Unit intelijen keuangan Kanada telah menjatuhkan denda sebesar C$19,6 juta (US$14 juta) kepada Peken Global Limited, operator exchange kripto KuCoin, karena tidak mematuhi persyaratan anti-pencucian uang (AML).
Financial Transactions and Reports Analysis Centre of Canada (FINTRAC) mengumumkan penalti ini pada hari Kamis, dengan menyebutkan tiga pelanggaran.
Penalti Terbesar yang Diberikan oleh FINTRAC
Perusahaan yang berbasis di Seychelles ini tidak mendaftar sebagai bisnis layanan uang asing, dan diduga gagal melaporkan hampir 3.000 transaksi mata uang virtual besar di atas C$10.000 antara 2021 dan 2024. FINTRAC mengklaim bahwa KuCoin lalai mengajukan 33 laporan transaksi mencurigakan. FINTRAC mengklasifikasikan pelanggaran ini sebagai “serius” hingga “sangat serius,” dengan mengatakan bahwa celah semacam ini melemahkan pertahanan terhadap pencucian uang dan pendanaan teroris.
SponsoredKanada juga telah memperketat pengawasan terhadap penyedia pembayaran. Pada 8 September, ketentuan utama dari Retail Payment Activities Act mulai berlaku, menempatkan operator wallet dan stablecoin di bawah pengawasan Bank of Canada, dengan perlindungan baru untuk dana dan kontrol risiko. Bank of Canada menguraikan tonggak implementasi dan menjelaskan kerangka pendaftaran.
Sarah Paquet, direktur dan kepala eksekutif FINTRAC, mengatakan bahwa rezim ini ada untuk melindungi “keamanan warga Kanada dan keamanan ekonomi Kanada,” menambahkan bahwa agensi akan bertindak ketika perusahaan gagal memenuhi kewajiban.
KuCoin Banding dan Konteks Global
KuCoin mengatakan bahwa mereka telah mengajukan banding ke Pengadilan Federal Kanada, menyebut denda tersebut “berlebihan dan bersifat menghukum” sambil membantah klasifikasinya sebagai bisnis layanan uang asing.
KuCoin selalu berusaha untuk bekerja secara konstruktif dengan regulator di seluruh dunia. Kami tidak setuju dengan keputusan ini baik dari segi substansi maupun prosedur, dan kami telah menempuh jalur hukum dengan mengajukan banding ke Pengadilan Federal Kanada untuk memastikan hasil yang adil bagi KuCoin. Seperti biasa, kami tetap berkomitmen penuh untuk operasi yang transparan dan kepatuhan terhadap semua hukum yang berlaku.
—— KuCoin, via X
Ini bukan bentrokan regulasi pertama KuCoin. Pada bulan Januari, exchange ini mengaku bersalah di Amerika Serikat karena menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin dan membayar hampir US$300 juta. Co-founder-nya, Chun Gan dan Ke Tang, mengundurkan diri di bawah penyelesaian tersebut.
Penegakan hukum di Kanada juga semakin intensif. Royal Canadian Mounted Police membongkar TradeOgre dalam penyitaan rekor, dan pada 18 September menyita C$56 juta dari exchange lain yang tidak terdaftar. Jepang juga melarang lima platform, termasuk KuCoin, karena beroperasi tanpa pendaftaran.
Di hari yang sama, Bank of Canada mendesak aturan stablecoin federal, dengan alasan risiko sistemik, saat Ottawa bersiap untuk audit November oleh Financial Action Task Force.
Meski mendapat tekanan, KuCoin terus berkembang. Kementerian Keuangan Thailand memilih exchange ini untuk membantu meluncurkan program obligasi tokenized senilai US$153 juta, membuka utang negara kepada investor ritel melalui blockchain.