Bitcoin (BTC) mulai memperlihatkan sinyal pembalikan arah meskipun volatilitas masih mewarnai pergerakannya. Indikator on-chain utama serta arus modal institusional mengindikasikan perbaikan sentimen pasar. Mayer Multiple yang masih bertahan di bawah angka 1 menegaskan bahwa BTC saat ini dalam kondisi undervalued.
Di sisi lain, kepercayaan investor institusional nampaknya kembali menguat. BlackRock baru saja mengakuisisi 2.660 BTC, mencatatkan arus masuk terbesar ke ETF Bitcoin mereka dalam enam pekan terakhir. Seiring pasar yang mulai menyesuaikan diri dengan tekanan ekonomi makro, jalan bagi Bitcoin untuk menorehkan rekor harga tertinggi baru mulai terbuka.
Mayer Multiple BTC Masih di Bawah 1
Mayer Multiple Bitcoin saat ini bertengger di 0,98, sedikit lebih tinggi dari titik terendah 0,94 yang tercatat pada 10 Maret lalu.
Angka ini mengisyaratkan bahwa Bitcoin masih berada dalam kondisi undervalued jika dibandingkan dengan tren historisnya. Sebab, harga BTC terus bergerak di bawah rata-rata pergerakan (moving average / MA) 200 harinya.
Indikator ini telah bertahan di bawah level 1,0 dalam sebagian besar fase konsolidasi terbaru. Hal ini lantas memicu spekulasi mengenai kapan BTC dapat mengumpulkan momentum yang cukup untuk menantang level tertinggi barunya.

Adapun Mayer Multiple sendiri berfungsi mengukur rasio harga Bitcoin saat ini terhadap MA 200 hari. Indikator ini dapat memberikan gambaran apakah aset ini tengah berada dalam fase overextended atau justru undervalued.
Secara historis, ketika Mayer Multiple berada di bawah 0,8, Bitcoin cenderung memasuki zona akumulasi jangka panjang, sementara level di atas 2,4 seringkali menandakan kondisi pasar yang terlalu panas dan penuh euforia.
Dengan nilai saat ini di 0,98, Bitcoin mendekati titik transisi dari netral ke bullish.
Terakhir kali Mayer Multiple merosot ke 0,84, BTC langsung melesat dari US$54.000 ke US$65.000 hanya dalam kurun waktu dua minggu. Setelah itu, harga sempat stabil di kisaran 1,2 hingga 1,4 sebelum akhirnya menembus level US$100.000 untuk pertama kalinya.
Meskipun pola pergerakan pasar tidak selalu berulang secara identik, kondisi saat ini dapat menjadi indikasi awal bahwa Bitcoin tengah membangun pijakan kokoh untuk reli monumental berikutnya.
MVRV Bitcoin Bawa Ambang Batas Penting
Rasio MVRV (Market Value to Realized Value) 7-hari Bitcoin telah melejit ke 2,38%, pulih signifikan dari titik terendah -8,44% yang tercatat pada 8 Maret lalu.
Adapun kenaikan ini menandakan bahwa holder jangka pendek mulai menikmati keuntungan moderat. Hal ini meskipun berdasarkan pola historis, momentum harga yang lebih solid cenderung terjadi setelah MVRV 7D berhasil menembus angka 5%.
Pada level saat ini, BTC masih berada dalam fase transisi. Sentimen pasar mulai bergerak ke arah yang lebih optimistis, hanya saja belum cukup kuat untuk menciptakan breakout bullish yang solid.

MVRV 7D sendiri mengukur perbandingan antara nilai pasar Bitcoin dan harga rata-rata yang dibayarkan oleh holder jangka pendek—biasanya mereka yang baru membeli BTC dalam tujuh hari terakhir. Ketika rasionya negatif, berarti holder ini tengah mengalami unrealized loss alias kerugian yang belum terealisasi. Sementara, rasio positif menunjukkan mereka sudah mengantongi profit.
Secara historis, Bitcoin cenderung mendapatkan dorongan naik ketika MVRV 7D melampaui +5%, karena ini menandakan kepercayaan di kalangan investor jangka pendek kembali menguat. Dengan BTC yang masih terjebak di bawah ambang tersebut, pasar kemungkinan butuh lebih banyak akumulasi atau konsolidasi sebelum bisa mengukir rekor harga baru.
Seumpama rasio ini terus merangkak naik dan berhasil menembus level 5%, skenario bullish bisa semakin nyata. Pada gilirannya, ini akan membuka peluang bagi Bitcoin untuk melaju menuju rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) baru.
Akankah Bitcoin (BTC) Ukir Puncak Baru dalam Waktu Dekat?
Meskipun Bitcoin tergerus 11,4% dalam 30 hari terakhir, gelombang optimisme dari institusi mulai muncul lagi, di mana BlackRock memperlihatkan kepercayaan barunya pada BTC.
Sebagai manajer aset terbesar di dunia, BlackRock baru saja menambahkan 2.660 Bitcoin ke iShares Bitcoin Trust (IBIT). Ini menjadi arus masuk terbesar ke dalam reksa dana tersebut dalam enam minggu terakhir.
Aksi beli fantastis ini terjadi menyusul periode ketidakpastian dalam arus IBIT sejak awal Februari. Dengan kata lain, institusi besar mulai kembali memposisikan diri untuk potensi reli seiring dengan berkembangnya kondisi pasar.

Langkah BlackRock ini bisa menjadi indikasi bahwa sentimen pasar yang lebih luas mulai berubah, di mana pemain besar mengesampingkan volatilitas jangka pendek dan kembali berfokus pada fundamental jangka panjang Bitcoin.
Sementara minat institusional menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, pasar juga tengah beradaptasi dengan faktor makro seperti usulan kebijakan tarif dari Trump yang masih menjadi perhatian utama.
Ketidakpastian memang belum sepenuhnya sirna, tetapi struktur harga Bitcoin untuk mencapai puncak baru semakin solid seiring meningkatnya kepercayaan di pasar. Jika kondisi makro mendukung, Bitcoin bisa segera mengalami lonjakan harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) untuk torehkan rekor ATH baru ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
