Menurut laporan triwulanan CoinGecko, total kapitalisasi pasar aset kripto turun 18,6% pada Q1 2025. Tidak hanya itu, total volume perdagangan di centralized exchange juga turun 16% ketimbang kuartal sebelumnya.
Laporan ini mengidentifikasi beberapa tren positif, namun sebagian besar memiliki setidaknya satu kelemahan signifikan. Meskipun terdapat euforia pasar pada bulan Januari, ketakutan akan resesi sangat berdampak serius.
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030
Aset Kripto Alami Kerugian Besar di Q1
Laporan terbaru CoinGecko menunjukkan betapa bearish-nya kuartal pertama tahun ini. Meskipun pasar kripto memulai Januari dengan siklus bullish besar, faktor ekonomi makro nyatanya sangat memengaruhi sentimen pasar selama dua bulan terakhir.

Menurut laporan ini, total kapitalisasi pasar kripto turun 18,6% pada Q1 2025, atau terhapus sebanyak US$633,5 miliar (lebih dari Rp10 kuadriliun). Turunnya aktivitas investor, sejalan dengan pergerakan harga token yang landai. Hal itu terefleksi dari turunnyavolume perdagangan harian sebanyak 27,3% secara kuartalan sejak akhir 2024. Volume perdagangan spot di centralized exchange turun 16,3%, yang setidaknya sebagian disebabkan oleh peretasan Bybit, menurut CoinGecko.
Laporan ini sebagian besar berfokus pada angka konkret, namun juga menunjukkan beberapa peristiwa spesifik yang memengaruhi kripto. Pasar mencapai puncak lokal sekitar pelantikan Trump, berkat euforia pasar atas kemungkinan kebijakan yang ramah.
Meme coin TRUMP miliknya memicu kegilaan singkat dalam aktivitas meme coin Solana, namun dengan cepat merosot. Selain itu, skandal LIBRA juga ikut memberikan dampak negatif lebih lanjut.
Bitcoin meningkatkan dominasinya pada Q1 2025, menyumbang 59,1% dari total kapitalisasi pasar kripto. Sejak 2021, aset kripto nomor wahid itu belum pernah mencapai pangsa pasar tersebut sejak 2021, melambangkan betapa lebih stabilnya BTC ketimbang altcoin.
Seluruh Keuntungan Ethereum di 2024 Hilang di Q1
Namun demikian, BTC juga mengalami penurunan 11,8% dan kalah dari emas serta obligasi Treasury AS.

Data ini sangat mengkhawatirkan karena tarif Trump telah mengacaukan hasil Treasury. Meski begitu, laporan ini jelas menunjukkan bahwa mata uang kripto lainnya mengalami penderitaan lebih parah. Seluruh keuntungan Ethereum tahun 2024 hilang pada Q1 2025, dan TVL DeFi lintas chain turun 27,5%.
Banyak area lain mengalami hasil serupa, namun terlalu banyak untuk dirangkum dengan mudah.
Artinya, hampir setiap perkembangan positif yang dapat diukur disertai dengan setidaknya satu peringatan besar. Solana mendominasi perdagangan DEX, namun TVL-nya menurun lebih dari seperlima.
ETF Bitcoin melihat arus masuk baru sebesar US$1 miliar, namun total AUM turun hampir US$9 miliar akibat penurunan harga. Laporan ini mencerminkan bahwa ketakutan akan resesi mencengkeram pasar kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang hilangnya kapitalisasi pasar kripto di Q1 2025 yang mencapai lebih dari Rp10 kuardiliun ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
