Trusted

Teori Baru Sebut Pendiri Twitter Jack Dorsey Adalah Satoshi Nakamoto, Apa Buktinya?

4 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Spekulasi mengaitkan Jack Dorsey dengan Satoshi Nakamoto, merujuk pada keterkaitan hidupnya, ketertarikannya pada kriptografi, dan momen penting dalam sejarah Bitcoin.
  • Bukti mencakup riwayat Dorsey dalam kriptografi, ketertarikannya pada pseudonim, dan fokusnya pada privasi digital, yang selaras dengan garis waktu pengembangan Bitcoin dan source code aslinya.
  • Para kritikus memperingatkan agar tidak terjebak dalam spekulasi, karena hal itu bisa melanggar privasi serta memicu risiko yang tak perlu, sementara identitas sejati pencipta Bitcoin tetap menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.
  • promo

Misteri seputar identitas Satoshi Nakamoto, sosok enigmatik di balik lahirnya Bitcoin, kembali menyita perhatian. Kali ini, teori yang mengaitkan Co-founder Twitter dan CEO Block, Jack Dorsey, dengan identitas pseudonim tersebut kembali mengemuka.

Spekulasi ini mencuat karena adanya kesamaan antara jejak kehidupan Dorsey dan momen penting dalam perjalanan Bitcoin (BTC).

Teori Jack Dorsey sebagai Satoshi Nakamoto

Spekulasi ini dipicu oleh sebuah ulasan rinci dari Sean Murray, seorang pengguna X yang memiliki pengaruh besar. Murray menguraikan beragam kebetulan dan bukti yang mengaitkan Dorsey dengan era awal Bitcoin.

“Menulis manifesto tentang anonim tanpa jejak pada 2001… Jack terlihat mengenakan kaos Satoshi… Pada 2003, dia mencuitkan tentang keinginannya lepas dari $ dan membangun jaringan barter,” terang Murray.

Murray mengeklaim bahwa Dorsey sudah menjadi bagian dari komunitas cypherpunk sejak 1996 silam. Ia dikenal sebagai penggemar kriptografi dan programmer andal dengan penguasaan berbagai bahasa pemrograman.

Postingan tersebut juga mengungkap keterlibatan Dorsey dalam diskusi tentang pseudonim, privasi digital, dan desentralisasi keuangan. Selain itu, Bitcoin.org didaftarkan sehari setelah Dorsey mencuit tentang pelayaran misterius, yang disebut-sebut berkaitan dengan pepatah pelaut dalam source code asli Bitcoin.

Tak hanya itu, waktu yang tercatat dalam dokumentasi awal Bitcoin sejalan dengan kebiasaan Dorsey bekerja larut malam. Momen penting dalam perjalanan Bitcoin pun bertepatan dengan tanggal-tanggal bersejarah dalam kehidupan pribadi Dorsey.

Murray bahkan menyoroti aktivitas Satoshi di forum yang kebetulan terjadi pada hari ulang tahun Jack Dorsey dan anggota keluarganya.

Dirinya menegaskan bahwa kekaguman Dorsey pada Bitcoin dan komitmennya pada prinsip-prinsip desentralisasi menguatkan keterkaitan ini.

Teori Murray mengemukakan bahwa Bitcoin adalah “mahakarya” yang diciptakan Dorsey. Ia menyebutnya sebagai karya seni yang bertujuan merevolusi keuangan digital sembari menjaga pseudonimitas, bukan anonimitas sepenuhnya.

“Anggapan bahwa Satoshi ingin tetap tersembunyi adalah persepsi orang lain. Satoshi memilih pseudonimitas, bukan anonimitas, sebagaimana yang diungkapkan Jack dalam podcast bersama Lex Fridman. Semua ini adalah bentuk seni dari Jack, dan Bitcoin adalah mahakaryanya,” papar Murray.

Meski didasarkan pada banyak kebetulan, teori yang mengaitkan Jack Dorsey dengan Satoshi Nakamoto tetap berada di ranah spekulasi yang memancing rasa ingin tahu.

Kinerja Harga BTC
Kinerja Harga BTC | Sumber: BeInCrypto

Harga Bitcoin tetap bergeming oleh spekulasi ini. Pada saat publikasi, BTC diperdagangkan seharga US$96.308, turun tipis 0,02% sejak sesi perdagangan Selasa dibuka.

Spekulasi Tak Berkesudahan Soal Sosok di Balik Satoshi Nakamoto

Misteri tentang siapa dalang di balik penciptaan Bitcoin terus menjadi perbincangan sengit, dengan sederet nama yang dikaitkan sebagai Satoshi Nakamoto. Belum lama ini, sebuah dokumenter HBO mengeklaim telah mengungkap identitas pencipta Bitcoin lima bulan lalu, kembali membangkitkan rasa penasaran publik.

Namun, dokumenter tersebut lebih banyak menyajikan dugaan tanpa bukti konkret, mencatut nama Peter Todd, tetapi tetap meninggalkan pertanyaan krusial: “Siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto?”

“Saya bukan Satoshi,” ucap Todd di X (Twitter).

Tak jauh berbeda, konferensi “pengungkapan” Satoshi Nakamoto yang digelar di London baru-baru ini juga berakhir dengan penuh kejanggalan. Seperti yang diulas oleh BeInCrypto, acara ini justru menambah keraguan terhadap siapa pun yang mengeklaim sebagai pencipta Bitcoin. Selain Todd dan kini Dorsey, sederet figur lain sebelumnya juga pernah dituding sebagai Satoshi.

Salah satunya adalah Len Sassaman, seorang kriptografer yang meninggal pada 2011. Mengingat keterlibatannya dalam proyek-proyek yang menjunjung anonimitas, ia sempat dianggap sebagai kandidat utama. Namun, istrinya, Meredith L. Patterson, secara tegas membantah spekulasi tersebut.

“Meredith L. Patterson, janda Len Sassaman, menepis rumor bahwa Len adalah Satoshi Nakamoto dalam sebuah wawancara. HBO bahkan tidak pernah menghubunginya saat memproduksi dokumenter itu,” ungkap WuBlockchain.

Teori lain mengarah ke Nick Szabo, seorang kriptografer ternama dan pencetus “Bit Gold”, sistem yang digadang sebagai cikal bakal Bitcoin. Seperti yang diungkap BeInCrypto, laporan dari 10X Research menyoroti keterlibatan Szabo, menambah dimensi baru dalam teka-teki pencipta Bitcoin yang masih menyimpan sejuta misteri.

Sementara itu, Craig Wright, seorang pengusaha asal Australia, secara terbuka mengeklaim dirinya sebagai Satoshi Nakamoto, tetapi berulang kali gagal menyajikan bukti yang bisa mematahkan keraguan komunitas. Terbaru, ia kembali kalah dalam gugatan hukum atas klaimnya yang kontroversial.

Respons Terhadap Spekulasi

Sementara sebagian komunitas Bitcoin berambisi mengungkap sosok Satoshi, yang lain menilai bahwa spekulasi semacam ini lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

“Menuding seseorang sebagai Satoshi tanpa landasan bukti yang solid membuat Anda [orang jahat]—itu sama saja seperti menjadikannya sasaran empuk,” kritik Jameson Lopp, pakar keamanan siber.

Senada dengan itu, Rusty Russell, pengembang open-source, menegaskan bahwa upaya menebak identitas Satoshi bisa mencederai privasi individu yang bersangkutan.

“Menjajakan spekulasi soal Satoshi bukan hanya memperbesar risiko percobaan perampokan dengan kekerasan, tapi juga merupakan bentuk pelanggaran atas haknya untuk tetap anonim,” tandas Russell.

Kekhawatiran ini bukan tanpa dasar. Tuduhan liar dalam dokumenter HBO tentang pencipta Bitcoin sempat membuat kriptografer Peter Todd harus menghilang sejenak dari radar, membuktikan bahwa spekulasi semacam ini bisa berbuntut ancaman nyata.

Sementara diskusi ini terus bergulir, teori-teori anyar pun bermunculan. Direktur Coinbase, Conor Grogan, mengisyaratkan bahwa Kraken—salah satu crypto exchange terbesar—mungkin memiliki petunjuk kunci soal identitas Satoshi.

Di sisi lain, ada ancaman yang lebih mengkhawatirkan: CEO Tether mengingatkan bahwa lonjakan pesat dalam teknologi komputasi kuantum bisa mengusik simpanan Bitcoin milik Nakamoto, menghadirkan risiko yang tak terduga.

Apakah Jack Dorsey benar-benar dalang di balik kelahiran Bitcoin? Jawaban pastinya masih terbungkus misteri. Meski begitu, tokoh industri seperti Mathew Sigel, kepala riset aset digital di VanEck, sepertinya cukup yakin bahwa Dorsey adalah sosok di balik pseudonim legendaris tersebut.

“Dengan mengusung transparansi total, integritas intelektual, pandangan jauh ke depan, serta diskusi yang mendalam, saya ingin mengungkap keyakinan pribadi saya: Saya sungguh percaya bahwa Jack Dorsey—CEO Square sekaligus pendiri X—adalah sosok di balik Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Ini murni opini saya, bukan representasi pandangan resmi VanEck,” tutur Sigel di X.

Bagaimana pendapat Anda tentang teori baru seputar Satoshi Nakamoto yang dialamatkan kepada Jack Dorsey ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori