Lanskap investor Bitcoin global saat ini mengalami banyak perubahan. Setelah kemunculan ETF Bitcoin spot dan adanya strategi cadangan bitcoin treasury yang dilakukan oleh institusi jumbo, seperti Strategy dan banyak entitas lainnya. Membuat pergerakan Bitcoin saat ini lebih mendapat banyak pengaruh dari institusi alih-alih ritel. Lantas bagaimana ke depannya?
Masuknya institusi ke dalam ruang Bitcoin sejatinya adalah hal yang positif. Karena hal itu secara tidak langsung juga ikut mendongkrak kepercayaan aset kripto nomor wahid itu sebagai instrumen investasi mapan. Bukan spekulatif.
Namun di sisi lain, kondisi tersebut juga berpotensi mengancam etos desentralisasi dari Bitcoin itu sendiri. Laporan BeInCrypto sebelumnya mengungkap, pada Juni kemarin, entitas terpusat termasuk pemerintah, ETF dan perusahaan publik sudah mengendalikan 30,9% suplai beredar Bitcoin.
SponsoredSecara terpisah, Founder sekaligus CEO Triv, Gabriel Rey dalam sesi podcast The Overpost baru-baru ini mengatakan bahwa pergerakan Bitcoin saat ini lebih mendapat pengaruh dari kebijakan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump alih-alih candle.
Bahkan ia optimistis, dengan sikap pro kripto Trump saat ni, tidak ada alasan dalam 4 tahun ke depan. Selama Trump memimpin, pergerakan Bitcoin maupun kripto bakal bearish.
Hype Ritel Luntur, Harga Bitcoin Terus Nanjak
Nah kondisi itu juga membuat kondisi dalam siklus bull tahun ini sedikit mengalami perubahan. Karena lanjut Rey, berdasarkan data Google Trends, saat ini hype ritel terhadap Bitcoin terlihat memudar. Di sisi lain harga Bitcoin justru masih terus mengalami kenaikan.
Sementara jika melihat siklus sebelumnya, hype ritel terhadap Bitcoin terjadi berbarengan dengan kenaikan harga.
“Euforia ritel tidak seperti siklus bull sebelumnya. Namun meskipun begitu, harga Bitcoin tidak turun. Artinya, ritel tidak sebegitu pengaruh terhadap harga Bitcoin. Terpenting adalah smart money, institusi, country yang ikut masuk ke dalam Bitcoin,” jelas Rey.
Pun jika melihat volume transaksi yang masuk dari ritel, menurut Rey jumlahnya tidak sebesar ETF maupun dari institusi besar lainnya. Hal itu membuat posisi korporasi maupun ETF memegang kendali atas pergerakan Bitcoin saat ini.
Ia menyoroti langkah MicroStrategy (Strategy) yang secara kontinu terus melakukan akumulasi terhadap BTC. Menurutnya, perusahaan pasti memiliki tanggung jawab kepada pemegang saham atas aksi tersebut dan akan berupaya untuk menjaga agar harga BTC tidak jatuh. Karena akan memengaruhi harga sahamnya sendiri.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!