Memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina membuat pasar kripto babak belur. Sejak Presiden AS, Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif dagang untuk Cina. Aset kripto nomor wahid, Bitcoin (BTC) langsung terjungkal dan sempat menyentuh level US$105.000. Kebijakan yang berlaku mulai tanggal 14 Oktober kemarin itu, mendapatkan respons yang sama dari Cina. Negara terbesar di Asia itu menyebut juga akan memberikan tarif “khusus” untuk kapal berbendera AS yang masuk ke wilayahnya. Membuat aset berisiko seperti kripto menjadi semakin tidak pasti.
Pada saat penulisan, Bitcoin yang menyumbang lebih dari 50% kapitalisasi pasar kripto global masih belum berhasil kembail ke level psikologis US$110.000. Aset kripto nomor wahid itu kini berada di kisaran US$107.768, merepresentasikan penurunan 3,5% dalam 7 hari ke belakang dan 2,8% di 24 jam terakhir.
Merespons kondisi itu, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi menjelaskan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina belakangan ini memengaruhi pasar keuangan global, termasuk kripto.
SponsoredSituasi itu memaksa terjadinya krisis likuiditas, mendorong sentimen negatif dan juga likuidasi posisi leverage yang berisiko memicu penurunan harga secara tajam dalam jangka pendek.
Peluang Rebound Kripto Masih Terbuka
Meski demikian, Resna melihat bahwa peluang balik arah alias rebound dari mata uang kripto masih terbuka lebar. Terlebih jika muncul sinyal positif antara AS dan Cina untuk mengakhiri perang dagang secara sementara, maupun intervensi kebijakan moneter yang mampu membuat tenang para pelaku pasar.
“Rebound sangat mungkin terjadi jika ketegangan reda atau muncul berita positif. Dalam situasi ini, investor perlu disiplin dalam mengelola risiko,” jelas Resna.
Dalam pengamatannya, pada pekan ini pergerakan harga aset kripto masih akan berada dalam fase yang volatil. Di mana tekanan jual kemungkinan masih akan berlanjut dan peluang pemulihan kuat dugaan baru akan terjadi di paruh akhir minggu.
Apa yang terjadi pada pasar kripto belakangan ini menunjukkan bahwa kelas aset baru tersebut masih sangat terpengaruh oleh dinamika geopolitik global, yang sangat sensitif terhadap perubahan kecil sekali pun dalam sentimen.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluang rebound kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!