Prospek mingguan untuk Bitcoin (BTC) sangat bullish karena beberapa alasan. Hal ini termasuk karena harga BTC yang berhasil menjebol garis descending resistance yang telah bertahan sejak mencapai titik tertingginya sepanjang masa (ATH). Selain itu, BTC juga telah mengonfirmasi aksi breakout ini dengan long lower wick dan candlestick bullish engulfing pada minggu berikutnya. Di samping itu, indikator RSI mingguannya juga bergerak di atas level 50 untuk pertama kalinya (hitam) sejak Juni 2021.
Oleh karena itu, timeframe mingguannya menunjukkan bahwa harga BTC kemungkinan akan bergerak menuju level resistance jangka panjangnya di level US$31.700. Namun, jika terjadi penolakan dari level tersebut, aset digital ini bisa kembali ambruk ke level US$24.600.
Sampai Kapan Harga Bitcoin (BTC) Akan Terus Melambung?
Analisis teknikal pada time frame hariannya juga menunjukkan prospek bullish. Sinyal yang paling mencolok dari temuan ini adalah pergerakan RSI hariannya. Indikator tersebut sedang dalam proses breakout dari tren bearish divergence (hijau). Sehingga, hal ini menjadi pertanda bahwa tidak akan terjadi bearish reversal dalam waktu dekat, dan tren BTC akan tetap bullish.
Selain itu, harga BTC juga telah berhasil menembus garis ascending resistance dan memvalidasi level tersebut sebagai support (ikon hijau). Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin sukses bertengger di atas US$30.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2022.
Jika kenaikan terus berlanjut, maka area resistance terdekat pada time frame hariannya ada di level US$31.800. Meskipun ini adalah skenario harga yang paling mungkin terjadi, namun jika harganya malah gagal menembus garis ascending support, maka skenario ini akan hangus dan harga Bitcoin bisa terjun bebas jadi US$25.000.
Indikator Wave Count Juga Dukung Tren Naik
Ada dua kemungkinan skenario dari segi indikator wave count Bitcoin ini. Meskipun keduanya mendukung aksi kenaikan harga jangka pendek, ternyata prospek jangka panjangnya berbeda.
Prospek pertama, harga Bitcoin (BTC) saat ini sedang berada di dalam gelombang kelima dan terakhir dari pola bullish impulse (putih). Gelombang lima ini telah diperpanjang dan telah bergerak di atas panjang gelombang satu dan tiga (putih) serta Fib eksternal 1.61 dari gelombang empat (hitam). Oleh karena itu, target harga Bitcoin berikutnya kemungkinan ada di kisaran antara US$34.500 hingga US$35.500.
Sedangkan menurut prospek yang kedua, Bitcoin (BTC) masih berada di dalam gelombang ketiga dari kenaikan lima gelombang (putih). Sementara itu, sub-wave count-nya ditandai dengan warna hitam. Meskipun prospek ini memperlihatkan potensi kenaikan harga jangka panjang yang lebih baik, yang kemungkinan bisa menyeret harga BTC ke level ATH baru, mungkin akan terjadi koreksi awal dulu sebelum pergerakan naik akhirnya bisa berlanjut.
Dalam hal ini, BTC bisa meningkat hingga maksimal US$33.270 sebelum mengalami koreksi. Baru kemudian, tren kenaikan harganya bisa berlanjut.
Jadi, proyeksi harga Bitcoin yang paling mungkin terjadi adalah kenaikan hingga minimal sampai US$33.200, atau bahkan sampai US$33.500. Namun, jika harganya justru turun di bawah garis ascending resistance, maka proyeksi bullish ini akan batal dan harga BTC bisa longsor hingga US$24.600.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.