Robert Kiyosaki, penulis buku terpopuler sepanjang masa Rich Dad Poor Dad, menyoroti dua prinsip ekonomi utama yang memberikan kekuatan pada Bitcoin (BTC) dibandingkan dolar AS: Hukum Gresham dan Hukum Metcalfe.
Selain itu, Kiyosaki memprediksi crash pasar saham pada Februari 2025, yang diperkirakan bakal memicu lonjakan harga Bitcoin.
Robert Kiyosaki: Hukum yang Beri Kekuatan pada Bitcoin
Hukum Gresham, sebuah prinsip dalam ekonomi moneter, menyatakan bahwa “ketika uang buruk memasuki sistem, uang baik akan bersembunyi”. Menurut Kiyosaki, konsep ini telah terbukti selama bertahun-tahun melalui logam mulia seperti emas dan perak.
Logam mulia ini, yang ia sebut sebagai “uang baik” (good money), telah lama terpinggirkan oleh apa yang ia sebut sebagai dolar AS “palsu”. Sekarang, ia mengemukakan, Bitcoin telah bergabung dengan emas dan perak sebagai “uang baik” modern.
“Sekarang, emas, perak, dan Bitcoin memaksa dolar AS palsu untuk bersembunyi,” tulis Kiyosaki.
Perspektif ini selaras pula dengan sentimen yang berkembang di kalangan pendukung Bitcoin, yang memandang aset crypto ini sebagai pelindung terhadap inflasi (inflation hedge) dan juga alat penyimpan nilai (store of value). Sebelumnya, eks CEO BitMEX Arthur Hayes juga menyatakan bahwa lonjakan inflasi mampu mendongkrak permintaan Bitcoin karena investor bakal mengincar aset safe haven.
Hukum kedua yang dirujuk Kiyosaki yakni Hukum Metcalfe. Prinsip ini berbunyi, nilai suatu jaringan berbanding lurus dengan kuadrat jumlah penggunanya.
Menarik kesamaan dengan waralaba seperti McDonald’s dan jangkauan global pemasaran jaringan, Robert Kiyosaki menerangkan bahwa kekuatan Bitcoin terletak pada jaringan penggunanya yang senantiasa berkembang.
“Pemasaran jaringan, yang saya dukung, memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan pengusaha bisnis kecil karena alasan yang sama,” ujarnya.
Selain itu, Kiyosaki menggarisbawahi keberhasilannya dalam membangun jaringan distribusi global untuk buku dan produknya sebagai contoh penerapan Hukum Metcalfe.
Kiyosaki Prediksi Crash Pasar Saham
Sementara itu, Kiyosaki mengulas kembali prediksi yang ia tulis dalam bukunya pada tahun 2013 silam, Rich Dad’s Prophecy. Dalam buku tersebut, Kiyosaki mewanti-wanti tentang apa yang ia sebut sebagai “crash pasar saham terbesar sepanjang sejarah”. Kini, ia telah memberikan garis waktu yang lebih spesifik.
“Crash itu akan terjadi pada Februari 2025,” tulisnya dalam sebuah unggahan.
Namun, Kiyosaki menambahkan bahwa hal ini bisa membuat orang untuk “hijrah” ke aset crypto. Ia percaya, miliaran dolar akan mengalir ke Bitcoin, emas, dan perak dari pasar saham dan obligasi. Jika itu terjadi, maka Bitcoin kemungkinan akan mengalami lonjakan harga yang substansial.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Robert Kiyosaki seputar crash pasar saham di Februari dan imbasnya ke pasar crypto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.