Walaupun harga Bitcoin (BTC) mengalami apresiasi dalam 24 jam terakhir, serangkaian indikator pasar penting memancarkan sinyal peringatan. Sinyal ini memberi tahu bahwa sang raja koin bisa jadi tengah menghadapi jalan terjal menuju level US$70.000. Kondisi ini bertentangan dengan harapan investor mengenai koin ini bulan ini.
Kendati harga Bitcoin sudah kembali melampaui level US$63.000, analisis ini mengungkap alasan mengapa investor perlu memperhatikan tanda-tanda peringatan ini dengan serius.
Metrik On-chain Beri Sinyal Peringatan untuk Bitcoin
Salah satu metrik penting yang mendukung potensi penurunan harga Bitcoin yakni rasio Network Value to Transactions (NVT). Rasio NVT menunjukkan apakah kapitalisasi pasar tumbuh lebih cepat daripada volume transaksi suatu aset kripto.
Ketika rasio NVT menurun, artinya volume transaksi meningkat lebih tinggi daripada kapitalisasi pasar. Dalam kebanyakan kasus, ini memberikan sinyal bullish untuk harga. Sebaliknya, jika rasio NVT meningkat, tandanya jaringan Bitcoin mengalami overhead, karena kapitalisasi pasar melebihi volume.
Menurut data Glassnode, rasio ini telah menanjak baru-baru ini. Artinya, ada potensi overvaluasi dan mengindikasikan kemungkinan koreksi harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Rasio NVT Bitcoin Tunjukkan Overvaluation
Prospek ini diperkuat pula oleh Short-Term Holder-Spent Output Profit Ratio (STH-SOPR). Metrik ini mengukur perilaku investor jangka pendek, menunjukkan apakah mereka menjual dengan profit atau kerugian.
Ketika STH-SOPR berada di bawah angka 1, berarti para investor menjual dengan rugi. Sebaliknya, jika metrik ini di atas 1, berarti mereka menjual dengan profit. Adapun saat ini, rasio ini tepat berada di angka 1, maknanya adalah volume yang dijual dengan kerugian dan keuntungan seimbang.
Mengingat dampaknya ke harga Bitcoin, perkembangan ini menunjukkan bahwa koin ini mungkin akan terus bergerak sideways. Namun, potensi reli Bitcoin menuju US$70.000 bisa jadi tidak realistis.
Prediksi Sebut Harga BTC Bisa Longsor ke Bawah US$60.000
Pada grafik harian, harga Bitcoin saat ini berada di US$62.856, menguat sejak 24 jam yang lalu. Namun, Money Flow Index (MFI) memberi tahu arus modal yang masuk ke aset ini telah melandai.
MFI yaitu indikator teknikal yang menggunakan harga dan volume untuk mengecek tingkat tekanan beli dan jual di pasar. Ketika MFI naik, artinya terdapat lebih banyak likuiditas mengalir, sehingga harga pun berpotensi naik.
Mengingat nilai indikator ini sekarang melandai, berarti kalangan investor mulai mencairkan profit dari reli terbaru. Manuver semacam ini pada ujungnya bisa menghentikan lonjakan harga. Jika kondisi ini bertahan, harga BTC bisa terperosok ke US$59.978.
Namun, jika investor berhenti menjual aset dan mulai mengakumulasi dalam jumlah fantastis, koin ini bisa terapresiasi menuju US$66.527 dan akhirnya mencetak US$70.000.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi mengenai harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.