Trusted

Kisah Tragis Kevin Day, Punya 259.684 BTC Tetapi…

3 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Pada suatu hari di bulan Juni 2011, Kevin Day, seorang developer video game dari Nebraska mengalami kejadian yang akan selamanya tercatat dalam sejarah Bitcoin. Ia adalah sosok yang nyaris menjadi miliarder kripto, tetapi kehilangan segalanya dalam salah satu peristiwa paling kontroversial di dunia mata uang kripto.

Kevin Day, seorang pria yang hidup di era 1990-an, dikenal sebagai “geek” dengan kemampuan teknologi yang mumpuni. Sebagai seorang pengembang game, kariernya cukup gemilang. Ia memiliki kontribusi pada game populer seperti Mortal Kombat 4 dan NBA Showtime.

Tidak berhenti disitu, ia juga mendirikan startupnya sendiri dan beralih ke dunia hosting situs web, langkah yang kemudian membawanya mengenal Bitcoin.

Tahun 2011, ketika Bitcoin mulai naik daun. Harganya saat itu sudah naik dari US$0,3 menjadi US$7. Kevin, yang saat itu penasaran, mulai tergila-gila mencoba melakukan Bitcoin mining. Namun, peristiwa yang benar-benar mengubah hidupnya terjadi pada 19 Juni 2011, sebuah hari yang ia kenang sepanjang hidupnya.

Satu Keputusan Besar di Saat Market Panik

Pada hari itu, harga Bitcoin jatuh drastis. Dari US$17, Bitcoin anjlok menjadi hanya US$0,01 dalam waktu 20 menit. Kepanikan melanda market, tetapi tidak bagi Kevin. Di saat banyak orang takut dan menjual Bitcoin mereka, Kevin justru melihat ini sebagai peluang emas. Ia mengajukan pembelian senilai US$3.000 untuk Bitcoin dengan harga US$0,0101 per koin.

Tak lama berselang, perdagangan Kevin berhasil. Dengan modal yang kecil, ia berhasil memperoleh 259.684 BTC. Saat harga Bitcoin pulih ke level sebelumnya, nilai keuntungannya melonjak 166.000%. Saat itu, ia sudah memiliki keuntungan besar sekitar US$5 juta. Namun jika bertahan hingga hari ini, portofolionya akan bernilai fantastis, yakni sekitar US$27,4 miliar.

Namun di sinilah kisahnya berubah menjadi tragedi.

Mt. Gox Melakukan Rollback

Kevin menyimpan seluruh Bitcoin-nya di Mt. Gox, salah satu crypto exchange terbesar kala itu. Namun, kejatuhan harga harga Bitcoin bukanlah terjadi secara kebetulan. Setelah ditelisik, salah satu hal yang membuat harga jawara kripto itu ambruk adalah peristiwa keamanan yang dialami oleh Mt. Gox, tempat Kevin menyimpan semua BTC-nya.

Seorang hacker diketahui berhasil mencuri Bitcoin dalam jumlah besar di Mt. Gox dan kemudian menjualnya dengan harga rendah untuk menciptakan kekacauan.

Merespons insiden itu, Mt. Gox memutuskan untuk melakukan rollback. Seluruh perdagangan setelah insiden peretasan, termasuk pembelian Bitcoin milik Kevin, dibatalkan. Keputusan itu membuat aset yang terdapat di wallet Kevin berkurang drastis. Dari 260.000 BTC yang seharusnya tercatat, hanya 643 BTC yang berhasil ia tarik. Itu juga merupakan batas maksimum aset yang diizinkan exchange saat itu.

Tuduhan dan Dilema Moral

Peristiwa rollback Mt. Gox memicu kemarahan komunitas Bitcoin. Kevin, yang percaya bahwa perdagangannya sah, maju ke publik untuk membela diri. Ia bahkan tampil di acara TV khusus Bitcoin untuk menyampaikan kisahnya. Namun, dunia tidak selalu berpihak padanya.

Banyak yang menduga Kevin adalah hacker di balik kejadian ini. Tuduhan liar mulai bermunculan, menyebutnya sebagai “pencuri” yang mengambil keuntungan dari insiden tersebut. Sebagian orang membelanya, menyebutnya sebagai “pahlawan” yang berani angkat suara di tengah ketidakadilan.

Kevin berkonsultasi dengan pengacara yang menyarankannya untuk menggugat Mt. Gox. Tetapi, di tengah kebimbangannya, ia memilih untuk tidak melanjutkan. Alasannya? Kevin tak ingin menghancurkan ekonomi Bitcoin yang masih rapuh kala itu. Baginya, keberlanjutan Bitcoin lebih penting daripada keuntungan pribadinya.

Pelajaran Pahit dari Seorang Kevin Day

Kisah Kevin Day bukan sekadar kisah kerugian finansial, ini adalah peringatan bagi para holder kripto. Apa yang dialami Kevin mengajarkan satu hal mendasar, “Jangan pernah menyimpan semua token di exchange”.

Crypto exchange, meski praktis, tidak memberikan hak penuh kepada penggunanya. Mt. Gox, pada akhirnya, melakukan apa yang menurutnya terbaik untuk menyelamatkan diri, bahkan dengan mengorbankan penggunanya. Kevin kehilangan 259.360 BTC, mimpi menjadi miliarder pun sirna.

Hari ini, kisah Kevin Day terus dikenang sebagai salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah Bitcoin. Bagi dunia kripto, namanya adalah simbol dari keberanian, kelalaian, dan kejatuhan di era awal Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

IMG_20241126_164501_080.jpg
Jaya Agastya
Jaya telah berkecimpung dalam dunia kripto sejak tahun 2016, menghadapi berbagai dinamika, termasuk kerugian besar maupun keuntungan signifikan. Pada tahun 2021, ia mendirikan platform Analisa Crypto, yang kini dikenal sebagai Ancy, dengan tujuan memberikan edukasi gratis kepada masyarakat tentang aset kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori