Kembali

Inflasi AS Melandai, tapi Kenapa Bitcoin & Saham Tetap Turun?

author avatar

Ditulis oleh
Mohammad Shahid

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

19 Desember 2025 15.18 WIB
Tepercaya
  • CPI AS turun jadi 2,7% YoY, memberikan kejutan inflasi paling bullish di tahun 2025.
  • Bitcoin dan saham awalnya reli, namun malah berbalik tajam selama jam perdagangan AS.
  • Volume jual taker dan waktu menunjukkan likuidasi serta arus struktural, bukan fundamental.
Promo

Inflasi Amerika Serikat (AS) menghadirkan kejutan paling “ramah risiko” dalam beberapa bulan terakhir. Namun alih-alih memantik reli berkelanjutan, Bitcoin dan pasar saham AS justru tergelincir tajam selama jam perdagangan AS.

Aksi harga ini membuat banyak pelaku pasar mengernyit. Namun, pembacaan grafik mengarah pada penjelasan yang familier: harga digerakkan oleh struktur pasar, positioning, dan likuiditas, bukan oleh perubahan fundamental ekonomi makro.

Apa yang Terjadi setelah Rilis CPI AS

Headline CPI AS melambat ke 2,7% secara tahunan (year on year / YoY) pada November, jauh di bawah konsensus 3,1%. Core CPI juga turun ke 2,6%, melampaui ekspektasi pasar.

Sponsored
Sponsored

Secara teori, ini merupakan salah satu rilis inflasi paling bullish bagi aset berisiko sepanjang 2025. Reaksi awal pasar pun selaras dengan buku teks. Bitcoin melonjak ke area US$89.000, sementara indeks S&P 500 dibuka dengan penguatan tajam pasca-data dirilis.

Namun, reli tersebut ternyata berumur pendek.

Harga Bitcoin Sempat Reli, Lalu Dump Setelah Data CPI AS | Sumber: CoinGecko

Dalam rentang sekitar 30 menit setelah rilis CPI, Bitcoin berbalik arah. Dari puncak intraday di kisaran US$89.200, harga BTC terhempas cepat menuju area US$85.000.

S&P 500 memperlihatkan pola serupa: volatilitas intraday yang menyapu bersih kenaikan awal sebelum akhirnya menemukan keseimbangan kembali.

S&P 500 Anjlok Tajam lalu Melesat Setelah Data CPI AS | Sumber: X/Kobeissi Letter

Pembalikan serempak antara kripto dan saham ini krusial. Ia menandakan bahwa pergerakan tersebut bukan reaksi emosional atau sentimen sektoral, melainkan dinamika struktural lintas pasar.

Volume Jual Taker Bitcoin Membuka Tabir

Petunjuk paling jelas terlihat dari data volume jual taker Bitcoin.

Sponsored
Sponsored

Pada grafik intraday, lonjakan masif volume jual taker muncul tepat saat Bitcoin mulai kehilangan pijakan. Taker sell mencerminkan market order agresif yang langsung menghantam bid, bukan sekadar aksi ambil untung bertahap.

Lonjakan ini terkonsentrasi selama jam perdagangan AS dan bertepatan dengan fase penurunan harga paling curam.

Volume Taker Bitcoin di Semua Exchange pada 18 Desember | Sumber: CryptoQuant

Grafik mingguan mempertegas pola tersebut. Lonjakan serupa berulang dalam beberapa hari terakhir, umumnya saat likuiditas memuncak. Ini mengindikasikan aksi jual yang bersifat paksa atau sistematis, bukan eksodus ritel secara satuan.

Perilaku ini konsisten dengan likuidasi berantai, strategi volatility-targeting, serta de-risking algoritmik—mekanisme yang cenderung mempercepat tekanan jual ketika harga bergerak berlawanan dengan posisi leverage.

Volume Taker Bitcoin di Semua Exchange Selama Seminggu Terakhir | Sumber: CryptoQuant

Mengapa “Kabar Baik” Justru Memicu Tekanan?

Data CPI tak memicu aksi jual karena kualitasnya buruk, melainkan karena terlalu baik.

Sponsored
Sponsored

Inflasi yang melandai memperbaiki kondisi likuiditas, mempersempit spread bid-ask, dan membuka ruang bagi pelaku besar untuk mengeksekusi transaksi berskala besar secara efisien.

Lonjakan awal Bitcoin kemungkinan bertabrakan dengan zona order book yang padat, stop loss, dan leverage jangka pendek. Ketika momentum naik kehilangan tenaga, harga berbalik, memicu stop-out dan likuidasi posisi long.

Begitu likuidasi dimulai, tekanan jual berubah eksponensial. Itulah sebabnya penurunan berlangsung tajam dan cepat, bukan melalui erosi bertahap.

Fluktuasi intraday S&P 500 mencerminkan mekanisme serupa. Pola jatuh cepat lalu pulih mendadak pasca-data makro sering kali terkait dengan lindung nilai dealer, efek gamma opsi, serta penyesuaian risiko sistematis secara real time.

Apakah Ini Terlihat Seperti Manipulasi?

Grafik tidak membuktikan adanya manipulasi. Namun, ia menampilkan ciri-ciri khas yang kerap diasosiasikan dengan stop-run dan penyerapan likuiditas:

  • Pergerakan cepat ke level teknikal yang sudah jelas
  • Pergerakan balik langsung setelah likuiditas membaik
  • Lonjakan besar aksi jual agresif saat breakdown
  • Kesesuaian waktu yang ketat dengan jam perdagangan AS
Sponsored
Sponsored

Perilaku seperti ini lazim di pasar dengan leverage tinggi. Pemicu utamanya bukan individu, melainkan dana besar, market maker, dan strategi sistematis yang beroperasi lintas futures, opsi, dan spot. Fokus mereka bukan narasi, melainkan efisiensi eksekusi dan manajemen risiko.

Di pasar kripto—di mana leverage tinggi dan likuiditas cepat mengering di luar jam utama—arus semacam ini kerap terlihat ekstrem.

Apa Artinya ke Depan?

Penurunan harga ini tidak meniadakan sinyal CPI. Inflasi memang melandai, dan itu tetap mendukung aset berisiko dalam horizon menengah hingga panjang. Yang terjadi lebih menyerupai penataan ulang posisi jangka pendek, bukan perubahan arah makro.

Dalam waktu dekat, perhatian trader tertuju pada dua hal: apakah Bitcoin mampu bertahan di atas zona support terbarunya, dan apakah tekanan jual mereda seiring berakhirnya fase likuidasi.

Jika volume jual taker mulai surut dan harga mampu bertahan, dampak dovish CPI berpotensi kembali merembes ke pasar dalam beberapa sesi mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang saham dan Bitcoin yang tak naik pasca melandainya data inflasi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori