Trusted

Kompetisi Stablecoin di Asia Dipicu oleh US GENIUS Act

2 menit
Diperbarui oleh Oihyun Kim
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Negara-negara Asia mengejar strategi stablecoin yang berbeda, dengan Jepang memimpin regulasi namun menghadapi tantangan adopsi dan masalah skalabilitas.
  • Kerangka regulasi Jepang mewajibkan penyimpanan bank tanpa bunga dan membatasi transaksi hingga US$6.800, menghambat adopsi korporat.
  • Para ahli industri membandingkan inovasi stablecoin saat ini dengan internet tahun 1995, memprediksi aplikasi transformatif akan muncul dalam beberapa tahun.
  • promo

Negara-negara Asia mengadopsi strategi stablecoin yang beragam sebagai respons terhadap persaingan global yang semakin intensif. Ini termasuk pendekatan regulasi-pertama Jepang, pengajuan merek dagang cepat Korea Selatan, dan eksplorasi Cina terhadap mata uang digital yang didukung yuan untuk menantang dominasi US$.

Pengesahan US Genius Act telah mempercepat persaingan untuk dominasi stablecoin. Jepang adalah yang pertama memperkenalkan regulasi, namun kini negara tersebut menghadapi tantangan adopsi praktis dan skalabilitas.

Strategi Stablecoin Global: Jalan ke Depan

Konferensi WebX di Tokyo baru-baru ini mengadakan diskusi panel yang menarik tentang masa depan stablecoin. Dengan judul “Beyond Division and Regulation: The Future of Global Stablecoin Dominance,” sesi ini mempertemukan tokoh-tokoh kunci dari industri, termasuk Nischint Sanghavi, kepala mata uang digital Asia Pasifik Visa; Yam Ki Chan, wakil presiden Asia Pasifik Circle; dan Emily Parker, penasihat strategis senior di Coincheck Group.

Sanghavi berbagi wawasan tentang komitmen jangka panjang Visa dalam membangun infrastruktur pembayaran untuk stablecoin, sebuah usaha selama enam tahun yang telah membuahkan hasil. Perusahaan ini kini mendukung empat mata uang digital di empat blockchain, memfasilitasi transaksi sekitar US$100 miliar.

Chan dari Circle menekankan bagaimana Genius Act telah mengangkat diskusi strategi stablecoin ke prioritas global di tingkat dewan. Dia juga menunjukkan bahwa meskipun mayoritas stablecoin saat ini terkait dengan US$, penerbitan mata uang digital di masa depan kemungkinan akan beralih untuk menyesuaikan dengan aliran perdagangan dunia nyata.

Parker menawarkan perspektif regional, mencatat minat yang intens di Korea Selatan, di mana perusahaan dengan cepat mengajukan merek dagang terkait. Dia juga menyoroti upaya Cina untuk mengeksplorasi mata uang digital yang didukung yuan, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk menyeimbangkan dominasi global US$.

Keunggulan Regulasi Jepang Menghadapi Hambatan Praktis

Jepang secara luas diakui sebagai negara pertama yang memperkenalkan kerangka regulasi khusus untuk stablecoin. Namun, adopsinya lambat. Di bawah model bank kepercayaan, aset cadangan harus disimpan di rekening bank Jepang yang memberikan sedikit atau tidak ada bunga, menciptakan ketidakefisienan.

Sementara itu, model “Type II Funds Transfer Service” memberlakukan batas transfer satu juta yen (sekitar US$6.800) per transaksi. Parker mencatat bahwa pembatasan semacam itu, dengan biaya tinggi dan waktu pemrosesan yang lama, menciptakan hambatan bagi perusahaan besar yang mempertimbangkan adopsi stablecoin.

Meski menghadapi tantangan ini, panelis menunjukkan kasus penggunaan yang jelas, termasuk pengiriman uang lintas batas, perdagangan aset yang ditokenisasi, dan pembayaran otomatis yang didukung AI. Sanghavi membayangkan masa depan di mana agen AI dapat memesan penerbangan dan melakukan pembayaran tanpa intervensi manusia.

Panelis menarik paralel antara keadaan inovasi stablecoin saat ini dengan masa-masa awal internet sekitar tahun 1995. Chan memprediksi kita akan melihat kasus penggunaan transformatif muncul dalam beberapa tahun ke depan. Aplikasi baru ini, yang saat ini tidak terbayangkan, akan menyoroti potensi infrastruktur pembayaran digital.

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

shigeki.png
Shigeki Mori
Lahir di Osaka, Jepang. Pernah bekerja sebagai editor majalah, reporter hubungan masyarakat untuk Yomiuri TV, dan editor/reporter untuk media Jepang di Australia sebelum menjadi pekerja lepas. Telah aktif sebagai jurnalis, editor, penerjemah, dan produser web di Jepang dan Australia selama lebih dari 20 tahun. Baru-baru ini terlibat dalam penulisan dan penerjemahan artikel terkait aset kripto, serta manajemen konten.
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori