Di saat para miner lain di seluruh dunia tengah menghadapi masa sulit, pilihan kebijakan Jepang justru tengah menata langkahnya untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku mining kripto di negaranya dalam menjalin kerja sama yang berkelanjutan.
Sebut saja perusahaan penyedia utilitas Jepang, Tokyo Electric Power (TEPCO), yang memutuskan untuk bermitra dengan produsen peralatan penambangan TRIPLE-1 untuk menggerakkan mining kripto dengan kelebihan listrik di jaringannya.
Pusat Data Terdistribusi di Jepang
Proyek ini melibatkan pengoperasian “pusat data terdistribusi” di seluruh wilayah negara Jepang “yang menghibridisasi kelebihan listrik dari energi terbarukan.” Konsep pendistribusian pusat data di seluruh negeri ini sangat terinspirasi oleh teknologi blockchain. Apalagi, mengingat Jepang tergolong negara yang relatif rentan terhadap bencana alam, maka sistem terdistribusi semacam itu bisa menjadi opsi yang lebih fleksibel.
Namun, tetap saja, masalah terkait konservasi energi di sekitar pusat data itu sendiri juga menjadi isu utama. Akibatnya, pihak berwenang Jepang yakin bahwa langkah mengoptimalkan sistem sumber dayanya untuk memanfaatkan energi terbarukan bagi pusat data adalah hal yang penting. Selain itu, proyek ini juga memanfaatkan “listrik surplus” yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan di seluruh wilayah Jepang secara efektif.
Menurut informasi dari pihak berwenang, jumlah output untuk energi terbarukan tersebut telah meningkat di seluruh negara tersebut. Meskipun demikian, masih ada tempat-tempat yang sulit terjangkau untuk menyambungkan energi terbarukan akibat kemacetan jaringan. Oleh karena itu, ada estimasi potensi hingga dua kali lipat jumlah daya yang dihasilkan saat ini. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan arus permintaan baru terhadap pusat data, ketimbang membuang-buang kelebihan listrik yang telah memenuhi jaringan.
Perusahaan Mining Kripto Bitfarms Kena Peringatan dari NASDAQ
Sementara itu, ketika reorientasi Jepang terhadap kripto telah memungkinkan kolaborasi ini dengan para miner kripto, miner lainnya yang ada di seluruh dunia justru mengalami hal yang berbeda. Misalnya saja, seperti perusahaan mining kripto Kanada Bitfarms yang mendapat peringatan dari NASDAQ, selaku bursa saham tempat sahamnya berada. Menurut NASDAQ, harga penawaran saham biasa Bitfarms telah jatuh di bawah persyaratan listing US$1 selama tiga puluh hari terakhir.
Meski begitu, NASDAQ masih memberikan kesempatan pada Bitfarms. Pihaknya mengatakan akan memberikan Bitfarms durasi 180 hari lagi untuk menaikkan harga sahamnya agar kembali menanjak di atas angka persyaratan listing.
Dalam peringatan tersebut, NASDAQ memang tidak menyebutkan bahwa mereka akan melakukan delisting setelah periode itu berakhir. Namun, mereka mengungkapkan bahwa Bitfarm kemungkinan bisa mendapatkan tambahan waktu 180 hari lagi untuk memenuhi syarat tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang bisnis mining kripto di Jepang dan peringatan yang NASDAQ layangkan pada Bitfarms? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.