal hasil obligasi AS bisa memicu kekhawatiran soal stabilitas ekonomi. Situasi ini memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi dengan pasokan tetap.

Sejalan dengan itu, Geoff Kendrick dari Standard Chartered turut menekankan ketahanan Bitcoin. Ia menyebut Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap risiko keuangan tradisional dan risiko terkait obligasi pemerintah AS.

“Saya pikir Bitcoin adalah lindung nilai terhadap TradFi maupun risiko Treasury AS,” ujar Kendrick dalam wawancara bersama BeInCrypto.

Standard Chartered Soroti Risiko Dolar AS

Putaran tarif agresif terbaru dari Trump, ditambah dengan proposal pajak bernilai triliunan dolar, mulai mengguncang kepercayaan para investor.

Awalnya, pasar berharap kebijakan ini bisa memacu pertumbuhan. Namun, optimisme tersebut kini mulai memudar dengan cepat. Investor asing memang belum sepenuhnya menarik dana dari aset AS, tetapi kegagalan menciptakan ekspansi ekonomi berkelanjutan bisa membuat arus modal keluar terjadi sewaktu-waktu.

“Jika kebijakan perdagangan tetap tak menentu, investor akan enggan meningkatkan eksposur mereka terhadap dolar, yang berpotensi memicu penurunan tajam. Di sisi lain, perbaikan ekonomi di Eropa dan Cina bisa menambah tekanan jual pada dolar karena modal mulai mengalir keluar dari AS,” papar Englander.

Pelemahan dolar ini menjadi pendorong kuat di balik reli terbaru Bitcoin. Aset kripto pionir itu kini berfungsi sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian mata uang fiat.

“Bisa dibilang Bitcoin menembus rekor harga tertinggi baru karena dolar AS sangat lemah saat ini. Mata uang utama lainnya bakal menjadi korban Bitcoin berikutnya,” komentar analis Crypto Rover.

Bitcoin against foreign currencies
Bitcoin terhadap mata uang asing | Sumber: Crypto Rover di X

Saat membandingkan performa BTC terhadap pasangan fiat seperti EUR, GBP, dan JPY, reli Bitcoin terlihat kurang mencolok dibandingkan terhadap USD. Ini menegaskan bahwa reli yang terjadi banyak ditopang oleh depresiasi dolar.

Meski Bitcoin diuntungkan oleh lemahnya dolar dalam jangka pendek, implikasi makro secara keseluruhan jauh lebih kompleks.

Jika inflasi meningkat karena investor asing menuntut imbal hasil lebih tinggi atau menarik dana mereka dari dolar, bahkan aset seperti Bitcoin bisa ikut terguncang di tengah sentimen risk-off yang lebih luas.

Namun sejauh ini, Bitcoin tetap menjadi pemenang di tengah ketidakpastian fiskal. Harga BTC tercatat berada di US$108.485 pada waktu publikasi.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Kinerja Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Investor kini bersiap menghadapi jalur utang yang dinilai tak berkelanjutan dan potensi pelemahan dolar yang terus berlanjut. Alhasil, reputasi Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan pelindung dari erosi fiat sedang benar-benar diuji.

Kendati Bitcoin berhasil melewati ujian ini, penting pula dicatat bahwa harga BTC mulai stagnan di kisaran US$108.000. Berdasarkan hal tersebut, perputaran modal ke altcoin bisa mulai terjadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang Indeks Dolar AS yang ambruk di 2025 serta efeknya ke harga Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori