Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut, salah satu aset kripto yang menjadi favorit investor dalam negeri adalah meme coin Pepe (PEPE). Posisi PEPE di jajaran mata uang virtual yang paling diburu tidak pernah absen sejak beberapa waktu lalu. Kondisi itu memperlihatkan bahwa banyak dari investor kripto tanah air menyukai aset dengan profil risiko tinggi untuk menjadi bagian portofolio investasinya.
Menyikapi hal itu, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi menekankan pentingnya peningkatan edukasi keuangan terkait kripto kepada masyarakat luas.
Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait manfaat dan juga risiko dari investasi aset kripto.
“Kita ingin sosialisasi dan edukasinya sampai ke seluruh masyarakat, bahwa instrumen ini, kalau untuk investasi masih tergolong instrumen dengan tingkat spekulasi dan risiko yang cukup tinggi” jelas Hasan.
Tingginya minat investor kripto Indonesia terhadap aset berisiko juga terekam dalam laporan yang disajikan oleh CoinGecko. Terungkap bahwa negeri ini berada pada posisi ke-5 dalam jajaran negara crypto degen.
Istilah “degen” sendiri mengacu pada investasi dalam aset kripto yang cenderung spekulatif dan berisiko. Jumlah investor crypto degen di Indonesia menyumbang 3,96% dari total transaksi spekulatif global. Berada di bawah Amerika Serikat (AS) dengan persentase 16,83%, Inggris 6,16%, Filipina 5,07% dan Prancis yang sebesar 4,40%.
- Baca Juga: Institusi Bertaruh Besar pada Aset Kripto, 57% Berencana Meningkatkan Alokasi, Temuan Survei Sygnum
Sinergi Dengan Pelaku Industri
VP Marketing & PR Tokocrypto, Rieka Handayani menambahan, daya tarik terhadap aset-aset tersebut didorong oleh potensi keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun demikian, hal itu juga menimbulkan kekhawatiran terkait rendahnya pemahaman tentang risiko yang melekat pada investasi tersebut.
“Kami tidak hanya berupaya menyediakan akses terhadap berbagai aset kripto, tetapi juga memberikan edukasi pengguna tentang cara berinvestasi secara bertanggung jawab, dan menekankan pentingnya diversifikasi serta manajemen risiko dalam setiap strategi investasi,” tambah Rieka.
Meskipun tren investasi spekulatif ini masih kuat, lanjut Hasan, ia menyoroti pentingnya pengawasan regulasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman di Indonesia. Dirinya berharap pelaku industri kripto bisa bersinergi dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan membantu mengurangi tren investasi spekulatif yang berlebihan.
Melalui peningkatan literasi keuangan, diharapkan dapat menekan angka investasi berisiko tinggi dan memperkenalkan masyarakat pada berbagai opsi investasi yang lebih berimbang.
Bagaimana pendapat Anda tentang tingginya minat investor indonesia terhadap aset kripto dengan risiko tinggi ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.