Trusted

Saldo RRP Turun Drastis, Bitcoin (BTC) Siap Melejit ke US$100.000?

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin masih berkutat di bawah US$100.000, tetapi melemahnya fasilitas RRP The Fed mengisyaratkan peningkatan likuiditas, yang berpotensi menjadi katalis lonjakan harga.
  • Optimisme pasar yang menguat serta funding rate yang terus naik mencerminkan keyakinan trader akan kemungkinan rebound Bitcoin dalam waktu dekat.
  • Jika Bitcoin sukses melampaui US$100.000, ini bisa menjadi pemicu bull run selanjutnya, membuka jalan bagi aset ini untuk kembali menguji rekor all-time high di US$109.356.
  • promo

Bitcoin masih terkungkung di bawah level US$100.000 sejak awal Februari. Kini diperdagangkan di US$96.920, aset kripto nomor wahid ini mencatat koreksi 7% dalam sepekan terakhir.

Namun, dinamika ekonomi makro terkini memberi sinyal bahwa tren ini bisa segera mengalami pembalikan arah.

Amblasnya RRP The Fed Bisa Jadi Bahan Bakar Baru untuk Bitcoin

Fasilitas Reverse Repurchase Agreement (RRP) atau Reverse Repo milik Federal Reserve kini menyentuh titik terendah dalam 1.387 hari, mengisyaratkan potensi perubahan besar dalam arus likuiditas.

Federal Reserve’s Reverse Repurchase Agreement (RRP) Facility.
Fasilitas Reverse Repurchase Agreement (RRP) Federal Reserve | Sumber: Fred Economic Data

The Fed memanfaatkan RRP untuk mengelola likuiditas jangka pendek di pasar keuangan. Skema ini memungkinkan institusi keuangan—seperti bank dan reksa dana pasar uang—menyimpan dana berlebih mereka di The Fed untuk semalam.

Sebagai gantinya, The Fed memberikan mereka sekuritas Treasury. Sistem ini dirancang untuk mengontrol suku bunga jangka pendek serta menjaga keseimbangan peredaran uang dalam ekonomi. Metode ini awalnya diciptakan untuk menyerap likuiditas berlebih saat pasar kebanjiran uang tunai.

Saat saldo RRP mengalami penurunan drastis seperti ini, lembaga keuangan mulai menjauh dari fasilitas The Fed sebagai tempat parkir dana berlebih. Ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka tengah mencari aset yang lebih agresif, seperti aset kripto.

Fenomena ini bisa menjadi katalis kenaikan harga karena meningkatnya minat pada aset kripto seiring dengan lebih banyaknya dana yang tersedia di pasar. Dengan gelombang likuiditas baru yang masuk ke sistem, Bitcoin berpeluang meraup keuntungan saat investor institusional dan trader mulai mencari alternatif lindung nilai yang lebih menjanjikan.

Trader Bitcoin Pantang Menyerah

Meskipun diterpa angin kencang di pasar, trader Bitcoin tetap tak goyah dalam mempertahankan pandangan bullish mereka pada aset ini. Sebagai bukti, weighted sentiment atau sentimen tertimbang BTC saat ini masih berada di zona positif, menunjukkan bahwa pasar tetap optimistis akan peluang pemulihan harga dalam waktu dekat.

BTC Weighted Sentiment.
Sentimen Tertimbang BTC | Sumber: Santiment

Sebagai informasi, weighted sentiment mengukur arah dominan sentimen suatu aset dengan mempertimbangkan volume penyebutan di media sosial serta nada sentimen yang muncul. Jika indikator ini positif, itu menandakan sinyal bullish karena menunjukkan bahwa optimisme investor pada prospek Bitcoin dalam jangka pendek semakin meningkat.

Tak hanya itu, funding rate BTC di pasar derivatif juga mencatatkan angka positif, sehingga semakin menguatkan skenario bullish. Saat ini, indikator ini berada di 0,0088%.

BTC Funding Rate.
Funding Rate BTC | Sumber: Coinglass

Sebagai pengingat, funding rate adalah biaya berkala yang dibayarkan antara trader di pasar futures, khususnya kontrak perpetual, untuk menjaga harga kontrak tetap sejalan dengan nilai aset dasarnya. Ketika angka ini positif, trader long (beli) membayar trader short (jual), mencerminkan dominasi permintaan terhadap posisi long dan mempertegas sentimen bullish di pasar.

Prediksi Harga BTC: Tembus US$100K, Bull Run Bisa Meledak

Jika arus masuk likuiditas ke pasar kripto melonjak, trader dan investor berpeluang mendapat lebih banyak modal untuk memperbesar kepemilikan BTC mereka.

Apabila permintaan atas Bitcoin kembali melambung akibat fenomena ini, harga bisa mendobrak resistance psikologis di US$100.000 dan membuka peluang untuk menguji kembali rekor harga all-time high di US$109.356.

BTC Price Analysis
Analisis Harga BTC | Sumber: TradingView

Namun, jika tekanan beli semakin melemah, Bitcoin bisa memperpanjang tren turunnya dan terjatuh hingga menyentuh level US$92.325.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) ke depan menurut analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

untitled-1.png
Abiodun Oladokun
Abiodun Oladokun adalah analis teknis dan on-chain di BeInCrypto, di mana ia berspesialisasi dalam laporan pasar tentang cryptocurrency dari berbagai sektor, termasuk keuangan terdesentralisasi (DeFi), aset dunia nyata (RWA), kecerdasan buatan (AI), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), Layer 2, dan koin meme. Sebelumnya, ia melakukan analisis pasar dan penilaian teknis berbagai altcoin di AMBCrypto, memanfaatkan platform analitik on-chain seperti Messari, Santiment...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori