Trusted

Jaksa AS Selidiki Dugaan Transaksi Kripto Ilegal di Perusahaan Jack Dorsey

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jaksa Federal AS dikabarkan sedang menyelidiki dugaan penyimpangan kepatuhan di 2 unit bisnis Block Inc.
  • Unit bisnis Block Inc. dituduh memproses ribuan transaksi yang melibatkan negara terkena sanksi ekonomi.
  • Selain itu, perusahaan yang dipimpin Jack Dorsey ini dianggap memproses beberapa transaksi kripto untuk kelompok teroris.
  • promo

Jaksa Federal Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang menyelidiki praktik internal di Block Inc., perusahaan teknologi keuangan yang mendukung sejumlah layanan terkait Bitcoin.

Block Inc., perusahaan publik yang didirikan oleh Jack Dorsey, co-founder dan mantan CEO Twitter (X), sedang diselidiki terkait dugaan penyimpangan kepatuhan yang meluas dan selama bertahun-tahun di dua unit utama perusahaan, yaitu Square dan Cash App.

Square adalah platform layanan keuangan yang digunakan oleh jutaan pedagang. Sementara Cash App merupakan platform pembayaran seluler yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima uang secara instan serta dapat digunakan untuk membeli saham dan Bitcoin.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh NBC News pada hari Rabu (1/5), mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini.

Jaksa federal AS disebut berdiskusi dengan mantan karyawan Block Inc. Mantan karyawan itu juga memberikan sejumlah dokumen kepada jaksa di Distrik Selatan New York.

Setelah berita ini muncul, Jack Dorsey membuat cuitan di media sosial X (Twitter) pada hari Kamis (2/5) pukul 04:52 WIB yang berbunyi, “Follow the money.” Selain itu, data Google Finance menunjukkan harga saham Block Inc. (SQ) turun 8,43% dalam sehari.

Tuduhan Pelanggaran Kepatuhan Block Inc. 

Adapun informasi yang dikumpulkan dari pelanggan Square dan Cash App dianggap tidak mencukupi untuk menilai risiko mereka.

Unit bisnis Block Inc. dituduh memproses ribuan transaksi yang melibatkan negara-negara yang terkena sanksi ekonomi, dan dianggap memproses beberapa transaksi cryptocurrency untuk kelompok teroris. 

Mantan karyawan Block Inc. menyebut sebagian besar transaksi yang dibahas dengan jaksa, yang melibatkan transaksi kartu kredit, transfer dolar AS (USD), dan Bitcoin (BTC), tidak dilaporkan kepada pemerintah sebagaimana diwajibkan. Block Inc. dinilai tidak memperbaiki proses tersebut ketika diberitahu tentang pelanggaran itu.

Sekitar 100 halaman dokumen yang diberikan mantan karyawan Block Inc. kepada NBC News mengidentifikasi transaksi itu. Banyak di antaranya dalam jumlah kecil, yang melibatkan entitas di negara-negara yang terkena pembatasan sanksi AS, seperti Kuba, Iran, Rusia, dan Venezuela.

“Sejak awal, segala sesuatu di bagian kepatuhan memiliki kelemahan. Ini dipimpin oleh orang-orang yang seharusnya tidak bertanggung jawab atas program kepatuhan yang diatur,” klaim mantan karyawan Block Inc. itu.

Kemudian, orang kedua yang memiliki pengetahuan langsung tentang program dan praktik pemantauan Block Inc. juga menyetujui penilaian tersebut.

Edward Siedle adalah mantan pengacara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS yang mewakili mantan karyawan Block Inc. dan berpartisipasi dalam diskusi dengan jaksa AS.

Deia mengatakan, “Menurut pemahaman saya dari dokumen itu, penyimpangan kepatuhan diketahui oleh beberapa pimpinan dan dewan Block Inc. dalam beberapa tahun terakhir.”

Klarifikasi dari Block Inc.

Merespon hal ini, juru bicara Block Inc. mengaku bahwa mereka memiliki program kepatuhan yang bertanggung jawab dan ekstensif.

Pihak Block Inc. mengaku secara teratur menyesuaikan praktik mereka untuk menghadapi ancaman yang muncul dan lingkungan peraturan sanksi yang terus berkembang.

“Program kepatuhan kami mencakup sistem, alat, dan proses untuk penyaringan sanksi, serta penyelidikan dan pelaporan masalah sanksi sesuai dengan kewajiban peraturan kami. Meningkatkan keselamatan dan keamanan ekosistem secara terus-menerus adalah prioritas utama Block. Inc. Kami telah dan tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini, serta terus berinvestasi secara signifikan dalam program kepatuhan kami,” jelas juru bicara Block Inc.

Pihak Block Inc. yakin telah secara sukarela melaporkan ribuan transaksi yang dijelaskan mantan karyawannya ke Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) di Departemen Keuangan AS. Namun, mantan karyawan membantahnya, dengan mengatakan ribuan transaksi berbeda tidak dilaporkan.

Pengungkapan sukarela Block Inc. kepada OFAC menyebabkan instansi itu mengeluarkan surat tidak ada tindakan, yang mengindikasikan penutupan penyelidikan tanpa tindakan administratif.

Pihak Block Inc. menyebut surat dari OFAC itu mengonfirmasi analisis terhadap kontrol dan prosesnya di seluruh perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori