Tren kejahatan kripto di ruang maya menunjukkan sinyal melandai. Laporan dari perusahaan keamanan Web3 Immunefi menyebutkan sampai dengan Q1 2024, setidaknya sebanyak US$336,31 juta (sekitar Rp5,33 triliun) telah hilang dari ruang kripto melalui berbagai modus kejahatan.
Jumlah tersebut lebih rendah 23,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$437,48 juta. Meski begitu, angka tersebut tetap bukanlah nilai yang kecil. Pasalnya, sebanyak US$321,64 juta berhasil digasak hanya dari 46 insiden. Artinya, secara rerata, setiap peristiwa mengakibatkan kerugian sekitar US$7 juta.
“Sebanyak US$144,48 juta dihasilkan dari 2 peretasan, yang mewakili 43% dari total kerugian. Peristiwa peretasan mendominasi ruang maya, dimana 95% dari kerugian dipicu oleh eksploitasi dan 5% tersisa merupakan penipuan,” jelas Immunefi.
Insiden yang terjadi di Orbit Bridge menjadi peristiwa dengan kerugian terbesar, yakni mencapai US$81,68 juta. Kemudian, kasus terbaru yang dialami oleh Munchables menyusul di posisi berikutnya, dengan kerugian sebesar US$62,5 juta. Lalu, di posisi 3 adalah insiden yang dialami PlayDapp yang menimbulkan kerugian US$32,35 juta.
- Baca Juga: Elliptic: Lazarus Group Gunakan Tornado Cash Lagi untuk Pindahkan US$13 Juta dari Peretasan HTX
Dana yang Dipulihkan dari Kejahatan Kripto Juga Ikut Susut
Walau nilai kerugiannya lebih rendah dari Q1 tahun lalu, namun dana yang berhasil dipulihkan rupanya jauh lebih kecil dibanding periode sebelumnya.
Laporan Immunefi mencatat pada Q1 tahun ini, sebanyak US$73,88 juta berhasil dipulihkan dari 7 insiden. Jumlah tersebut mewakili 22% dari total kerugian. Sementara itu, pada Q1 tahun lalu, dana yang berhasil dikembalikan ke nasabah mencapai 40,5% dari US$437,48 atau sekitar US$174,99 juta.
“Pemulihan dana terbesar dialami oleh Muncheables yang mencapai US$62,8 juta, Seneca US$5,3 juta dan Blueberry Protocol dengan pemulihan dana sebesar US$1,08 juta,” tutur Immunefi.
Sementara itu, untuk jumlah serangan, sepanjang tiga bulan perdana tahun ini, Immunefi mencatat adanya 61 insiden. Angka tersebut lebih rendah 17,57% dari tahun lalu yang mencapai 74 insiden.
Namun, untuk blockchain yang menjadi incaran para penjahat masih tidak berubah. Pada Q1 2024, Ethereum, BNB Chain, dan Arbitrum masih menjadi target utama kejahatan. Masing-masing blockchain tercatat mengalami 33 insiden, 14 insiden, dan 6 insiden.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.