Binance, crypto exchange terbesar di dunia secara volume perdagangan, mendapat kritik setelah membuka kembali listing token melalui pemungutan suara komunitas dan mempertimbangkan untuk menambahkan Pi Network (PI).
Keputusan ini menghadapi banyak kritik. Beberapa pihak mempertanyakan prioritas platform dan menyoroti potensi risikonya.
Listing Pi Network di Binance Picu Kekhawatiran
BeInCrypto melaporkan bahwa pada 17 Februari, exchange telah merilis Binance Community Vote untuk Pi Network. Acara polling yang digerakkan oleh pemasaran ini memungkinkan pengguna menyuarakan pendapat mereka terkait listing Pi Nettwork di platform.
Pemungutan suara untuk listing Pi Network berakhir pada 27 Februari. Menariknya, satu hari sebelum peluncuran mainnet-nya, 85% pemilih sudah menyatakan dukungan terhadap listing Pi. Selain itu, proyek ini juga telah mendapatkan perhatian dan visibilitas yang luar biasa dalam komunitas kripto.

Meski mendapat dukungan, beberapa pengguna, termasuk Colin Wu, pendiri Wu Blockchain, tidak merespons positif keputusan Binance. Dia mengaku khawatir tentang keputusan Binance untuk menghidupkan kembali listing yang digerakkan oleh komunitas setelah tujuh tahun.
“Awalnya saya pikir OKX sudah bermain dengan risiko, tapi Binance melangkah lebih jauh dengan PI,” ujar Wu.
Wu memandang bahwa fokus Binance terhadap peningkatan lalu lintas dan pendaftaran pengguna melalui token berisiko tinggi mengorbankan tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan dan reputasi terdepan di industri.
Ditambah, ini bukanlah kali pertama bagi Binance menghadapi kritik atas proses listing-nya. Baru-baru ini, mantan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), menyebut prosesnya (listing) “sedikit rusak.” Menurut data terbaru dari CoinGecko, 398 koin saat ini terdaftar di Binance.
Sementara itu, Wu juga memperingatkan bahwa keputusan untuk melakukan listing Pi dapat menimbulkan risiko signifikan bagi komunitas berbahasa Cina yang “sangat rapuh.”
“Binance sudah menjadi infrastruktur industri ini—seharusnya lebih fokus pada keamanan dan reputasi ketimbang mengejar traffic,” tambahnya.
Hasil Pemungutan Suara Untuk Referensi
Namun, Binance membela posisinya dengan menekankan bahwa tidak semua suara akan dianggap sah.
“Suara dari pengguna yang dilaporkan di negara atau wilayah tertentu, termasuk namun tidak terbatas pada daratan Cina, tidak akan dihitung sebagai sah,” terang utas tersebut.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa suara yang tidak memenuhi kriteria kelayakan, berasal dari wilayah yang tidak berlaku, atau melanggar syarat dan ketentuan platform akan dikeluarkan dari penghitungan akhir.
Lebih lanjut, platform menyoroti bahwa hasil pemungutan suara hanya untuk referensi. Evaluasi internal akan menentukan keputusan akhir tentang listing Pi Network.
Sebagai catatan, selain Binance, beberapa exchange terpusat telah mengumumkan listing token Pi. Namun, banyak pakar industri tetap skeptis terhadap Pi Network, menyoroti risiko hukum dan listing yang terkait dengannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek Pi Network jelang listing di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
