Data terbaru dari Dynata menunjukkan bahwa laki-laki Inggris generasi milenial adalah pelaku adopsi kripto terbesar di negara tersebut.
Dynata menyelenggarakan sebuah survei di 11 negara dengan 11.000 responden di tahun ini. Mereka melakukan survei tersebut sehubungan dengan laporan tren konsumen global.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa lebih dari seperlima populasi laki-laki generasi milenial di Inggris Raya telah membeli atau berinvestasi pada beragam bentuk aset kripto. Sebanyak 34% dari laki-laki generasi Z (berusia 24 tahun ke bawah) berinvestasi di aset kripto. Sementara itu, 26% perempuan generasi Z berinvestasi pada beberapa kelas aset digital.
Mayoritas Responden Gemar Menghabiskan Cryptocurrency Mereka untuk Beli Gift Card
Saat ini, pria Inggris berusia 25 hingga 49 tahun merupakan investor yang lebih aktif di dunia kripto dibanding rata-rata global yang berkisar 46% untuk demografis seperti itu. Persentase tersebut mengungguli investor kripto dari rentang usia dan jenis kelamin lainnya.
Lantas, untuk apa sebenarnya para pria Inggris ini menghabiskan cryptocurrency mereka?
Jawabannya, kartu hadiah atau gift card. Menurut survei ini, 41% dari pengguna kripto menggunakan cryptocurrency mereka untuk membeli gift card. Sementara 15% dari seluruh responden Inggris menyatakan mereka membeli “sesuatu” dengan uang kriptonya.
Dalam survei lain yang menjabarkan kepemilikan cryptocurrency berdasarkan pemasukan, 40% dari responden Inggris menyatakan bahwa mereka memiliki pemasukan lebih dari 200.000 GBP; sedangkan 18% responden Inggris lainnya berada di rentang pemasukan 100.000 GBP hingga 200.000 GBP.
Ketertarikan yang Lebih Kuat untuk Menerima Gaji dalam Kripto
Banyak analis meyakini bahwa mereka telah melihat peningkatan adopsi kripto yang lebih besar, terutama dalam hal realisasi penerimaan gaji dalam cryptocurrency, alih-alih dalam mata uang negaranya. Sebanyak 65% laki-laki generasi milenial Inggris mengatakan mereka akan sangat tertarik untuk menerima gajinya dalam cryptocurrency.
Terlepas dari adopsi kripto yang relatif lamban oleh para pelaku usaha ritel, sebanyak 37% juga mengungkapkan bila mereka ingin menerima gaji dalam cryptocurrency. Kemudian disusul oleh 34% pekerja Cina dan 32% pekerja Kanada yang menyatakan keinginan serupa.
Memang volatilitas kripto telah memperlambat tingkat adopsi oleh pengusaha ritel. Uang fiat masih menjadi metode pembayaran yang lebih disukai untuk barang dan jasa di Inggris Raya dan negara-negara lain.
Dengan meningkatnya popularitas NFT, sebanyak 71% generasi Z, 68% generasi milenial, dan 35% generasi X menunjukkan minatnya untuk berinvestasi pada bentuk baru karya seni digital ini. Sementara itu, hanya 8% dari responden di rentang usia 56 sampai dengan 74 tahun yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi pada aset NFT.
Generasi Milenial AS Turut Berkontribusi pada Pertumbuhan Popularitas Adopsi Kripto
Hampir separuh dari generasi milenial di Amerika Serikat merasa nyaman memiliki cryptocurrency, menurut sebuah survei yang diselenggarakan oleh Bankrate pada pertengahan tahun 2021; disusul dengan 37% responden generasi X dan 22% generasi baby boomer yang menyatakan hal serupa.
Sementara itu, menurut hasil survei dari Civic Science, sebanyak 4% orang Amerika telah berhenti dari pekerjaan mereka yang berpenghasilan rendah, setelah mereka meraup keuntungan dari kripto.
Di bulan Juni 2021, sebuah penelitian gabungan antara CNBC dan Spectrum Group menunjukkan bahwa 47% generasi milenial mengalokasikan setidaknya 25% dari portofolio investasi mereka ke kripto. Para responden mengatakan alasan utamanya karena mereka menilai perdagangan kripto relatif mudah dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
