Trusted

JPMorgan Memulai Pembayaran Euro Berbasis Blockchain lewat JPM Coin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • JPMorgan memperkenalkan pembayaran dalam denominasi euro untuk klien korporat menggunakan JPM Coin efektif per Rabu (21/6) kemarin,
  • Siemens, raksasa konglomerasi yang berbasis di Jerman, dilaporkan sebagai klien pertama yang melakukan pembayaran euro perdana di platform JM Coin.
  • Kabar tersebut menambah panjang deretan perusahaan keuangan tradisional (TradFi) yang mulai memanfaatkan teknologi blockchain dan decentralized finance (DeFi) di bulan ini.
  • promo

JPMorgan Chase memperluas salah satu proyek mereka untuk membawa teknologi blockchain ke industri perbankan tradisional. Hal itu dilakukan dengan memperkenalkan pembayaran dalam denominasi euro untuk klien korporat menggunakan JPM Coin.

JPM Coin, yang diluncurkan pada Februari 2019 untuk dolar Amerika Serikat (USD), mulai aktif dengan transaksi euro pada hari Rabu (21/6) kemarin.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Basak Toprak, selaku Head of Coin Systems JPMorgan untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Adapun Siemens, raksasa konglomerasi yang berbasis di Jerman, melakukan pembayaran euro pertama di platform JM Coin.

Sekilas tentang Kemampuan JPM Coin

Bloomberg mencatat bahwa bank-bank besar telah menghabiskan hampir satu dekade untuk mengeksplorasi cara menggunakan blockchain, demi membuat berbagai proses yang mereka jalankan lebih efisien.

Beberapa aplikasi telah digunakan secara komersial, tetapi manfaat skala besar dinilai masih terbukti sulit untuk dipahami. Hal tersebut membuat beberapa pihak skeptis dengan mempertanyakan apakah teknologi blockchain adalah solusi untuk mengatasi sebuah masalah.

JPM Coin dinilai sebagai contoh langka dari aplikasi blockchain yang digagas langsung oleh bank besar, meski merupakan bagian yang sangat kecil dari bisnis pembayaran JPMorgan.

Bank tersebut telah menggunakan JPM Coin untuk memproses sekitar US$300 miliar transaksi sejak diluncurkan. Sebagai perbandingan, JPMorgan memproses hampir US$10 triliun pembayaran secara keseluruhan setiap hari.

Sistem JPM Coin memungkinkan klien pembayaran grosir seperti perusahaan multinasional besar dapat mentransfer dolar AS atau euro ke dan dari berbagai akun rekening di JPMorgan di seluruh dunia, atau melakukan pembayaran ke pelanggan bank lain menggunakan blockchain daripada jalur pembayaran tradisional.

Pembayaran JPM Coin beroperasi terus-menerus, tidak seperti transaksi tradisional yang biasanya hanya diproses selama jam kerja, dan juga dilakukan lebih cepat.

Menurut Basak Toprak, bendahara dari sejumlah perusahaan dapat menggunakan sistem itu untuk mengelola likuiditas dengan lebih baik, misalnya dengan melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo.

“Ada manfaat biaya untuk membayar pada waktu yang tepat. Ini dapat berarti, mereka bisa mendapatkan lebih banyak pendapatan bunga dari deposito mereka,” ungkapannya.

Perusahaan TradFi Lakukan eksplorasi di Industri Kripto

Beberapa saingan terbesar JPMorgan juga terus maju dengan proyek blockchain dan aset digital mereka.

Goldman Sachs, misalnya, meluncurkan platform aset digital  GS DAP pada November 2022. Layanan mereka disebut dapat digunakan oleh klien untuk menerbitkan sekuritas (efek) dalam bentuk aset digital di berbagai bidang, seperti real estate.

Adapun Goldman Sach bersama raksasa bank Santander di Spanyol dan Societe Generale di AS, telah membantu European Investment Bank menerbitkan obligasi digital pada tahun lalu menggunakan teknologi blockchain.

Selain JPMorgan, Goldman Sachs, Santander dan Societe Generale, para perusahaan keuangan tradisional (TradFi) seperti BlackRock, Fidelity, Nomura, Cboe, CME, TP ICAP, Standard Chartered, hingga State Street, memiliki rencana untuk mengeksplorasi industri kripto dari berbagai bidang.

Kabar terbaru yang menggemparkan dunia kripto adalah ketika pada 15 Juni lalu, BlackRock membuat pengajuan untuk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS.

Pada gilirannya, hal itu memacu para pihak lain mengajukan prospektus serupa ke regulator AS, dalam hal ini Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), serta memberikan dorongan bagi kenaikan harga Bitcoin dan altcoins.

Antusias semakin tinggi kala EDX Markets pada 20 Juni kemarin mengumumkan peluncuran marketplace aset digital pertama yang dirancang untuk memungkinkan perdagangan yang aman dan patuh melalui perantara terpercaya. Koalisi para investor pendiri EDX termasuk Charles Schwab, Citadel Securities, Fidelity Digital Assets, Paradigm, Sequoia Capital, dan Virtu Financial.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori