European Stability Mechanism (ESM) mengkhawatirkan bahwa dukungan yang semakin besar dari Amerika Serikat terhadap stablecoin yang didukung oleh dolar dapat mengancam stabilitas keuangan dan kedaulatan moneter Eropa.
Kekhawatiran ini muncul seiring dengan semakin berkembangnya regulasi stablecoin di AS. Bank nasional AS dan asosiasi tabungan federal dapat menawarkan layanan tanpa persetujuan regulasi sebelumnya.
Uni Eropa Peringatkan Stablecoin AS Bisa Ancam Stabilitas Euro
Pierre Gramegna menekankan urgensi inisiatif euro digital dari European Central Bank (ECB) sebagai langkah penanggulangan. Sebagai Direktur Pelaksana ESM, Gramegna mendesak percepatan untuk menjaga kedaulatan moneter dan stabilitas keuangan negara.
“Ini bisa saja memicu kembali rencana raksasa teknologi asing dan AS untuk meluncurkan solusi pembayaran massal berbasis stablecoin yang didenominasikan dalam dolar. Dan, jika ini berhasil, bisa mempengaruhi kedaulatan moneter dan stabilitas keuangan kawasan euro,” ujar Gramegna dalam pertemuan Eurogroup.
Uni Eropa sedang memajukan proyek euro digitalnya untuk melindungi kemandirian keuangannya. ECB telah lama memperingatkan bahwa ketergantungan pada stablecoin yang didukung AS dapat melemahkan euro.
Dia menggemakan pernyataan terbaru dari pejabat ECB, Piero Cipollone, dalam wawancara awal Februari. Saat itu, Cipollone menunjukkan bahwa dukungan pemerintahan Trump terhadap stablecoin kemungkinan akan mempercepat legislasi seputar euro digital. Hasil seperti itu, ucapnya, akan menempatkannya sebagai alternatif yang diperlukan.
“AS dan Eropa memiliki pandangan berbeda tentang stablecoin. Pemerintahan Trump melihatnya sebagai alat untuk memperkuat kehadiran global dolar AS, sementara ECB khawatir mereka bisa mengacaukan sistem keuangan Eropa,” terang Cipollone dalam penjelasannya.
ESM mendukung proyek euro digital ECB dan upaya Komisi Eropa untuk merevisi arahan MiCA (Markets in Crypto-Assets). Gramegna menekankan bahwa langkah-langkah ini penting untuk mencegah skenario di mana konsumen dan bisnis Eropa menjadi terlalu bergantung pada stablecoin yang didukung AS.
Memang, kekhawatiran ini muncul ketika pemerintah Amerika Serikat semakin mendukung kripto, terutama stablecoin yang dipatok pada dolar AS. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller baru-baru ini menegaskan bahwa stablecoin dapat meningkatkan peran global dolar AS.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga mendukung regulasi stablecoin untuk memperkuat peran mereka di pasar keuangan. Sementara itu, aturan baru sekarang mengizinkan bank AS untuk menawarkan layanan stablecoin, menandakan integrasi lebih lanjut dari stablecoin ke dalam keuangan tradisional (TradFi).
Perkembangan ini dapat mempercepat dominasi stablecoin yang didukung AS dalam transaksi global. Laporan menunjukkan bahwa bahkan Bank of America (BoA) sedang menjajaki peluncuran stablecoin mereka sendiri, sementara CEO Circle Jeremy Allaire mendorong registrasi wajib di AS bagi penerbit stablecoin.
Perdebatan tentang stablecoin mencerminkan kekhawatiran geopolitik yang lebih luas. Dominasi dolar dalam pembayaran digital bisa tumbuh seiring lembaga keuangan AS mengintegrasikan stablecoin ke dalam layanan mereka. Ini bisa membatasi pengaruh euro.
Pembuat kebijakan Eropa menganjurkan kerangka regulasi yang kuat dan jadwal yang dipercepat untuk peluncuran euro digital guna mengatasi hal ini.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
