Kembali

Komputasi Kuantum Sukses Bobol Kunci Crypto Mainan, Bahayakah bagi Bitcoin?

author avatar

Ditulis oleh
Lockridge Okoth

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

05 September 2025 09.37 WIB
Tepercaya
  • Komputer kuantum 133-qubit milik IBM berhasil membobol kunci ECC 6-bit mainan, menandai kemajuan tetapi belum menjadi ancaman bagi Bitcoin atau Ethereum.
  • Bitcoin dan Ethereum mengandalkan ECC-256, jauh di luar kemampuan saat ini, meskipun risiko “harvest now, decrypt later” tetap menjaga kekhawatiran kuantum tetap hidup.
  • Vitalik Buterin memperingatkan ada 20% peluang ECC bisa ditembus pada 2030, mendorong pemerintah dan bank menuju strategi blockchain tahan-kuantum.
Promo

Komputasi kuantum telah mengambil langkah simbolis menuju pengujian pertahanan kripto. Para peneliti menunjukkan bahwa mesin 133-qubit IBM dapat membobol kunci elliptic curve cryptographic (ECC) berukuran enam bit.

Eksperimen ini memantik perdebatan apakah serangan terhadap Bitcoin dan Ethereum masih merupakan kemungkinan yang jauh di masa depan ataukah ancaman yang tak terelakkan.

Membobol Kunci 6-Bit: Demonstrasi, Bukan Bencana

Peneliti Steve Tippeconnic menggunakan sistem IBM ibm_torino untuk membobol kunci ECC 6-bit mainan, dengan menerapkan serangan kuantum bergaya Shor.

Sponsored
Sponsored

Mesin tersebut berhasil mendapatkan kunci privat dari persamaan kunci publik Q = kP dengan menjalankan sirkuit kuantum raksasa berlapis 340.000.

Meski mengesankan, terobosan ini tidak mengancam aset crypto nyata. Sebab, Bitcoin dan Ethereum bergantung pada ECC-256 (256-bit elliptic curve cryptography) yang kompleksitasnya secara astronomis jauh lebih besar.

Para analis menekankan, membobol ECC-256 dengan perangkat keras saat ini masih mustahil dicapai.

Namun, uji coba ini tetaplah penting. Pasalnya, hal itu membuktikan bahwa perangkat keras kuantum kini cukup kuat untuk menyelesaikan versi sederhana dari matematika dasar yang menopang crypto.

Seperti yang dicatat ilmuwan kuantum Pierre-Luc, tonggak berikutnya adalah error correction dan modular arithmetic—dua langkah krusial untuk meningkatkan eksperimen mainan ini ke ukuran kunci dunia nyata.

Sponsored
Sponsored

Taruhan Crypto: US$1 Triliun Terkunci di ECC-256

Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini memperkirakan ada 20% kemungkinan komputer kuantum dapat membobol kriptografi modern pada 2030. Risiko ini kemudian kian diperbesar oleh triliunan dolar yang kini diamankan oleh wallet dan blockchain berbasis ECC.

Bagi pengguna crypto, bahaya langsung bukanlah pembobolan kunci saat ini. Melainkan skenario “harvest now, decrypt later”, di mana penyerang mengarsipkan data terenkripsi untuk dibuka setelah daya kuantum akhirnya matang.

Risiko itu sudah mengubah strategi treasury Bitcoin milik negara. Pada Agustus, El Salvador memecah 6.284 BTC treasury miliknya senilai US$681 juta ke 14 alamat berbeda. Karenanya, tidak ada satu wallet pun yang menampung lebih dari 500 BTC.

Pejabat negara menyebut langkah ini sebagai lindung nilai terhadap ancaman kuantum, dengan mengurangi eksposur lewat meminimalkan risiko penggunaan ulang alamat yang membuat kunci publik terlihat permanen.

“Pembatasan dana di setiap alamat mengurangi eksposur terhadap ancaman kuantum,” terang pemerintah, sambil menambahkan bahwa desain ulang tersebut selaras dengan praktik terbaik global dalam sovereign custody.

Tidak Semua Percaya pada Ancaman Kuantum

Sponsored
Sponsored

Sebagian pihak yang skeptis berargumen bahwa ketakutan kuantum terlalu dibesar-besarkan. Graham Cooke, veteran Google, menepis klaim bahwa Bitcoin berisiko, menyebut matematikanya “tidak bisa dipecahkan”.

“Bayangkan 8 miliar orang. Masing-masing punya satu miliar superkomputer. Setiap superkomputer mencoba satu miliar kombinasi per detik. Waktu yang dibutuhkan? Lebih dari 10^40 tahun. [Sedangkan] Alam semesta baru berusia 14 miliar tahun,” ilustrasi Cooke.

Ia menambahkan bahwa bahkan terobosan dari Microsoft, Google, dan IBM sekalipun tak akan mengubah kenyataan itu. Ia menekankan bahwa matematika Bitcoin tetaplah menjadi penghalang yang tak bisa dipecahkan.

Wall Street dan Blockchain Tahan-Kuantum

Sementara itu, sektor keuangan tradisional (TradFi) bergerak lebih dini. Antara 2020 hingga 2024, bank-bank global melakukan 345 investasi blockchain, mendukung infrastruktur di bidang tokenisasi, custody, dan pembayaran.

Seperti dilaporkan BeInCrypto, beberapa sudah mulai menguji aset digital tahan-kuantum. Misalnya, HSBC pada 2024 melakukan uji coba emas yang ditokenisasi dengan kriptografi pasca-kuantum.

Langkah ini menandakan bahwa lembaga-lembaga tersebut melihat pertahanan kuantum bukan sekadar hype, melainkan kebutuhan masa depan bagi pasar keuangan.

Sponsored
Sponsored

Apa Selanjutnya untuk Keamanan Crypto

Pembobolan kunci 6-bit memang tidak mengancam Bitcoin atau Ethereum hari ini. Namun, hal itu menandakan bahwa kemajuan kuantum sudah tidak lagi teoretis. Ia nyata, terlihat, dan kian pesat.

Untuk saat ini, ECC-256 masih kokoh. Namun seperti yang Buterin peringatkan, industri crypto tidak boleh terlena.

“Pada saat komputer kuantum mencapai level yang dibutuhkan untuk membobol enkripsi saat ini, mungkin sudah terlambat,” ujar Buterin.

Dari treasury negara seperti El Salvador hingga uji coba tokenisasi Wall Street, persiapan menuju era finansial pasca-kuantum sudah berlangsung.

Percakapan yang terjadi kini lebih dari sekadar pertanyaan apakah crypto bisa beradaptasi, melainkan bergeser ke bagaimana dan seberapa cepat itu akan terjadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang kemampuan komputasi kuantum untuk bobol crypto key mainan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."