Chainalysis melaporkan bahwa lebih dari US$2,17 miliar aset digital dicuri pada paruh pertama 2025, dengan sekitar 69% terhubung dengan insiden di centralized exchange. Setelah bertahun-tahun mengalami insiden seperti ini, industri ini belajar dengan susah payah bahwa kepercayaan tidak bisa dideklarasikan, tetapi harus dibuktikan.
Seiring dengan meningkatnya pengawasan regulasi dan peserta institusional yang menuntut transparansi, exchange mulai mengadopsi model keamanan yang dapat diverifikasi. Perubahan ini menandai pergeseran dari era “percaya kepada kami” menuju kerangka kerja di mana kontrol, cadangan, dan sistem risiko dapat diuji, diaudit, dan divalidasi secara independen.
KuCoin menggambarkan bagaimana exchange menerjemahkan tekanan regulasi menjadi kerangka kerja keamanan yang terukur.
SponsoredKuCoin: Sertifikasi Ubah Transparansi Jadi Bukti
KuCoin telah memperkuat setiap lapisan kerangka kerja keamanan dan transparansi mereka. Perusahaan ini merestrukturisasi sistem intinya, mendesain ulang arsitektur wallet, dan mengintegrasikan audit pihak ketiga di seluruh operasinya, mencerminkan komitmen terhadap perlindungan pengguna yang dapat diverifikasi serta akuntabilitas jangka panjang. Pendekatannya menyoroti bagaimana exchange besar dapat berevolusi saat “transparansi yang dapat dibuktikan” menjadi tolok ukur kompetitif baru.
Pada TOKEN2049 Dubai awal tahun ini, CEO KuCoin BC Wong mengindikasikan bahwa industri ini memasuki fase baru di mana tidak lagi cukup bagi exchange untuk meluncurkan dengan cepat dan melakukan penyesuaian kemudian. Dia menekankan bahwa exchange telah menjadi infrastruktur keuangan penting. Penting untuk berkolaborasi dengan regulator sejak awal dan membangun kepercayaan dengan pengguna serta di seluruh ekosistem keuangan.
Pernyataannya memperkuat arah yang sudah dikejar oleh KuCoin. Melalui Proyek $2 Miliar Trust-nya, perusahaan telah menghabiskan lima tahun terakhir untuk merombak arsitektur keamanan, infrastruktur wallet, dan sistem manajemen risiko. Inisiatif ini dirancang untuk menjadikan transparansi sebagai prinsip rekayasa, bukan sekadar klaim pemasaran.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, KuCoin mencari verifikasi independen untuk membuktikan bahwa kontrol, proses, dan kerangka kerja perlindungan data mereka memenuhi standar internasional. Setiap sertifikasi menargetkan lapisan kepercayaan yang berbeda.
KuCoin kini memiliki empat sertifikasi internasional utama, kombinasi yang belum bisa ditandingi oleh exchange besar lainnya:
Sponsored Sponsored- CCSS (Cryptocurrency Security Standard) — kerangka kerja khusus crypto yang memverifikasi cara pengelolaan, penyimpanan, dan pengelolaan kunci pribadi. KuCoin adalah exchange besar pertama yang mendapatkan sertifikasi ini.
- SOC 2 Type II — mengonfirmasi bahwa kontrol operasional dan keamanan berfungsi efektif seiring waktu, bukan hanya pada satu tanggal audit.
- ISO 27001:2022 — tolok ukur global untuk manajemen keamanan informasi, memvalidasi pendekatan sistematis KuCoin terhadap penilaian risiko dan respons insiden.
- ISO 27701:2025 — memperluas cakupan ISO 27001 untuk melindungi privasi dan informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi (PII) melalui Sistem Manajemen Informasi Privasi formal.
Perjalanan verifikasi KuCoin tidak berhenti pada sertifikasi saja. Exchange ini juga mendapatkan peringkat AAA dan skor keamanan sempurna 100/100 di CER.live, dan menduduki peringkat kedua dunia. Infrastruktur mereka meraih nilai tertinggi dalam keamanan server, pengujian penetrasi, dan kinerja program bounty kesalahan.
Sponsored SponsoredPlatform secara rutin mengadakan audit bukti cadangan (PoR) untuk memastikan kolateralisasi lebih dari 100%. Audit ini didukung oleh audit mandiri dan verifikasi independen dari Hacken. Hasilnya dipublikasikan agar pengguna dapat memverifikasi bahwa aset yang disimpan sesuai dengan total suplai beredar di chain.
Selain audit dan peringkat, perusahaan ini menerbitkan laporan keamanan bulanan yang merinci peningkatan, penilaian risiko, dan respons insiden. Laporan ini memperluas transparansi dari hanya sekadar latihan sesekali menjadi proses yang berkelanjutan. Pengguna bisa meninjau data secara langsung dan tidak hanya mengandalkan klaim.
Pengungkapan ini adalah bagian dari strategi KuCoin “trust by design,” yang menggantikan janji pemasaran dengan bukti yang dapat diukur.
SponsoredBagaimana Tim KuCoin Membangun Budaya Keamanan
Membangun dan mempertahankan kerangka kerja keamanan berlapis membutuhkan lebih dari sekadar desain teknis. Ini membutuhkan koordinasi lintas tim rekayasa, kepatuhan, dan manajemen risiko yang beroperasi di bawah tekanan berkelanjutan.
Menurut pengungkapan internal KuCoin, lebih dari 1.000 karyawan kini bertugas dalam peran rekayasa dan teknis, didukung oleh unit riset dan kepatuhan beranggotakan 20 orang yang didedikasikan untuk sistem bukti cadangan dan transparansi. CEO BC Wong menegaskan bahwa upaya ini bukan perbaikan sementara, tetapi merupakan bagian dari disiplin jangka panjang untuk menyelaraskan teknologi, operasi, dan kesiapan regulasi.
Struktur ini menghubungkan teknologi dengan akuntabilitas. Setiap tim memainkan peran dalam mempertahankan standar yang sama yang diverifikasi oleh auditor. Proses KuCoin mengubah apa yang sering kali menjadi latihan kepatuhan satu kali menjadi rutinitas operasional yang berkelanjutan.
Mengarah ke Masa Depan Terverifikasi untuk Crypto Exchanges
Fase berikutnya dari kripto akan menguntungkan institusi yang dapat membuktikan keamanan melalui data, audit, dan transparansi berkelanjutan. Kerangka kerja KuCoin menunjukkan seperti apa standar tersebut dalam praktiknya. Exchange tidak lagi hanya didefinisikan oleh likuiditas atau volume perdagangan. Mereka semakin dinilai berdasarkan kualitas arsitektur keamanan, kesediaan membuka sistem untuk tinjauan eksternal, dan konsistensi dalam melaporkan hasil.
Seiring berkembangnya industri, skala dan kecanggihan ekspektasi keamanannya juga meningkat. Bagi KuCoin, kenyataan ini mendefinisikan prinsip sederhana: keamanan adalah proses berkelanjutan, bukan akhir dari tujuan.
