Kalangan trader Bitcoin (BTC) tengah menatap Simposium Ekonomi Jackson Hole tahun ini dengan intensitas yang tidak biasa.
Narasi pasar berpusat pada kemungkinan bahwa pertemuan tahunan para bankir sentral ini bisa menjadi titik balik penting bagi aset berisiko seperti Bitcoin.
Jackson Hole Akan Pengaruhi Bitcoin dan Pasar Likuiditas
Simposium Jackson Hole sendiri punya rekam jejak panjang dalam mengguncang pasar global. Namun kali ini, dengan dinamika likuiditas, tekanan inflasi, dan ekspektasi kebijakan yang bertabrakan, sejumlah analis melihat pesan The Fed di Wyoming bisa menjadi katalis bullish untuk Bitcoin.
Ben Bernanke memanfaatkannya pada 2010 untuk memberi sinyal quantitative easing (QE), sementara pidato Jerome Powell tahun 2022 dengan nada hawkish membuat ekuitas merosot.
Para analis berpendapat preseden historis semacam ini menyoroti alasan mengapa pasar kripto seharusnya memberi perhatian ekstra.
“Jackson Hole sudah menjadi arena bagi pernyataan penting yang mengubah arah pasar. Sinyal yang disampaikan The Fed di akhir Agustus membentuk aliran likuiditas dan selera risiko. Fakta bahwa BTC adalah ‘barometer likuiditas’ membuat Jackson Hole sangat krusial baginya,” terang Kerem dari CryptoQuant.
Dalam analisis lanjutan, Kerem menambahkan bahwa pidato Powell pada 22 Agustus akan menjadi titik krusial dalam menentukan seberapa dekat The Fed dengan pemangkasan suku bunga di September.
Dipadukan dengan rilis data core PCE di akhir bulan, event ini bisa membantu memetakan arah aset berisiko sepanjang musim gugur.
Pola historis seputar Jackson Hole semakin memperkuat ekspektasi pasar. Oraclum Capital menyoroti bahwa hampir setiap pertemuan Jackson Hole dalam 7 tahun terakhir selalu diikuti oleh koreksi, dengan satu-satunya pengecualian pada 2023.
Kala itu, Powell menyatakan kemenangan atas inflasi dan memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga sudah mendekat, yang justru mengangkat pasar alih-alih menenggelamkannya.
“Pengulangan FOMC Juli dan pesan yang agak hawkish BELUM dihargai pasar. Itu bisa jadi katalis bagi selloff reguler Agustus-September. Namun, jika Powell berubah dovish, itu bisa jadi dorongan besar bagi ekuitas; ATH lain hampir pasti dalam skenario tersebut,” tulis mereka.
Skenario Bullish Masih Terbuka
Tidak semua analis bersiap menghadapi turbulensi. Ada yang berargumen bahwa kondisi ekonomi makro bisa menjadikan Jackson Hole tahun ini sebagai event bullish untuk Bitcoin.
Capital Flows menyoroti bahwa tren Nonfarm Payrolls (NFP) tiga bulan terakhir tetap positif, menunjukkan penciptaan lapangan kerja yang konsisten.
Sementara itu, indikator inflasi seperti PCE, CPI, dan PPI semuanya mengejutkan ke arah atas, sementara swap inflasi berada di atas 3%.
Di saat yang sama, credit spreads menyempit ke titik terendah sepanjang siklus, menandakan pasar masih jauh dari pricing-in stres.
“Pertumbuhan dan inflasi sama-sama berakselerasi…The Fed membiarkan 50 basis poin pemangkasan suku bunga tetap dipricing (dihargai) dalam forward markets,” tulis Capital Flows.
Capital Flows berargumen bahwa ini adalah policy error atau kesalahan kebijakan yang menciptakan dorongan likuiditas positif, yang lantas mendorong harga aset terdongkrak lebih tinggi.
Implikasinya, selama The Fed menghindari langkah hawkish yang tajam di Jackson Hole, dinamika likuiditas bisa terus menopang Bitcoin dan ekuitas.
Ketua The Fed akan menghadapi ketegangan dalam menyeimbangkan kebutuhan untuk menenangkan pasar sekaligus menjaga kredibilitas terkait inflasi.
Di satu sisi, jika The Fed terlalu dovish, suku bunga jangka panjang bisa naik karena investor mempertanyakan apakah kebijakan terlalu akomodatif. Namun, jika terlalu hawkish, pasar bisa cepat repricing atau menilai ulang risiko, sehingga memicu volatilitas di ekuitas, obligasi, dan kripto.
Hasilnya bisa sangat bergantung pada nada. Repetisi hawkish dari FOMC Juli berisiko memantik “selloff reguler Agustus-September”. Sementara, kejutan dovish bisa meluncurkan reli lanjutan pada aset-aset berisiko.
Arah jangka pendek Bitcoin mungkin akan lebih ditentukan oleh kata-kata Powell di Wyoming pada Jumat (22/8), dibandingkan oleh fundamentalnya sendiri.
“Pasar kini jelas berada di fase konsolidasi, mengadopsi pendekatan wait-and-watch sembari investor menimbang katalis makro yang akan datang. Namun, kami percaya baik BTC maupun Ethereum akan cenderung bergerak lebih tinggi menuju akhir tahun, didukung oleh kemungkinan kondisi makro yang lebih menguntungkan, karena kami melihat potensi dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve,” tutur analis Bitfinex kepada BeInCrypto.
Menurut para analis di atas, BTC kemungkinan akan terus berosilasi dalam rentang yang sudah terbentuk untuk saat ini, mencerminkan periode “pencernaan” alih-alih kelemahan.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi efek Jackson Hole dalam sulut reli Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
