Trusted

Studi: 35% Investor Kripto Tidak Percaya Diri dengan Pengetahuan Mereka

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebuah studi mengungkap 35% investor kripto tak percaya diri dengan pengetahuan mereka.
  • 60% dari para investor ini mengaku tidak mengerti teknologi blockchain.
  • Temuan ini menekankan pentingnya edukasi di dunia kripto dan blockchain.
  • promo

Sebuah studi terbaru oleh platform pembelajaran online Preply mengungkapkan wawasan penting mengenai pengetahuan populasi AS tentang aset kripto, NFT, dan metaverse.

Studi ini mengidentifikasi negara-negara dan kota-kota utama yang memimpin dalam pencarian terkait kripto. Florida, Washington, dan California berada di posisi teratas, dengan Orlando, Miami, dan Atlanta menunjukkan minat yang sangat tinggi. Bahkan, kota-kota seperti Birmingham, Alabama, dan Laramie, Wyoming, menunjukkan rasa ingin tahu yang signifikan tentang kripto. Hal ini menunjukkan minat yang luas di seluruh negeri pada aset digital.

Program Edukasi Jadi Kunci untuk Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan Kripto

Temuan ini menyoroti berbagai tingkat minat serta pemahaman di seluruh demografi yang berbeda. Penting untuk dicatat, 35% investor kripto tidak percaya diri dengan pengetahuan mereka. Kurangnya pemahaman ini juga melebar ke teknologi blockchain, di mana 60% investor mengakui bahwa mereka tidak memahami konsepnya.

Tingkat Keyakinan dalam Pengetahuan Kripto di Seluruh Demografi.
Tingkat Kepercayaan Diri dalam Pengetahuan Kripto di Seluruh Demografi | Sumber: Preply

Menariknya, istilah slang kripto populer seperti DAO, DEX, dan ICO adalah yang paling sering dicari. Kondisi ini mencerminkan rasa ingin tahu yang kuat seputar konsep-konsep ini. Walaupun rasa ingin tahu meningkat, studi ini menggarisbawahi kesenjangan yang signifikan dalam hal pengetahuan dan kepercayaan di antara investor kripto.

Investor Gen Z, khususnya, memperlihatkan kegamangan yang cukup besar. Sebanyak 40% dari mereka merasa tidak percaya diri tentang pengetahuan kripto mereka. Di sisi lain, kalangan non-investor justru menunjukkan minat yang tinggi untuk mempelajari lebih lanjut tentang kripto. Yang datang dari kelompok ini terutama Gen X. Generasi ini menjadi yang paling antusias dalam mengejar wawasan baru.

Selanjutnya, laporan ini membeberkan hubungan yang erat antara investasi kripto dan minat pada NFT dan metaverse. Kendati hanya 11% yang tertarik untuk berinvestasi di NFT dan 32% penasaran untuk menjelajahi metaverse. Menariknya, mereka yang telah berinvestasi di kripto lebih cenderung untuk mempelajari aset digital lainnya seperti NFT. Fenomena ini menunjukkan bahwa paparan awal terhadap aset kripto bisa mengantarkan pada minat yang lebih luas dalam keuangan digital.

Generasi milenial muncul sebagai yang paling percaya diri dalam hal pemahaman kripto mereka, di mana pria umumnya merasa lebih yakin ketimbang wanita. Meskipun demikian, keseluruhan data mengungkap adanya kebutuhan yang kuat akan sumber daya edukasi yang lebih baik guna meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri dalam keuangan digital.

Domenic Carosa, Chairman & co-founder Hivello, menekankan perlunya lembaga edukasi dan industri teknologi untuk berkolaborasi dalam rangka menciptakan program edukasi yang mudah diakses. Lokakarya (workshop) interaktif, kursus online yang dirancang khusus, dan inisiatif berbasis komunitas sangatlah penting. Selain itu, integrasi edukasi blockchain ke dalam kurikulum sekolah dan juga menawarkan program sertifikasi bisa secara signifikan mengatasi kesenjangan generasi dan gender.

“Untuk lebih mendorong pembelajaran, pemerintah atau perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memberikan airdrop token berbasis blockchain dengan nilai moneter nyata kepada warga negara. Pendekatan ini tidak hanya memberikan insentif finansial untuk belajar tetapi juga menawarkan pengalaman praktis dengan transaksi blockchain, yang berpotensi memacu adopsi dan literasi secara luas,” ujar Carosa kepada BeInCrypto.

Seiring meroketnya popularitas aset digital, laporan ini menyoroti betapa pentingnya inisiatif edukasi guna membantu masyarakat menavigasi dan terlibat dalam lanskap keuangan baru yang tengah berkembang pesat ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang studi menarik ini soal kepercayaan diri investor tentang pengetahuan kripto mereka? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori